Kehidupan Warga Etnis Minoritas Kho Mu di Dukuh Tham Phe

(VOVWORLD) - Etnis minoritas Kho Mu merupakan salah satu etnis yang sudah hidup lama disamping dengan 20 etnis sesaudara lainnya di Provinsi Lai Chau, Vietnam Utara.

Meski memiliki jumlah penduduk yang relatif kecil, hidupnya terserak-serak dan kebudayaannya  sangat dipengaruhi oleh warga etnis minoritas Thai, tetapi kebudayaan orang Kho Mu tetap merupakan khazanah yang unik yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Diantaranya ada yang harus disebutkan adalah seni tari dan seni nyanyi rakyat dalam kebudayaan warga etnis minoritas Kho Mu di Dukuh Tham Phe, Kecamatan Muong Kim, Kabupaten Than Uyen. 

Kehidupan Warga Etnis Minoritas Kho Mu di Dukuh Tham Phe - ảnh 1Melalui tarian - tarian rakyat, warga etnis Kho Mu menginginkan agar warga selalu sehat, dan mereka memohon supaya panenan yang berlimpah ruah dan cuaca yang baik (Foto: dantocmiennui.vn)

Selain keelokan dalam busana, satu ciri yang mudah ditemukan dakam kebudayaan dalam kebudayaan masyarakat Kho Mu adalah berbagai jenis kegiatan budaya masyarakatnya, yaitu seni nyanyi dan seni tari rakyat.

Melalui tarian - tarian rakyat, warga etnis Kho Mu menginginkan agar warga selalu sehat, dan mereka memohon supaya panenan yang berlimpah ruah dan cuaca yang baik. Bersamaan itu, hubungan simpati antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam juga ditunjukkan.

Tarian-tarian dari warga etnis minoritas Kho Mu berkaitan erat dengan kepercayaan memohon panenan yang berlimpah ruah dan hasrat asmara  antara dua asyik-masyuk, upaya keras masyarakat dalam mengatasi kesulitan untuk bertahan hidup dan berkembang bersama dengan komunitas. Keistimewaan seni tari rakyat Kho Mu ialah gerak-geraknya biasanya sangat kuat, bersemangat tetapi tidak kurang keanggunannya.

Saat menari, seluruh tubuh penari bergetar,  menunjukkan daya hidup yang melimpah. Penari seolah-olah tenggelam dalam suara gendang dan gong yang riuh-rendah dan sublimasi dalam tarian-tarian. Saudarai Hoang Thi Thu dari Dukuh Tham Phe, Kecamatan Muong Kim, Kabupaten Than Uyen, Provinsi Lai Chau, mengatakan:

 “Untuk menghidupkan kembali identitas budaya etnis minoritas Kho Mu, Dukuh Tham Phe telah mendapat perhatian dan invesstasi dari Negara untuk membentuk tim kesenian yang beranggotakan 14 orang. Tim berlatih 2 kali seminggu, sementara itu pada hari-hari lain para anggota berlatih bersama. Di dukuh itu juga ada kakek dan nenek yang mewariskan tarian dan cara memainkan alat musik tradisional kepada anak cucunya”.

Seperti halnya dengan banyak etnis minoritas lainnya, warga etnis Kho Mu memiliki instrumen musik yang sangat kaya,  90% terbuat dari bahan yang tersedia dari pegunungan dan hutan seperti bambu dan buluh dengan warna nada yang sangat unik.

Berasal dari sebuah alat produksi pertanian, melalui proses sejarah dan kegembiraan bernyanyi, warga etnis minoritas Kho Mu telah mengubah alat produksi dari pohon buluh kecil menjadi alat musik yang dekat dan akrab, yaitu “đao đao”. “Đao đao” terbuat dari tabung buluh, bahan alami yang dekat dan akrab dengan masyarakat Kho Mu.

“Đao đao” memiliki diameter rata-rata 3-4cm, panjangnya sekitar 40-50cm. Pembuatan pisau tampaknya sangat sederhana, tetapi untuk mendapatkan sebuah “đao đao” yang bagus, pengrajin harus menghabiskan banyak tenaga dan kecerdasan untuk memilih bahan dan memeriksa  suaranya. Karena “đao đao” hanyalah sebuah tabung buluh, cukup sederhana dari segi bahan, bentuk, cara membuat dan cara memainkannya, tetapi rumit dalam sumber pengucapannya.

Saat memainkannya, pengguna akan menggunakan tangan kanan untuk memegang bagian bawah instrumen, membenturkan bagian kepala instrumen ke punggung tangan untuk membuat suara bergema.

Tarian tradisional dengan ciri khasnya sendiri diciptakan dari irama alat musik untuk menciptakan irama bagi gerak-gerak yang dipadukan dengan gerak tangan dan gerak seluruh tubuh.

Saat menari dan memainkan “đao đao”, masyarakat juga menggunakan gong dan kendang. Saudara Hoang Van Tien dari Dukuh Tham Phe, Kecamatan Muong Kim, Kabupaten Than Uyen, mengatakan:

“Masyarakat Kho Mu dahulu tidak memiliki alat musik “petik”, hanya menggunakan alat musik yang terbuat dari pohon buluh. Ketika anak laki-laki meniup “đao đao” saat gadis itu tidur di malam hari, suara yang bergema  itu akan membuat gadis itu merasa senang dan bangun tidur untuk menjemput anak laki-laki itu”.

Kehidupan Warga Etnis Minoritas Kho Mu di Dukuh Tham Phe - ảnh 2Wanita etnis Kho Mu memainkan alat musik  “đao đao” (Foto: dantocmiennui.vn)

Dari kesadaran akan nilai-nilai budaya asli, selama bertahun-tahun ini, dari setiap warga hingga Komite Partai, dan Pemerintahan Provinsi Lai Chau selalu menghargai pelestarian kebudayaan rakyat dari  komunitas etnis Kho Mu, termasuk para  sesepuh desa, kepala desa, dan orang-orang terkemuka di komunitas etnis Kho Mu. Bapak Vu Van Hung, Kepala Seksi Kebudayaan dan Informasi Kabupaten Than Uyen, Provinsi Lai Chau, mengatakan:

"Kami fokus membantu Dukuh Tham Phe untuk merenovasi rumah mereka, memindahkan kandang ke daerah peternakan yang  terkonsentrasi, membimbing warga menanam bunga untuk menciptakan lanskap, dan membimbing tim kesenian untuk berlatih, dengan tujuan melayani wisatawan”.

Dengan segala yang sudah dilestarikan dalam kebudayaan warga etnis Kho Mu bersama dengan ciri budaya yang kaya dan beragam, Dukuh Tham Phe, Kecamatan Muong Kim, Kabupaten Than Uyen, telah menjadi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan di dalam dan luar provinsi Lai Chau, dengan demikian secara aktif berkontribusi dalam melesratikan dan mengkonservasikan keelokan budaya tradisional keluarga besar etnis-etnis Vietnam./.

Komentar

Yang lain