Orang yang menjaga api kebudayaan etnis minoritas Ede

(VOVworld) – Dimana pun mereka tinggal, baik di daerah Tay Nguyen atau di daerah pesisir Vietnam Tengah, rakyat etnis minoritas Ede selalu menjaga gaya hidup dan menjalankan satu ritual kebudayaan yang sama. Mereka selalu punya kesedaran dalam menjaga nilai budayanya dalam hal busana, cara berbicara dan kebudayaan tradisional.

Orang yang menjaga api kebudayaan etnis minoritas Ede - ảnh 1
Artisan Am H'Loan di rumahnya
(Foto: langnghevietnam.vn)

Artisan Am H’Loan di dukuh K’Thon, kecamatan Tan Loi, kota Buon Ma Thuot, provinsi Dac Lac (Vietnam Tengah), belum pernah menempuh kursus musik manapun, tapi dia adalah orang yang menciptakan banyak instrumen musik dengan kualitas suara yang memenuhi standar. Sudah berusia lebih dari 70 tahun, tapi gerak tangannya tetap cepat dan mahir. Dalam rumahnya yang kecil, setiap kali selesai membuat satu jenis instrumen musik, bapak Am H’Loan selalu memainkan satu lagu beken dan favoritnya.

Dalam dukuh K’Thon dan semua dukuh di sekitarnya ada sedikit orang yang bisa membuat instrumen musik seperti artisan Am H’Loan. Dan juga bukan kebetulan kalau dia bisa membuat instrumen musik. Semuanya berasal dari kegandrungan. Artisan Am H’Loan mempelajari hal itu dari pendahulunya.

Artisan Am H'Loan mengatakan: “Awalnya saya hanya mendengar suara instrumen musik ini, kemudian mengerti iramanya dan kemudian belajar membuatnya. Pada awalnya masih gagau tapi kemudian saya menjadi gandrung. Apa saja harus ada kegandrungan dan tekad. Apa saja juga harus ada tekad baru bisaberhasil . Seperti kata Paman Ho bahwa tak ada hal yang sulit, hanya takut tekad kita tidak teguh, dll”.

Orang yang menjaga api kebudayaan etnis minoritas Ede - ảnh 2
Artisan Am H'Loan memperkenalkan instrumen musiknya
(Foto: langnghevietnam.vn

Setiap hari, artisan Am H’Loan dengan giat meraut bambu dan mengukirnya untuk menciptakan instrumen musik. Sebagai pemain sekaligus pembuat instrumen musik, artisan Am H’Loan selalu berfikir bagaimana melestarikan usahanya. Dia mengatakan: “Sekarang ada beberapa tempat yang membuka kursus untuk mengajar anak-anak menyosialisasikan kebudayaan kepada mereka supaya bisa meneruskan pekerjaan pendahulunya. Jika ingin menjaga instrumen musik harus ada orang yang bisa menggunakan dan membuatnya. Oleh karena itu harus membuka kursus untuk mendidik dan mengajar cara membuat instrumen musik atau belajar lagu tradisioanl, kemudian belajar memainkan bonang. Saya juga ikut mengajar anak-anak di kursus-kursus  ini”.

Sama seperti Am H’Loan, artisan Oi Blu di kabupaten Song Hinh, provinsi Phu Yen juga dikenal banyak orang. Dia merupakan salah satu diantara sangat sedikit orang dalam masyarakat rakyat etnis minoritas Ede yang bisa memainkan dan membuat instrumen musik seperti terompet Dinhpah, bonang perunggu, bonang K’ram, dll. Di rumahnya, bapak Oi Blu memamerkan banyak jenis instrumen musik buatan sendiri. Sebagian besar waktunya, artisan Oi Blu membuat terompet tradisional dan drum. Sama seperti artisan Am H’Loan, Oi Blu juga selalu berfikir-fikir untuk mewariskan keahliannya kepada generasi muda.

Orang yang menjaga api kebudayaan etnis minoritas Ede - ảnh 3
Artisan Oi Blu
(Foto: vov)

Bapak Oi Blu memberitahukan: “Saya sudah bisa memainkan instrumen musik sejak berusia 18 tahun karena diajari oleh ayah saya. Kemudian saya belajar sendiri dan belajar dari kaum lansia di dukuh. Sekarang saya lihat bahwa generasi muda tidak begitu suka lagu-lagu rakyat etnisnya seperti dulu. Jika nanti sudah meninggal, siapa yang akan menjadi penerus saya?

Bapak Oi Blu memberitahukan bahwa karena mencintai suara trompet Dinhpah, suara bonang maka dia tetap antusias berpartisipasi pada semua pesta budaya yang diselenggarakan provinsi dan kabupaten. Dia mengatakan: “Pada pesta-pesta rakyat etnis minoritas ini, saya mendapat kesempatan untuk memperkenalkan hal yang baik dan indah dari rakyat etnis minoritas Ede. Kemudian melalui pesta-pesta, saya ingin menarik generasi muda untuk mengetahui bagaimana instrumen musik rakyat etnis mioritas Ede itu, bagaimana membuat dan memainkannya”

Para artisan seperti Am H’Loan atau Oi Blu selalu dianggap sebagai museum hidup oleh rakyat, sebagai orang yang menjaga banyak nilai budaya etnis minoritas Ede. Dan mereka, para artisan tua sedang setiap hari menjaga supaya api budaya selalu nyala dalam hati setiap warga etnis minoritas Ede./.

Komentar

NGUYỄN THỊ THÙY DƯƠNG

Setelah membaca artikel ini, saya semakin hari semakin mengerti lebih tentang nilai-nilai budaya dari etnis minoritas Ede . Para artisan seperti Am... Selanjutnya

Yang lain