Suara seruling Khen- Ciri budaya yang indah dari warga etnis minoritas Mong

(VOVWORLD) - Bersama dengan membuat seruling Khen, seni meniup seruling Khen sehubungan dengan Hari Raya Tahun Baru Tradisonal Imlek  (atau Hari Raya Tet) merupakan salah satu di antara adat-adat tradisional yang tipikal, memanifestasikan keindahan budaya dari warga etnis minoritas Mong. Bagi mereka, seruling Khen tidak hanya semata-mata merupakan satu instrumen musik untuk menitipkan dan menyatakan perasaan pada-nya, tapi suara seruling Khen dianggap sebagai satu pertalian yang  menyambungkan dunia fana dan dunia baka. 
Suara seruling Khen- Ciri budaya yang indah dari warga etnis minoritas Mong - ảnh 1Warga etnis Mong meniupkan seruling Khen. (Foto: Mytour) 

Seruling Khen yang sudah ada sejak lama berkaitan dengan kehidupan warga etnis Mong. Laki-laki etnis Mong sejak  masa kanạk-kanak telah memahami suara seruling Khen dan ketika berusia dari 13-15 tahun, setiap kali pergi ke huma dan ke pasar, mereka juga membawa seruling Khen. Kalau gembira atau sedih, warga etnis Mong selalu memainkan seruling Khen, menitipkan fikiran dan perasaan mereka pada suara seruling Khen. Menurut konsep dari warga etnis Mong, meniupkan seruling Khen dalam acara dansa di tengah-tengah suara seruling Khen juga membuktikkan kekuatan laki-laki etnis Mong. Saudara Vu A Ky, warga etnis Mong di Kabupaten Tua Chua, Provinsi Dien Bien memberitahukan: “SerulingKhen selalu bersampingan dengan warga etnis Mong. Warga etnis Mong menggunakan seruling Khen dalam pesta dan acara tarian dalam pesta dan upacara pemakaman. Seruling Khen sangat penting bagi warga etnis Mong. Kalau tidak memanifestasikan perasaan, mereka juga menggunakan suara seruling Khen sebagai pengganti kata-kata”.

Sehubungan dengan Hari Raya Tet, suara seruling Khen bergema di seluruh hutan. Suara seruling Khen merupakan sebagian dari jiwa warga etnis Mong. Laki-laki etnis Mong yang pandai meniupkan seruling Khen dan bertari dengan seruling Khen dapat memulai upacara. Suara seruling Khen sebagai pengganti orang-orang yang sedang hidup  berbincang-bincang dengan orang-orang di dunia baka dan sebagainya…

Untuk bisa membuat satu seruling Khen yang gema-nya sesuai dengan melodi warga etnis Mong, tidak semua orang bisa membuatnya dan tidak ada tempat profesional yang bisa mengajar cara membuat seruling Khen. Biasa-nya, keluarga-keluarga artisan yang membuat seruling Khen dari etnis Mong  menarik pengalaman sendiri untuk mewariskan ke generasi berikutnya saja. Saudara Giang A Khay, seorang warga etnis Mong memberitahukan:“Pada masa kanak-kanak, saya melihat ayah saya membuat seruling Khen, saya sangat menyukai-nya, maka saya meniru dan belajar cara membuat seruling ini. Pada awalnya, saya merasa sangat sulit, tapi kemudian juga bisa membuat-nya dan belajar cara meniupkan seruling Khen. Saya berharap supaya di kemudian hari, generasi pemuda juga belajar cara membuat-nya agar bisa menjaga kerajinan membuat seruling Khen untuk selama-lamanya”.

 Menurut saudara Giang A Khay, untuk bisa membuat satu seruling Khen yang baik, pembuat instrumen musik ini harus masuk hutan mencari pohon-pohon kayu khusus, nama-nya Po Mu yang besar, lurus, dipotong menjadi batang-batang yang panjangnya dari 80-90 Cemtimeter, disigar menjadi dua bagian dan dilubangi sepanjang batang-nya, kemudian disambungkan kembali seperti sebelum-nya, dikencangkan secara ketat dengan dipakai perekat resin. Tabung-tabung bambu yang digunakan untuk membuat seruling Khen  terdiri dari 6 buah tabung bambu  hias yang besar, kecil dan panjang dan pendek-nya berbeda. Enam buah tabung bambu hias itu diaturkan secara tertib  dan paralel satu sama lain di atas badan seruling Khen.

Pada masa kini, meskipun kehidupan mengalami sudah banyak perubahan, tapi bagi warga etnis minoritas Mong, seruling-seruling Khen masih tetap berkaitan dengan mereka. Dalam komunitas warga etnis Mong, masih ada para artisan yang  membuat seruling Khen dan generasi-generasi anak cucu yang mencintai seruling Khen sehingga berkaitan dan membuat banyak seruling Khen yang khas, seperti satu cara menjaga nilai inti sari dari etnis-nya.

Komentar

Yang lain