Warga etnis minoritas Nung di Vietnam

(VOVworld) – Sebagai warga etnis minoritas dengan jumlah penduduk yang besarnya nomor 7 di Vietnam, sebanyak 1 juta orang yang hidup secara terpencar-pencar di seluruh negeri, tapi terkonsentrasi paling banyak di provinsi-provinsi pegunungan di Vietnam Utara seperti Lang Son, Cao Bang, Bac Can, Thai Nguyen, Bac Giang, Tuyen Quang, dll. Warga etnis Nung mempunyai tradisi sejarah perkembangan yang lama dan sekarang tetap berhasil menjaga berbagai adat istiadat kebudayaan yang unik, turut memperkaya identitas kebudayaan etnis-etnis Vietnam.


Warga etnis minoritas Nung di Vietnam - ảnh 1
Warga etnis minoritas Nung di provinsi Yen Bai (Vietnam Utara)
(Foto: baoyenbai.com.vn)


Warga etnis Nung bermukim di berbagai daerah lain dan dibagaikan dalam cabang-cabang etnis seperti: Nung Xuong, Nung Giang, Nung An, Nung Loi, dll. Warga etnis ini biasanya hidup di setiap dukuh, masing-masing ada dari 30-70 kepala keluarga. Biasanya di depan dukuh adalah sawah, di belakang dukuh ada ladang cocok tanam dan kebun pohon buah-buahan. Rumah dari warga etnis Nung pada pokoknya terdiri dari jenis rumah panggung tradisional dan rumah dibuat dari tanah, selain itu juga ada jenis rumah setengah panggung setengah tanah. Rumah ini dibagi menjadi dua ruang yang dipisahkan dengan kayu. Ruang belakang ada dapur api dan merupakan tempat bagi kaum wanita dalam keluarga, sedangkan ruang depan diperuntukkan kaum laki-laki dan tempat meletakkannya altar pemujaan nenek moyang. Tidak bercorak seperti etnis-etnis lain, busana dari warga etnis Nung cukup sederhana dan biasanya dibuat dari kain kasar berwarna indigo dan hampir-hampir tanpa sulaman dan hiasan.

Warga etnis Nung menganggap penanaman padi menjadi sumber kehidupan pokok. Bentuk ekonomi alamiah memetik dedaunan di hutan tetap sangat kental dalam komunitas warga ini. Kaum wanita pergi ke hutan atau sawah biasanya membawa satu kantong kecil untuk mengambil bermacam-macam jenis sayuran hutan, jamur dan jamur kuping, dll, turut memperkaya bahan untuk dimasak sehari-hari. Saudara Nguyen Van The, seorang pemandu wisata di Perkampungan Budaya dan Wisata Etnis-Etnis Vietnam, memberitahukan: “Warga etnis Nung sangat pandai dalam membuka lahan cocok tanam, membuat sawah terasering, dll. Selain sumber bahan pangan utama yaitu beras, warga etnis Nung juga menanam bermacam-macam jenis pohon lain seperti jagung, ubi, pohon industri, phon buah-buahan misalnya pohon adas, kayu manis, amomum, dll. Mereka juga pandai beternak, menghasilkan banyak jenis ternak yang punya nilai ekonomi tinggi misalnya bibit babi Muong Khuong dan kuda Cao Bang yang terkenal”.

Selain produksi pertanian, warga etnis Nung juga melakukan banyak kerajinan tangan yang pada pokoknya mengabdi kebutuhan sehari-hari. Kaum wanita menanam pohon kapas, memintal benang, menenun kain, mewarnai kain, dll. Sedangkan kaum laki-laki melakukan usaha pandai besi, peleburan mengecor, anyam-menganyam, membuat barang dari kayu, dll. Rajin bekerja dan berbakti kepada orang tua, penuh rasa kasih sayang merupakan ciri tradisional yang baik dalam hubungan antar-warga etnis Nung.

Komunitas warga etnis Nung punya banyak adat istiadat kebudayaan yang unik, diantaranya ada pesta terkenal yang menyerap kedatangan banyak pengunjung seperti pesta “Lung Tung” (pesta turun ke sawah) yang diadakan pada bulan pertama menurut kalender imlek. Selain itu, warga etnis Nung juga sangat mementingkan perayaan “Ceng Beng” yang dilakukan pada tanggal 3 bulan tiga  menurut kalender imlek saban tahun. Ini dianggap sebagai adat lama untuk mengenangkan nenek moyang dan orang yang sudah meninggal. Bapak Nong Van Doan, seorang warga etnis Nung di provinsi Lang Son, memberitahukan: “Setiap tahun pada musim semi ada perayaan Ceng Beng, Menurut dongeng, perayaan ini ada pada zaman warga etnis Nung berpindah dari Tiongkok ke Vietnam. Pada perayaan ini, semua anak cucu, termasuk pula para menantu harus membawa barang persembahan ke makam untuk membakar hio kepada para leluhur”.

Warga etnis Nung memiliki satu khasanah kebudayaan rakyat yang kaya-raya serta banyak irama lagu rakyat yang kental dengan identitas etnisnya. Pasar di daerah warga etnis Nung sangat berkembang. Mereka pergi ke pasar bukan hanya untuk tukar-menukar atau jual-beli barang saja, tapi pasar juga merupakan kesempatan untuk bertemu dan melakukan temu pergaulan dengan orang lain. Kaum muda, khususnya kelompok warga etnis Nung Phan Shinh sangat suka datang ke pasar untuk bermain dan menyanyikan lagu dendang sayang.

Dalam komunitas etnis-etnis Vietnam, warga etnis Nung tidak hanya banyak dalam hal jumlah penduduknya, tapi juga punya pengetahuan yang berkembang cukup cepat, memberikan sumbangan yang positif kepada usaha pembangunan Tanah Air. 

Komentar

Yang lain