Warga etnis minoritas Van Kieu belajar dan bertindak sesuai dengan keteladanan moral Ho Chi Minh

(VOVworld) – Warga etnis minoritas Van Kieu di provinsi Quang Tri adalah etnis satu-satunya di Vietnam yang menggunakan nama marga “Ho” dari Presiden Ho Chi Minh sebagai marga seluruh etnisnya. Hal ini memanifestasikan rasa utang budi dari para warga terhadap revolusi dan jasa Presiden Ho Chi Minh yang telah memberikan kehidupan yang cukup sandang, cukup pangan dan berbahagia kepada warga etnis Van Kieu. Mereka sedang tidak henti-hentinya belajar dan bertindak sesuai dengan keteladanan moral Ho Chi Minh dengan kegiatan-kegiatan yang sederhana dari hari ke hari.

Warga etnis minoritas Van Kieu belajar dan bertindak sesuai dengan keteladanan moral Ho Chi Minh - ảnh 1
Etnis minoritas Van Kieu mencapai kesejahteraan dari penanaman pohon
(Foto: quangtri.gov.vn)

Kisah yang terjadi pada musim panas tahun 1946 diketahui oleh seluruh warga etnis minoritas Van Kieu di provinsi Quang Tri. Pada tahun itu, Presiden Ho Chi Minh mengirim orang utusan datang menyapa para warga etnis Van Kieu di provinsi Quang Tri dan etnis-etnis minoritas yang lain. Seluruh warga etnis Van Kieu mengikuti kepala kampung berangkat menuju ke kaki gunung Cooclapangxong untuk bersumpah kepada Tuhan, kepada hutan rimba belantara bahwa etnis Van Kieu dan semua warga etnis lain akan untuk selama-lamanya mengikuti revolusi dan Presiden Ho Chi Minh. Pada ritual sumpah ini, para sesepuh desa dan kepala dukuh telah mengambil marga Ho sebagai marga bersama dari komunitas Van Kieu.

Pada zaman damai, juga seperti halnya dengan semua etnis sesaudara yang lain, warga etnis Van Kieu bersatu tenaga untuk membangun Tanah Air. Bapak Ho Thanh Binh, sesepuh desa dukuh Ka Tang, kota madya Lao Bao, memberitahukan: “Untuk belajar keteladanan moral Ho Chi Minh, maka pada bulan Mei setiap tahun, kami melakukan sosialisasi kepada warga. Kita melakukan cocok tanam, menanam pisang dan pohon sesuai dengan panduan yang diberikan revolusi. Rakyat ikut dan telah mencapai hasil, dari rumah yang dibuat dari rotan, sekarang semua rumah di dukuh kami dibangun dari batu. Saban tahun, ketika kami melakukan sosialisasi tentang gerakan belajar keteladanan moral Ho Chi Minh, para warga yang menghadiri sangat banyak”.

Warga etnis Van Kieu di kota madya Lao Bao sangat bertekad dan tidak terima kelaparan dan kemiskinan. Orang punya pengalaman dalam peternakan, cocok tanam atau perdagangan selalu bersedia berbagi dengan orang yang belum berpengalaman.

Karena giat belajar, maka banyak keluarga etnis Van Kieu telah bisa menjamin ekonomi keluarganya dengan pendapatan setiap tahun sekitar puluhan juta dong Vietnam. Yang paling tipikal ialah sesepuh desa Ho Mo di kecamatan A Doi yang mengembangkan ekonomi kehutanan, yang dikombinasikan dengan peternakan dan penanaman kopi sehingga setiap tahun pendapatannya mencapai kurang lebih 50 juta dong Vietnam. Atau saudara Ho Pa Nuc dan saudari Ho Thi Hoa di Huong Loc saban tahun mencapai pendapatan sekitar 30 juta dong Vietnam dengan pengembangan peternakan dan cocok tanam. Keluarga bapak Ho Thanh Binh juga menjadi pelopor dalam gerakan pengembangan ekonomi kehutanan, membuka ekonomi perkebunan dan setiap tahun pendapatannya mencapai kira-kira 200 juta dong Vietnam.

Dia memberitahukan bahwa ekonomi warga dukuhnya sudah jauh menjadi lebih banyak. Katanya: “Jika salah hitung maka tidak akan bisa mencapai hasil. Sekarang banyak warga mengikuti cara kerja saya. Saya memberitahukan kepada mereka cara berbisnis jadi mereka tidak lagi memetik padi lagi. Satu Ha lahan hanya bisa menghasilkan 500 kg padi saja, tapi sekarang jika menanam pisang, maka satu Ha setahun bisa mencapai pendapatan kira-kira 70 juta dong Vietnam. Lahan padi dulu dibiarkan kosong, tapi dengan penanaman pohon adem ati atau ubi jalar sehingga kehidupan warga sudah menjadi baik”.

Warga etnis minoritas Van Kieu kini tidak lagi dikepung oleh kemiskinan seperti dulu. Karena aktif belajar dan bertindak sesuai dengan keteladanan moral Ho Chi Minh, warga Van Kieu juga bisa melakukan pesawahan air, bisa menggunakan alat-alat produksi serta menanam bermacam-macam jenis sayur-sayuran dengan hasil produksi yang tinggi; bisa menggali kolam untuk membudi-dayakan ikan, mengembangkan ekonomi keluarga dan mendidik anak-cucunya menjadi orang yang baik./. 

Komentar

Yang lain