Warga Etnis-Etnis di Provinsi Tra Vinh Memiliki Kebebasan Berkepercayaan

(VOVWORLD) - Populasi Provinsi Tra Vinh sebanyak lebih dari 1 juta jiwa, dengan tiga kelompok etnis utama yaitu: Kinh, Khmer dan Hoa. Di provinsi ini terdapat sembilan agama, antara lain: Buddha, Katolik, Cao Dai, Protestan, Asosiasi Agama Buddha, Islam, Tu An Hieu Nghia, Buu Son Ky Huong dan Buddha Hoa Hao. Warga etnis-etnis di Provinsi Tra Vinh dijamin kebebasan berkepercayaan, semua agama sama di depan hukum, melakukan kegiatan berkepercayaan dan beragama bebas  dengan pedoman "hidup baik secara duniawi mapun agamawi”. 
Warga Etnis-Etnis di Provinsi Tra Vinh Memiliki Kebebasan Berkepercayaan - ảnh 1Kegiatan keagamaan di pagoda Long Truong. (Foto: Ngoc Anh)

Di Provinsi Tra Vinh terdapat hampir 380 basis-basis keagamaan, sekitar 600.000 penganut. Seluruh provinsi memiliki 465 basis kepercayaan dengan berbagai jenis, seperti: tempat pemujaan dewa desa, tempat pemujaan pahlawan nasional, pemujaan leluhur, pemujaan ibunda, dan sebagainya. Semua organisasi agama berkolaborasi dengan pemerintahan daerah untuk aktif berpartisipasi dalam gerakan-gerakan kompetisi patriotik, mendorong persatuan agama, persatuan bangsa.

Para pemuka agama, kepala pengurus agama, penganut agama di lembaga-lembaga keagamaan di provinsi telah mematuhi dengan baik haluan, kebijakan dan undang-undang mengenai agama dari Partai dan Negara; melakukan kegiatan sesuai dengan peraturan dan ketentuan organisasi keagamaan.

Pendeta Thach Oai, Wakil Harian Ketua Asosiasi Solidaritas Biksu Patriotik di Provinsi Tra Vinh, Kepala Biksu di Pagoda Ong Met, mengatakan: 

“Asosiasi Solidaritas Biksu Patriotik di Provinsi Tra Vinh adalah anggota Front Tanah Air Vietnam Provinsi Tra Vinh. Asosiasi ini bertanggung jawab untuk menyosialisasikan dan menggerakkan para biksu dan umat Buddha untuk mematuhi garis politik dan haluan Partai, kebijakan dan hukum Negara serta kebijakan tentang pembangunan sosial-ekonomi provinsi. Asosiasi ini melakukan kegiatan sesuai dengan peraturan dan ketentuan Asosiasi dalam kerangka hukum, dengan pedoman hukum agama nasional dan sosialisme, memikirkan kehidupan para biksu, umat Buddha dan warga etnis Khmer. Kegiatan keagamaan di Tra Vinh tidak dirintangi, prinsipnya sesuai dengan hukum Negara.”

Agar warga memahami secara jelas situasi, pandangan dan haluan Partai, kebijakan dan hukum Negara tentang agama, para pemuka agama dan kepala pengurus agama secara aktif menyosialisasikan dan menolak argumentasi yang tidak benar, dan yang memutarbalikkan situasi agama dan pekerjaan di kalangan agama di daerah. Sithavira Thach Ut, Ketua Asosiasi Biksu Patriotik Bersatu Kabupaten Tieu Can, Kepala Biara di pagoda O Chhuc, mengatakan: 

“Saat ini, Asosiasi Solidaritas Biksu Patriotik Provinsi Tra Vinh terus memperhebat kegiatan pengembangan kebudayaan, pendidikan, pelestarian kebudayaan Khmer, dan usaha belajar dan bertindak dengan keteladanan moral Ho Chi Minh. Warga agama-agama Katolik dan Buddha bersatu, bersilaturahmi. Pada Hari Natal,  kami mengunjungi umat Katolik, dan kemudian pada Hari Raya Chol Thnam Thmay mereka mengunjungi kami lagi. Bangsa Vietnam adalah satu, etnis-etnis selalu bersatu satu sama lain.”

Setiap tahun, Badan Penggerakan Massa dari Front Tanah Air dan cabang-cabang fungsional Provinsi Tra Vinh melakukan kursus-kursus untuk menyosialisasikan haluan dan politik keagamaan Negara kepada para pemuka dan penganut agama, seperti: menyosialisasikan undang-undang mengenai kepercayaan dan agama; menginformasikan strategi "evolusi damai" dari kekuatan musuh; situasi di daerah perbatasan, laut dan pulau; situasi pembangunan ekonomi, sosial-budaya di daerah pemukiman warga etnis minoritas dan warga yang beragama dan lain-lain. Bapak Kim Hong Danh, mantan pejabat Badan urusan Etnis Provinsi Tra Vinh, mengatakan: 

“Untuk melakukan dengan baik pekerjaan tentang  etnis, pertama-tama harus memahami haluan, garis politik, kebijakan, dan undang-undang Partai dan Negara. Secara permanen menyosialisasikan garis politik dan kebijakan Negara ke daerah-daerah etnis minoritas di provinsi. Lembaga-lembaga keagamaan menerapkan haluan -haluan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan keagamaan dijalankan dengan tepat. Dengan demikian, selama ini, kehidupan warga etnis minoritas di provinsi tersebut menjadi baik dan kualitasnya meningkat. Kebijakan: perumahan, pertanahan, pemukiman, lahan produksi, pelatihan kejuruan, dan lain-lain sangat praktis, masuk ke dalam kenyataan kehidupan masyarakat.”

Warga Etnis-Etnis di Provinsi Tra Vinh Memiliki Kebebasan Berkepercayaan - ảnh 2Gereja Rach Von di Kabupaten Tieu Can. (Foto: Ngoc Anh)

Setiap tahun, Provinsi Tra Vinh menciptakan kondisi yang kondusif bagi lembaga-lembaga keagamaan untuk menyelenggarakan acara-acara besar, seperti: Upacara Berdoa, Upacara Waisak, Hari Natal, Perayaan Paskah, dan sebagainya. Lembaga-lembaga keagamaan mengembangkan semangat persatuan besar semua etnis, ketika ada festival untuk suatu agama apa pun, agama-agama lain mengirim perwakilannya untuk berkujung, mengucapkan selamat dan bersilaturahmi. Biksu Kim Hoang Trung, dari Kabupaten Tra Cu, mengatakan: 

“Di daerah kami ada tiga etnis yaitu Khmer, Vietnam dan Tionghoa, yang bersama-sama hidup rukun. Warga dari semua kelompok etnis memperlakukan satu sama lain dengan baik dan setara.”

Semua haluan dan kebijakan pemerintahan Provinsi Tra Vinh telah membawa perubahan positif dalam kehidupan berkepercayaan dan beragama masyarakat. Arahan dan perhatian pemerintahan daerah telah memperkuat kepercayaan para penganut, pemuka agama, dan biksu, turut menjaga keamanan politik, ketertiban dan keamanan sosial, dan mendorong pembangunan ekonomi di daerah.

Komentar

Yang lain