Wapres AS, Mike Pence (kiri) dan PM Jepang, Shinzo Abe (Foto: AFP/VNA)

Ketika berbicara setelah pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe di Tokyo, Ibukota Jepang, Wakil Presiden (Wapres) AS, Mike Pence, pada Selasa (13 November), menyatakan bahwa AS kehilangan keseimbangan  dagang dengan Jepang dalam  waktu lama, di antaranya produk-produk dan jasa-jasa AS seiring menghadapi rintangan untuk bisa bersaing secara adil  di pasar Jepang. Dia berharap supaya dua fihak bisa menandatangani satu permufakatan dagang bilateral, menganggap ini sebagai peluang yang paling baik bagi perdagangan bebas dan adil. Tentang masalah RDRK, Wapres AS, Milke Pence menunjukan bahwa sanksi-sanksi akan tetap dipertahankan sepenuhnya  sampai saat RDRK melakukan denuklirisasi secara total dan bisa diecek.

Pada fihaknya, PM Jepang, Shinzo Abe ingin memperluas lebih lanjut lagi perdagangan dan investasi bilateral menurut cara memberikan keuntungan kepada dua fihak dan sesuai dengan Pernyataan Bersama AS-Jepang pada bulan September lalu. Dia juga memberikan bahw baik dia maupun Wapres Mike Pence juga menegaskan perlunya melaksanakan sepenuhnya resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang RDRK untuk memaksa Pyong Yang membatalkan  program rudal dan nuklir.