Banyak negara menegaskan menghormati hak kebebasan maritim dan penerebangan di Laut Timur

(VOVworld) – Mengenai masalah kapal perang Amerika Serikat memasuki wilayah 12 mil laut di sekitar pulau-pulau yang direklamasi secara tidak sah oleh Tiongkok di kepulauan Truong Sa (Spratlys), Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe telah menyatakan dukungannya terhadap aktivitas tersebut dan menganggapnya sebagai aktivitas yang sesuai dengan hukum internasional. Pemimpin Tokyo tersebut menegaskan bahwa Jepang akan bekerjasama dengan komunitas internasional untuk membela semua samudera supaya bisa terbuka lebar-lebar, bebas dan damai. Pada Kamis (29 Oktober), media massa Singapura memberitakan bahwa dalam pertemuan-pertemuan terpisah dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Duta Besar Tiongkok di Singapura, Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura, Vivian Balakrishnan telah menegaskan kembali pendirian Singapura yang mendukung kebebasan maritim dan penerbangan sesuai dengan hukum internasional, di antaranya ada Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982.


Banyak negara menegaskan menghormati hak kebebasan maritim dan penerebangan di Laut Timur - ảnh 1
Kapal USS Lassen digelarkan di daerah Laut Timur
(Foto: baodongnai.com.vn)


Koran Amerika Serikat “Wall Street Journal” edisi Rabu (28 Oktober) memberitahukan bahwa Australia sedang mempertimbangkan kemungkinan menggelarkan kapal ke pulau-pulau buatan yang dibangun secara tidak sah oleh Tiongkok di Laut Timur. Canberra telah menyiapkan rencana-rencana penggelaran operasi Angkatan Laut atau operasi-operasi udara dengan menggunakan pesawat-pesawat terbang patroli di laut. Sementara itu, Presiden Indonesia, Joko Widodo mengimbau kepada semua pihak peserta sengketa di Laut Timur supaya mengekang diri, bersamaan itu mendesak Tiongkok dan ASEAN supaya menggelarkan perbahasan tentang Kode Etik di Laut Timur (COC) untuk mengelola ketegangan-ketegangan di wilayah laut ini. Menurut koran Jepang “Japan News” edisi Kamis (29 Oktober), Pemerintah Amerika Serikat telah memberitahukan kepada Jepang dan para sekutu yang lain tentang masalah Washington meneruskan rencana patroli di Laut Timur. Menurut koran tersebut, rencana yang dilakukan Amerika Serikat ini mungkin akan berlangsung selama beberapa pekan atau lebih lama lagi.

Sebelumnya, pada Selasa (27 Oktober), Kantor Berita AFP memberitakan bahwa kapal induk USS Lassen dari Angkatan Laut Amerika Serikat yang diperlengkapi rudal kendali telah memasuki wilayah 12 mil laut di sekitar pulau-pulau buatan yang dibangun secara tidak sah oleh Tiongkok di kepulauan Truong Sa.

Ini dianggap sebagai gerak gerik kongkrit pertama dari rencana Amerika Serikat dalam menggelarkan secara teratur aktivitas-aktivitas patroli di Laut Timur. Menurut Reuters, kapal USS Lassen mendekati dangkalan-dangkalan Xu Bi dan Vanh Khan di kepulauan Truong Sa. Patroli-patroli berikutnya mungkin akan dilakukan pada pekan-pekan mendatang.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain