Irak menolak kemungkinan mengijinkan tentara asing masuk wilayahnya

(VOVworld) – Irak menolak semua kemungkinan intervensi dari tentara asing yang ikut membantu pasukan Pemerintah dalam perang anti kekuatan mujahidin dan mengimbau kepada kekuatan Sunni supaya melepaskan harapan ini. Ketika berbicara kepada kalangan pers di kota Najaf pada Senin (20 Oktober), Perdana Menteri (PM) Irak, Haidar al-Abadi menekankan bahwa Pemerintah Irak telah memutuskan tidak mengijinkan pasukan infanteri dari negara-negara adi kuasa atau negara-negara di kawasan serta persekutuan internasional manapun yang bisa masuk dan beraktivitas di wilayah negara ini. Dia juga mendesak penduduk di Anbar dan Salaheddin, dua provinsi tempat kediaman mayoritas kaum Muslim sekte Sunni, supaya berhenti mengimbau bantuan militer dari luar.

Irak menolak kemungkinan mengijinkan tentara asing masuk wilayahnya - ảnh 1
Prajurit Irak
(Foto: baomoi.com)

Pernyataan tersebut dikeluarkan PM Haidar al-Abadi setelah pertemuan antara dia dengan Ulama Ali al-Sistani, tokoh yang punya pengaruh paling besar di dunia Islam sekte Syiah. Sebelumnya, Ulama Ali al-Sistani telah menyetujui intervensi internasional dalam operasi anti kelompok yang menamakan diri sebagai “Khalifah Islamiyah” (IS) di negara ini, namun mengimbau supaya menaati ketentuan-ketentuan yang ketat. Menurut rencana, PM al-Abadi datang ke Iran pada Senin malam (20 Oktober) untuk berbahas tentang perang anti kaum IS, yang sekarang sedang menduduki banyak kota-madya yang jauhnya hanya beberapa km dari perbatasan dengan Iran./.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain