(VOVworld) - Ketegangan terus meningkat di kawasan perbatasan antara Israel dan jalur Gaza yang dikontrol oleh gerakan Hamas, setelah terjadi serentetan bentrokan antara tentara Israel dengan kaum pembangkang yang beraktivitas di kawasan ini.
Pada Selasa (24 Desember), seorang buruh Israel ditembak mati di daerah perbatasan tersebut. Kasus itu telah menimbulkan reaksi-reaksi keras dari Pemerintah Israel ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam satu pernyataan telah menegaskan politik “memberikan serangan penangkalan dan memberikan reaksi dengan kekerasan” terhadap semua tindakan sensitif serupa dan mengancam akan melakukan tindakan-tindakan kekerasan untuk memberikan balasan.
Segera setelah itu, tentara Israel juga menggelarkan serangan- serangan udara dan memberikan tembakan terhadap sasaran- sasaran yang dianggapnya milik “kaum anasir teroris” di jalur Gaza. Kalangan pejabat pertahanan Israel membenarkan serangan yang dilakukannya terhadap satu pabrik produksi senjata di sebelah Selatan dari jalur Gaza, selain itu beberapa sasaran lain di kawasan sentral dan satu lapangan peluncuran rocket rahasia di jalur Gaza sebelah Utara juga diserang.
Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon pada Selasa (24 Desember) memerintahkan dengan sementara menutup koridor perbatasan Karem Shalom- tempat pertukaran barang satu-satunya antara Israerl dan jalur Gaza, karena situasi eskalasi kekerasan.
Menghadapi situasi tersebut, Saeb Erakat, Kepala delegasi perunding perdamaian Palestina mengutuk semua serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap jalur Gaza dan beranggapan bahwa tindakan ini bertujuan “melakukan eskalasi bentrokan- bentrokan yang berdarah - darah”, bukan demi tujuan memdatangkan perdamaian untuk kawasan./.