Komunitas internasional berusaha menghentikan ketegangan di Ukraina

(VOVworld) – Kanselir Jerman, Angela Merkel pada Rabu (2 Juli) menegaskan bahwa negara ini akan terus berusaha dalam mengusahakan solusi diplomatik bagi krisis di Ukraina sekarang. Pernyataan ini dikeluarkan Kanselir Angela Merkel pada jumpa pers bersama dengan Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen. Kanselir Angela Merkel merasa menyayangkan karena perintah gencatan senjata yang diumumkan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko selama 10 hari ini belum mencapai laju yang perlu untuk menghentikan kekerasan di bagian Timur negara ini, bersamaan itu menegaskan akan tidak henti-hentinya mengusahakan solusi-solusi diplomatik bagi krisis di Ukraina pada saat tetap membuka kemungkinan memperkuat sanksi terhadap Rusia.

Komunitas internasional berusaha menghentikan ketegangan di Ukraina - ảnh 1
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Sekjen NATO Rasmussen
(Foto: vietnamnet.vn)

Pada hari yang sama, menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, Menlu Perancis, Laurent Fabius dan Menlu Ukraina, Pavel Klimkin di ibukota Berlin, Menlu Jerman, Frank-Walter Steinmeier menegaskan bahwa satu perintah gencatan senjata “yang benar-benar” justru merupakan syarat untuk memulai semua perundingan dan Menlu Rusia dan Menlu Ukraina setuju berpartisipasi pada pertemuan di Berlin merupakan satu “tanda yang penting”, semua pihak perlu menguasai kesempatan ini untuk mencegah eskalasi ketegangan di Ukraina Timur.

Bersangkutan dengan peristiwa ini, Menlu Rusia, Jerman, Perancis dan Ukraina, pada Rabu (2 Juli) telah mengadakan pertemuan di Berlin, Jerman dan mengeluarkan pernyataan tentang haluan mengikuti perdamaian yang berkesinambungan dan stabil di Ukraina, menekankan perlunya gencatan senjata segera. Pernyataan ini menegaskan bahwa Kelompok kontak akan memulihkan aktivitas sebelum 5 Juli ini guna mencapai gencatan senjata bilateral yang berkesinambungan dan tanpa syarat. Gencatan senjata perlu diletakkan di bawah pengawasan OSCE. Pertemuan di Berlin tersebut diadakan menurut gagasan Menlu Jerman, Frank-Walter Steinmeier./.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain