Konferensi IMF-WB : Sidang pleno dibuka (Foto :VNA)

Ketika berbicara di sesi pembukaan, Presiden Indonesia, Joko Widodo meninggung kembali krisis keuangan global 10 tahun lalu dengan pelajaran-pelajaran yang disimpulkan  oleh Indonesia; menekankan bahwa setelah 10 tahun, bahaya-bahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dunia tetap sedang meningkat dan ada banyak masalah yang melambatkan perkembangan ekonomi dunia, di antaranya ada kesenjangan dalam perkembangan antar-negara, perang dagang yang semakin menjadi umum; teknologi lemah atau tidak stabil sehingga membuat cabang industri harus mengalami kejutan , negara-negara sedang berkembang mengalami tekanan pasar besar.Presiden Joko Widodo menekankan bahwa globalisasi dan keterbukaan perekonomian internasional telah memberikan banyak kepentingan kepada negara-negara maju dan sedang berkembang. Dengan bantuan dari perekonomian-perekonomian maju, negara-negara sedang berkembang bisa memberikan sumbangan besar pada pertumbuhan ekonomi dunia. Di samping itu, Presiden negara tuan rumah juga mengungkapkan ancaman global yang sedang meningkat cepat, di antaranya ada perubahan iklim, sampah plastik di laut, bahan makanan terkena kotor di banyak tempat.

Sementara itu, Presiden WB, Jim Yong Kim menekankan bahwa konferensi ini merupakan tempat untuk berbagi ide-ide dan cara pendekatan baru untuk menjelaskan pertanyaan besar tentang masalah-masalah yang sedang dihadapi dunia seperti lingkungan, bencana alam, pengelolaan utang, melakukan investasi pada manusia, penghapusan kemiskinan pada tahun 2030 dan memperkuat kemakmuran bersama.