(VOVworld) - Demikianlah tema lokakarya ke-5 Ilmu pengetahuan Internasional mengenai Laut Timur yang dibuka pada Senin pagi (11 November) di kota Hanoi. Lokakarya tersebut menyerap  partisipasi dari  kira-kira 200 utusan yang adalah sarjana, pakar, pejabat pemerintah  Vietnam dan  negara- negara lain  serta para anggota korps diplomatik di Vietnam.


Ketika berbicara di depan lokakarya tersebut, Direktur Akademi Hubungan Internasional Dang Dinh Quy menganggap bahwa selama 5 tahun ini, situasi di Laut Timur dan masalah-masalah yang bersangkutan dengan Laut Timur mengalami banyak perubahan. Pada waktu mendatang, Laut Timur akan terus mengandung banyak ketidakpastian  dan tetap masih menjadi  salah satu diantara zona- zona sengketa yang paling rumit di dunia. Dang Dinh Quy, Direktur Akademi Hubungan Internasional memberitahukan:“Dengan semangat terus-terang, obyektif, sistimatis dan inovatif, saya percaya bahwa  pada  lokarya kali ini, kita akan berbahas  secara inisiatif tentang perkembangan- perkembangan akhir-akhir ini, tentang kepentingan dan kebijakanberbagai fihak yang bersangkutan, tentang solusi menerapkan  hukum internasional, terutama Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut tahun 1982 dan mengajukan rekomendasi- rekomendasi baru untuk memberikan sumbangan praksis untuk menjaga perdamaian dan kestabilan di kawasan ini”.    

    Pada upacara pembukaan, Nyan Lynn, Wakil Sekretaris Jendral ASEAN telah menyampaikan  pesan dari Sekretaris Jendral (Sekjen) ASEAN Le Luong Minh kepada lokakarya ini, Sekjen Le Luong Minh menganggap bahwa ASEAN adalah satu subyek yang memainkan peranan penting pada perdamaian, kestabilan di Laut Timur. ASEAN selalu menyerukan dan mendorong fihak- fihak yang bersangkutan untuk menangani sengketa dengan langlah damai, di atas dasar hukum internasional, terutama Konvensi PBB tentang  Hukum Laut. Ketika berbicara di depan lokakarya ini, Nyan Lynn, Wakil Sekjen ASEAN mengatakan: “Kami berkomitmen menjamin pelaksanaan penuh dan efektif penyusunan DOC, di atas dasar menghargai secara serius dan mendorong kerjasama perundingan dengan Tiongkok berdasarkan pada penyusunan Kode Etik cara berperilaku dari semua fihak di Laut Timur (COC). Menurut pandangan kami, penyusunan COC perlu  dipahami di atas dasar kekuatan paduan dan persatuan semua fihak  supaya proses perundingan benar- benarbisa  dipercepat dan efektif”.       
Lokakarya ke - 5 Ilmu pengetahuan internasional tentang Laut Timur  berlangsung dari 11 – 12 November ./.