Presiden Republik Korea, Moon Jae-in dan Pemimpin RDRK, Kim Jong-un (kanan) (Foto: AFP)

Uriminzokhiri, website sosialisasi hubungan luar negeri RDRK dalam bahasa Inggris, memuat artikel yang antara lain menganggap bahwa pernyataan mengakhiri perang merupakan salah satu “tugas sejarah” yang tidak bisa ditunda lagi. Sementara itu, Meari, satu website sosialisasi yang lain dari RDRK, juga mendesak kepada Pemerintah Seoul supaya melaksanakan urusan-nya dalam menuju ke pernyataan mengakhiri perang Korea. Website ini menganggap bahwa kesepakatan yang telah dicapai dalam pertemuan puncak antar-Korea, pada 4/2018 akan kehilangan artinya apabila Pemerintah Republik Korea tidak bertindak.

Sebelumnya, dalam pertemuan puncak pada 27/4 lalu, Presiden Republik Korea, Moon Jae-in dan Pemimpin RDRK, Kim Jong-un telah sepakat akan resmi mengakhiri perang pada tahun ini, mengganti perjanjian gencatan senjata dengan satu perjanjian perdamaian untuk selama-lamanya di Semenanjung Korea.