Menteri Menhan Vietnam, Phung Quang Thanh: Meminta kepada Tiongkok supaya mengekang diri, jangan menggunakan kekerasan sehingga melukai perrasaan rakyat dua negeri

(VOVworld) – Pada Selasa sore (20 Mei), di sela-sela Konferensi ke-8 Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM -8) yang sedang berlangsung di Nay Pi Taw, Ibukota Myanmar, Jenderal Phung Quang Thanh, Anggoa Polit Biro Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, Menteri Pertahanan (Menhan) Vietnam telah melakukan pertemuan dengan timpalannya dari Tiongkok, Letnan Jenderal Tang Wan Wuan.          

Pada pertemuan ini, dua fihak berbahas tentang beberapa masalah, khususnya kerjasama pertahanan antara dua negara. Akan tetapi, kini sedang terjadinya kasus Tiongkok menempatkan anjungan pengeboran minyak Haiyang 981 secara tidak sah di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen Vietnam, sehingga menimbulkan kecemasan terhadap kawasan dan menggusarkan opini umum rakyat Vietnam.

Menteri Menhan Vietnam, Phung Quang Thanh: Meminta kepada Tiongkok supaya mengekang diri, jangan menggunakan kekerasan sehingga melukai perrasaan rakyat dua negeri - ảnh 1
Menhan Phung Quang Thanh (tengah) pada Konferensi ADMM-8
(Foto: Kamtor berita Vietnam)

Jenderal Phung Quang Thanh berbahas secara terus-terang dengan Tiongkok tentang pandangan Vietnam ialah berjuang membela kedaulatan melalui langkah damai, menghormati hukum internasional, diantaranya ada Konvensi PBB tentang Hukum Laut –tahun 1982 (UNCLOS) dan Deklarasi tentang perilaku dari semua fihak di Laut Timur (DOC) guna mempertahankan perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan laut dan udara di Laut Timur.           

Jenderal Phung Quang Thanh meminta kepada Tiongkok supaya mengekang diri, jangan menggunakan kapal meriam, kapal roket dan pesawat terbang; jangan menyeruduk, menabrak dan menembakkan kanon air terhadap kapal-kapal pelaksana tugas Vietnam, sehingga merusak dan menimbulkan korban terhadap pasukan patroli laut, menggusarkan opini umum dan melukai rasa persahabatan rakyat dua negeri. Vietnam membela kedaulatan wilayah tapi juga membela lingkungan damai, kestabilan sosial-politik di dalam negeri, terus bersolidaritas persahabatan dengan Tiongkok menurut semangat kemitraan kerjasama strategis yang komprehensif untuk mengembangkan sosial-ekonomi./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain