Peningkatan ketegangan diplomatik antara Jepang dan Republik Korea
(VOVworld) - Kepala Kantor Kabinet Jepang Osamu Fujimura, pada Kamis 23 Agustus, menyatakan bahwa pernyataan Pemerintah Republik Korea untuk mengembalikan surat dari Perdana Menteri Yoshihiko Noda yang dikirim kepada Presiden Republik Korea Lee Myung Bak menjadi hal“ yang tidak bisa dibayangkan dalam protokol diplomatik”.
Ilustrasi.
(Foto: internet)
Pernyataan ini diajukan setelah Kementerian Luar Negeri Republik Korea pada 22 Agustus memberitahukan bahwa Seoul mengembalikan surat dari Perdana Menteri Yoshiko Noda kepada Tokyo yang antara lain menyatakan penyesalan tentang kunjungan pada 10 Agustus ini yang dilakukan Lee Myung Bak ke kepulauan yang dipersengketakan yang disebut Republik Korea plau Dokdo dan disebut Jepang sebagai Takeshima dan semua pernyataan dari pemimpin Seoul yang bersangkutan dengan Kaisar Jepang Akihito. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Korea Cho Tai Young menyatakan bahwa perihal Seoul mengembalikan kepada Tokyo surat dari PM Noda "dengan isi yang tidak sesuai dalan segala situasi” sepenuhnya “ adalah normal”.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Jepang beranggapan bahwa Presiden Ly Myung Bak sebaiknya menarik diri semua pernyataan bahwa Kaisar Jepang harus menyatakan minta maaf karena penjajahan dari Kolonialis Jepang dalam waktu lalu terhadap semenanjung Korea, kalau dia ingin berkunjung ke Republik Korea. Pernyataan pemimpin Seoul ini diajukan pada pekan lalu sehingga membuat hubungan antara dua negara memburuk./.