PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc (kiri) dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping sebelum menghadiri konferensi tersebut (Foto: VGP)

Dengan  tema: “Kerjasama Sabuk dan Jalan: Menegakkan masa depan bersama yang lebih cerah”, Konferensi meja bundar tingkat tinggi ini berfokus membahas konektivitas kawasan, resonansi kebijakan dan perkembangan yang berkesinambungan. Para pemimpin menegaskan kembali komitmen terhadap Agenda 2030 tentang perkembangan yang berkesinambungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB); menekankan: Menaati Piagam PBB dan hukum internasional merupakan tanggung jawab semua negara.

Ketika berbicara di depan konferensi ini, PM Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa perkembangan merupakan tanggung jawab masing-masing negara dan mengembangkan secara baik potensi keunggulan seiring dengan integrasi internasional yang intensif dan ekstensif menjadi fundasi bagi kerjasama yang sukses. Beliau menegaskan bahwa Vietnam sedang berfokus mengembangkan sosial-ekonomi di dalam negeri, bersamaan itu memperhebat integrasi internasional, di antaranya ada kerjasama dengan Gagasan BRI; berupaya melaksanakan Target-Target perkembangan yang berkesinambungan PBB, di antaranya berpartisipasi secara positif pada gagasan-gagasan mengurangi limbah plastik dan mengkonservasikan keanekaragam biologi. Beliau juga menyatakan bahwa Vietnam akan terus melakukan kerjasama secara baik dengan Tiongkok dan negara-negara yang lain untuk membangun bentuk-bentuk  kerjasama yang berhasil-guna dan saling menguntungkan.

Pada Sabtu malam (27/4), PM Nguyen Xuan Phuc meninggalkan Ibu Kota Bei Jing, mengakhiri dengan baik kehadiran-nya di Forum Tingkat Tinggi ke-2 Kerjasama Internasional:  “Sabuk dan Jalan”.

Kehadiran PM Nguyen Xuan Phuc di Forum Tingkat Tinggi Kerjasama “Sabuk dan Jalan” telah membuka satu program baru dalam mendorong hubungan kerjasama perkembangan Vietnam-Tiongkok, menegaskan iktikat baik dan peranan Vietnam dalam memperluas kerjasama dan konektivitas ekonomi internasional demi perdamaian dan kemakmuran di kawasan dan di dunia.