(VOVworld) – Setelah serentetan pemberondongan senapan yang berlumuran darah, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengimbau untuk mengubah cara perbahasan tentang pengontrolan senjata, bersamaan itu mendesak Kongres negara ini supaya segera melakukan tindakan untuk mencegah musibah yang serupa. Dalam pidatonya di depan sanak keluarga para korban dalam kasus pemberondongan senjata di Orlando, negara bagian Florida pada Kamis (16/6), Presiden Barack Obama menekankan bahwa pembunuhan di klab malam gay “Pulse” di negara bagian tersebut merupakan bunyi lonceng peringatan bagi para penyusun Undang-Undang negara ini untuk melaksanakan hal-hal yang tepat dan tepat waktu untuk menjamin keamanan dan jiwa warga Amerika Serikat serta mencegah insiden-insiden senjata lainnya. Pemimpin Amerika Serikat ini berpendapat bahwa sudah sampai saatnya para wakil rakyat mengubah cara perbahasan terhadap rancangan Undang-Undang tentang pengontrolan senjata, dokumen yang didorong Pemerintah pimpinan Presiden Barack Obama, namun sedang mengalami kemacetan di Kongres Amerika Seirkat.

Pada hari yang sama, Senat Amerika Serikat sepakat melakukan pemungutan suara pada pekan mendatang tentang rancangan Undang-Undang mengenai pengontrolan senjata guna mencegah para tersangka teroris yang memiliki senjata. Ini dianggap sebagai keberhasilan besar dari kubu Demokrat, bersamaan itu juga merupakan terobosan dari pihak Republik yang sedang mengontrol Senat, untuk mengatasi kemacetan selama bertahun-tahun ini tentang usaha mengurangi kekerasan bersenjata di Amerika Serikat.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, ketika berbicara di depan Komite Intelijen Senat pada Kamis (16/6), Direktur CIA, John Brennan, memberitahukan bahwa sekarang para investigator tetap belum menemukan hubungan langsung apapun antara pelaku Omar Mateen dengan satu organisasi teroris asing.