(VOVworld) – Presiden Suriah, Bashar al-Assad, Rabu (2/3), berkomitmen akan “melaksanakan tanggung-jawabnya” untuk menjamin suksesnya permufakatan gencatan senjata yang sedang dilaksanakan selama 4 hari ini.

Presiden Bashar al-Assad juga menekankan bahwa permufakatan gencata senjata dengan Rusia dan Amerika Serikat (AS) sebagai mediator mendatangkan “satu sinar harapan” kepada Suriah, tempat di mana ada lebih dari 270.000 orang yang telah tewas akibat bentrokan yang rumit dan berturut-turut sekarang ini. Presiden Suriah memberitahukan bahwa kekuatan Pemerintah Suriah telah mengekang dalam memberikan balasan untuk menciptakan syarat bagi eksisnya permufakatan tersebut. Akan tetapi, dia juga menekankan bahwa “semua ada batasnya dan bergantung pada pihak sana”. Dia memberitahukan akan memberikan amnesti kepada para milisi oposisi kalau setuju melucuti senjata.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS memberitahukan bahwa selama 24 jam ini tidak ada pelanggaran yang berarti terhadap permufakatan gencatan senjata. Juru bicara Kemlu AS, John Kirby menilai bahwa “kekerasan di Suriah telah berkurang secara signifikan”. Akan tetapi, dia menyatakan bahwa latar belakang ini sangat labil dan AS sedang terus mengikuti situasi.