Presiden Tran Dai Quang  (Foto: nld.com.vn)

Dalam keterangannya kepada wartawan, Presiden Tran Dai Quang memberitahukan bahwa pada kunjungan ini, dua pihak berbahas tentang orientasi dan langkah-langkah besar untuk mendorong hubungan antara dua negara. Di antaranya memperhatikan penguatan kepercayaan politik, memperhebat kerjasama tentang perdagangan, investasi, kerjasama perkembangan, pertahanan, keamanan, memperhebat temu pergaulan kebudayaan dan temu pergaulan rakyat. Dua pihak akan berbahas tentang koordinasi di forum-forum internasional dan regional serta masalah-masalah yang menjadi minat bersama, terutama pada latar belakang Viet Nam akan memainkan peranan sebagai negara koordinator hubungan ASEAN-Jepang untuk tahap 2018-2021.

Presiden Tran Dai Quang menegaskan bahwa pada waktu mendatang, dua negara akan meneruskan perkembangan yang baik dalam hubungan Viet Nam-Jepang, memanfaatkan potensi, mendorong kerjasama, membawa “Hubungan Kemitraan Strategis yang intensif dan ekstensif demi perdamaian dan kemakmuran di kawasan Asia” ke dalam tahap perkembangan baru di semua bidang, demi kepentingan rakyat dua negeri, demi perdamaian, kestabilan, kerjasama dan perkembangan di kawasan dan dunia.

Presiden Tran Dai Quang menginginkan agar dua pihak memperhatikan dan memprioritaskan pendorongan konektivitas ekonomi mealui memperkuat kerjasama di bidang perdagangan, investasi, menggelarkan secara efektif Peranjian Kemitraan Ekonomi Viet Nam-Jepang (VJEPA), bersama-sama berusaha mencapai target melipatkan dua kali nilai perdagangan dan investasi pada tahun 2020 terbanding dengan tahun 2014.

Presiden Tran Dai Quang menginginkan agar Jepang mempertahankan ODA kepada Viet Nam, khususnya di bidang pembangunan infrastruktur, mengembangkan sumber daya manusia berkualitas tinggi, beradaptasi dengan perubahan iklim, melestarikan lingkungan dan meningkatkan kemampuan manajemen ekonomi. Bersamaan itu membantu Viet Nam menggelarkan secara efektif semua proyek yang berskala besar, melakukan restrukturisasi perekonomian dan pertumbuhan yang berkesinambungan. Vietnam juga menginginkan agar Jepang menganggap Viet Nam sebagai mitra prioritas dari program “Mitra infrastruktur yang berkualitas” senilai 200 miliar USD dan “Gagasan konektivitas Mekong-Jepang” senilai 6,8 miliar USD.

Tentang kerjasama antara Viet Nam dan Jepang di forum-forum internasional dan regional, terutama dalam menjaga perdamaian dan kestabilan di kawasan, Presiden Tran Dai Quang menekankan bahwa Viet Nam dan Jepang selalu saling mendukung, bersama-sama mengembangkan peranan positif, memberikan sumbangan terhadap perdamaian, kestabilan dan perkembangan di kawasan. Dua pihak saling mendukung untuk mencalonkan diri pada badan-badan PBB dan organisasi-organisasi lain, berbagi pandangan dan berkoordinasi memecahkan masalah-masalah yang bersangkutan dengan perkembangan dan keamanan regional, di antaranya ada masalah Laut Timur, denuklirisasi Semenanjung Korea dan lain-lain.

Sekarang ini, Viet Nam dan Jepang adalah anggota Perjanjian Kemitraan Komprehensif dan Progresif Trans Pasifik (CP TPP), Presiden Tran Dai Quang menyatakan bahwa CP TPP akan turut mendorong hubungan ekonomi, perdagangan, melalui itu memperdalam isi hubungan “Kemitraan strategis yang intensif dan ekstensif demi perdamaian dan kemakmuran di Asia” antara dua negara.