Presiden Truong Tan Sang memulai kunjungan kenegaraan di Republik Federasi Myanmar

(VOVworld)- Pada Kamis, (29 November), Presiden Vietnam Truong Tan Sang memulai kunjungan kenegaraan di Republik Federasi Myanmar atas undangan Presiden Myanmar, Thein Sein. Berlangsung pada latar belakang Republik Federasi Myanmar mengalami banyak perkembangan yang penting selama ini, kunjungan Presiden Truong Tan Sang merupakan kesempatan bagi dua pihak untuk membahas  banyak langkah yang intensif dan ekstensif guna membawa hubungan Vietnam-Myanmar memasuk satu periode baru, terutama memperkuat hubungan ekonomi, perdagangan dan investasi.

Presiden Truong Tan Sang memulai kunjungan kenegaraan di Republik Federasi Myanmar - ảnh 1

Sultan Brunei Darussalem menyambut Presiden Vietnam Truong Tan Sang
(Foto: vietnamplus.vn

Sebelumnya, dalam kerangka kunjungan kenegaraan di Brunei Darussalam, pada Rabu, (28 November), Presiden Vietnam Truong Tan Sang dan delegasi tingkat tinggi Vietnam mengunjungi Perusahaan Permigasan Brunei Shell, menghadiri Forum Badan Usaha Vietnam-Brunei Darussalem, mengunjungi Kedutaan Besar Vietnam untuk Brunei Darusalem dan menemui komunitas orang Vietnam di sini..

      Pada pagi harinya, ketika mengunjungi Perusahaan Permigasan Brunei Shell, perusahaan permigasan yang terbesar di Brunei Darussalem, Presiden Truong Tan Sang menyambut penandatanganan kontrak jual-beli minyak kasar senilai USD 250 juta antara dua pihak dan menilai ini sebagai bukti yang hidup-hidup tentang kerjasama yang berhasil-guna antara dua pihak.

        Pada sore harinya, Presiden Vietnam, Truong Tan Sang menghadiri Forum Badan Usaha Vietnam-Brunei Darussalem. Ketika berbicara di forum ini, Presiden Truong Tan Sang menilai tinggi para investor Brunei Darussalem yang telah memperkuat investasi di Vietnam selama ini dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu negara investor utama di kalangan ASEAN dengan total modal sebesar USD 4,9 miliar. Beliau menegaskan bahwa Vietnam selalu menciptakan semua syarat yang kondusif kepada para investor asing, termasuk Brunei Darussalem untuk melakukan usaha bisnis di Vietnam.

          Dalam keteranganya kepada badan usaha Brunei Darussalem tentang keinginan Vietnam memperkuat perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Lintas Pasifik (TPP), Presiden Truong Tan Sang menekankan: “Selaku salah satu negara peserta dalam proses perundingan ini, kami menegaskan bahwa Vietnam sangat aktif dan ingin mengakhiri cepat perundingan diatas dasar semua negara mengutamakan kriterium sama derajat, saling menguntungkan dan bersama berkembang. Dalam proses ini, Vietnam telah melakukan kerjasama sangat erat untuk bersama berkembang”.

          Pada sore hari yang sama, Presiden Truong Tan Sang telah mengunjungi Kedutaan Besar Vietnam untuk Brunei Darussalem.

          Ketika mengakhiri kunjungan Presiden Truong Tan Sang di Brunei Darussalem, dua pihak telah mengeluarkan Pernyataan Bersama. Dua pihak menekankan arti kunjungan ini terhadap masalah memperkokoh dan memperkuat hubungan persahabatan dan kerjasama antara dua pihak, tepat pada ketempatan dimana Vietnam dan Brunei Darussalem sedang melakukan aktivitas-aktivitas untuk memperingati ulang tahun ke-20 penggalangan hubungan diplomatik (1992-2012). Pimpinan dua negara mencatat perkembangan yang baik dari hubungan persahabatan dan kerjasama di banyak segi antara Vietnam dan Brunei Darussalem sejak penggalangan hubungan diplomatik baiksecara bilateral maupun dalam kerangka multilateral. Dua pihak menegaskan komitmen memperkuat lebih lanjut lagi hubungan persahabatan dan kerjasama di semua bidang pada waktu mendatang, demi kepentingan rakyat dua negeri, demi perdamaian, kerjasama dan perkembangan di Asia-Pasifik. Dua pihak sepakat cepat menyelenggarakan  persidangan pertama Komite Gabungan Kerjasama Bilateral untuk terus memperkuat dan memperluas hubungan kerjasama antara dua negara. Dua pihak menegaskan arti pentingnya perdamaian dan kestabilan di kawasan, terutama, memperkuat keamanan maritim dan kerjasama di Laut Timur dan sepakat bahwa semua sengketa perlu dipecahkan melalui langkah-langkah damai, termasuk konsultasi dan dialog sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS). Pimpinan dua pihak menyambut Pernyataan enam butir dari ASEAN tentang masalah Laut Timur dan Pernyataan Bersama Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Tiongkok sehubungan dengan peringatan ulang tahun ke-10 penandatanganan Deklarasi tentang perilaku semua pihak di Laut Timur, mengarah ke pelaksanaan secara lengkap dan serius DOC dan cepat menyelesaikan Kode Etik tentang perilaku semua pihak di Laut Timur (COC)./.

Komentar

Yang lain