RDRK menuntut kepada AS supaya membatalkan kebijakan permusuhan

(VOVWORLD) - Kantor Berita Sentral Korea (KCNA), pada Senin (18/11), mengutip kata-kata Kim Kye-gwan, mantan Utusan Khusus senior urusan nuklir Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) yang menganggap bahwa Amerika Serikat (AS) dan RDRK telah tiga kali bertemu sejak bulan Juni 2018, tapi hingga sekarang hubungan bilateral antara dua negara belum mencapai kemajuan yang berarti. 

Kedua pertemuan puncak terkini hanya melayani kepentingan AS. Oleh karena itu, RDRK sekarang tidak ingin lagi mengadakan pertemuan-pertemuan puncak tanpa hasil dengan AS dan tidak memberikan lebih banyak peluang kepada Presiden AS untuk “memamerkan” prestasi jika RDRK tidak mendapat kepentingan.

Penasehat Kementerian Luar Negeri RDRK juga menuduh AS sengaja membuat opini umum percaya bahwa ada prospek dalam masalah nuklir di Semenanjung Korea untuk memperpanjang waktu dan mendesak AS supaya membatalkan kebijakan permusuhan terhadap RDRK kalau sungsuh-sungguh ingin berdialog.

Komentar

Yang lain