(VOVworld) - Semua negara telah memberikan reaksi-reaksi yang berbeda setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) Sabtu 4 Februari tidak mengesahkan rancangan Resolusi tentang Suriah yang dilakukan oleh Rusia dan Tiongkok- dua negara anggota tetap PBB.
Sidang DK PBB tentang Suriah.
(Foto: danluan.org)
Duta Besar Rusia di PBB Vitaly Churkin mengatakan bahwa rancangan resolusi tersebut menyebarkan sinyal yang tidak setimpal dengan semua fihak di Suriah ketika tidak meminta kepada faksi oposisi negara ini untuk menghentikan hubungan dengan kelompok-kelompok bersenjata. Rusia menyerukan kepada PBB untuk mengeluarkan satu resolusi yang lebih obyektif supaya bisa benar-benar membantu Suriah menghentikan krisis politik sekarang. Duta Besar Tiongkok di PBB Li Bao Dong menunjukkan bahwa Tiongkok mendukung usulan-usulan amademen rasional yang diajukan oleh Rusia, bersamaan itu juga telah menaruh perhatian kepada anggota-anggota yang lain dalam DK PBB tentang pelaksaan lebih banyak acara konsultasi pendapat tentang rancangan solusi.
Sementara itu, semua negara Barat dan Arab menyatakan ketidakpuasan terhadap Rusia dan Tiongkok yang telah menggunakan suara veto. Wakil senior mengenai politik keamanan dan hubungan luar negeri dari Uni Eropa, Ibu Catherine Ashton beranggapan bahwa sudah sampai waktunya semua fihak harus bersuara menghentikan kekerasan yang berlumuran darah di Suriah dan mendatangkan perdamaian kepada negara ini. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Ibu Hillary Clinton memperingatkan bahaya bahwa Suriah mungkin teperangkap ke dalam satu perang saudara setelah DK PBB tidak bisa mengesahkan satu Resolusi tentang Suriah. Akan tetapi, Kepala cabang diplomasi Amerika Serikat membatalkan sepenuhnya kemampuan mengintervensi militer pada Suriah./.