Reaksi komunitas internasional setelah kegagalan peluncuran satelit RDR Korea

(VOVworld)- Kantor Berita Sentral Korea  KCNA mengatakan: Pada Jumat pagi 13 April, Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDR Korea) telah meluncurkan satu  satelit observasi bumi, tetapi satelit ini tidak bisa masuk ke orbit. Sebelumnya, beberapa sumber berita  Amerika Serikat, Republik Korea dan Jepang memberitakan: Rudal RDR Korea telah jatuh ke laut segera setelah meninggalkan landasan peluncur kira-kira satu menit. Tentara Republik Korea mengkonfirmasikan pecah-pecahan rudal jatuh ke laut yang terletak  dari 190 sampai 200 Kilometer dari kota Kunsan Republik Korea. Setelah kegagalan peluncuran satelit RDR Korea, wakil dari beberapa negara Amerika Serikat, Inggeris, Jerman, Republik Korea dan Jepang telah mengomentari  kasus ini.

Reaksi komunitas internasional setelah kegagalan peluncuran satelit RDR Korea - ảnh 1
Peluncuran rudal pendorong satelit RDR Korea
(Foto: tinmoi.vn)

Di Washington, Gedung Putih, dalam pernyataannya, telah menegaskan: peluncuran rudal RDR Korea, meski gagal, tetapi merupakan tindakan pelanggaran terhadap hukum internasional, bertentangan dengan komitmen-komitmen  Pyong Yang belakangan ini dan mengancam keamanan di kawasan.

Menteri Luar Negeri Republik Korea Kim Sung-hwan menyatakan:  RDR Korea akan bertanggung jawab atas peluncuran rudal ini. Seoul menegaskan: Tindakan  RDR Korea ini  melanggar larangan PBB.

Menteri Pertahanan Jepang Naoki Tanaka menegaskan rudal RDR Korea telah jatuh, bersamaan itu memberitahukan peluncuran rudal ini tidak berpengaruh terhadap wilayah Jepang. Menurut kanal  Televisi NHK Jepang, rudal RDR Korea telah naik setinggi 120 Kilomter sebelum pecah menjadi 4 kepingan dan jatuh ke Laut Kuning.

Reaksi komunitas internasional setelah kegagalan peluncuran satelit RDR Korea - ảnh 2
Menlu Inggris Willian Hague
(Foto: xaluan.com)

Menlu Inggeris William Hague juga menyatakan kekhawatiran yang mendalam tentang peluncuran  satelit  RDR Korea dan berseru kepada komunitas internasional supaya memberikan reaksi  kuat.

Ketika berbicara di depan Konferensi Menlu negara-negara maju (G-8) yang diadakan di kota New York, Menlu Jerman Guido Westerwelle mengutuk RDR Korea yang menggunakan rudal balistik untuk meluncurkan satelit sebagai tindakan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum internasional, meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea. Dia juga  menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB  supaya memberikan reaksi keras setelah gerak-gerik Pyong Yang  ini.

         Pada hari Jumat  13 April,  Dewan Keamanan PBB  akan mengadakan sidang darurat  untuk berbahas  tentang pelucuran  satelit RDR Korea. Jepang dan Republik Korea juga akan mengadakan sidang keamanan darurat pada pagi harinya  untuk berbahas  reaksi terhadap peluncuran satelit ini./. 


Berita Terkait

Komentar

Yang lain