Rusia menolak bersangkutan dengan kasus serangan racun terhadap mantan mata-mata Rusia, Skripal

(VOVWORLD) - Istana Kremlin, pada Senin (12 Maret), telah menolak berdiri di belakang kasus serangan racun terhadap mantan mata-mata Rusia “bermuka dua” yang sedang bermukim di Inggris, Sergey Skripal.
Rusia menolak bersangkutan dengan kasus serangan racun terhadap mantan mata-mata Rusia, Skripal - ảnh 1 Mantan mata-mata "bermuka dua"  Sergei Skripal (Foto: AFP/VNA)

Ketika berbicara di depan kalangan wartawan, Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia, Vladimir Putin memberitahukan bahwa mantan mata-mata Skripal bekerja bagi intelijen Inggris dan diracuni di wilayah Inggris, oleh karena itu, kasus ini “tidak bersangkutan dengan Rusia, maupun kalangan pemimpin Rusia”. Menurut dia, Istana Kremlin belum melihat pernyataan resmi apa pun tentang tersangkutnya Rusia dalam kasus ini.

Pada hari yang sama, juru bicara Perdana Menteri Inggris, Theresa May serangan racun tersebut. Sebelumnya, pada tanggal 05/3 lalu, Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson telah membandingkan kasus ini dengan kasus pengracunan terhadap Litvinenko di London pada tahun 2006 dan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia kalau menemukan tersangkutnya Moskwa bersangkutan. Polisi anti-terorisme nasional Inggris telah menerima investigasi ini sebagai satu kasus pembunuhan.

Komentar

Yang lain