Wabah Covid-19 terus mengalami perkembangan rumit di banyak negara

(VOVWORLD) - Republik Korea dan Italia sudah menjadi tempat-tempat baru merebaknya Covid-19 dengan jumlah orang yang baru terinfeksi dan meninggal meningkat secara drastis.
Wabah Covid-19 terus mengalami perkembangan rumit di banyak negara - ảnh 1Pekerjaan mensterilkan di jalan-jalan di Seoul, Ibukota Republik Korea (Foto: EPA) 

Di Republik Korea, pada Senin (24 Februari), ada dua orang lagi yang meninggal karena Covid-19 sehingga jumlah orang yang meninggal bertambah menjadi 8 orang. Jumlah orang yang baru terinfeksi juga bertambah menjadi 833 orang, khususnya  di Kota Daegu dan Provinsi Gyeongsangbuk ada 681 orang. Menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Korea, sudah ada 15 negara yang melarang atau memperketat masuk-nya orang  dari Republik Korea untuk mencegah penularan Covid-19.

Menurut pengumuman Otoritas  kesehatan Hongkong (Tiongkok), pada Senin (24 Februari) ada lagi  dua orang yang positif   Covid-19 di antara  orang-orang yang baru saja pulang dari kapal pesiar Diamond Princess setelah dua pekan dikarantinakan di lepas pantai Pelabuhan Yokohama, Jepang. Sampai sekarang, di Hongkong, Tiongkok ada 79 orang yang terinfeksi Covid-19, di antaranya ada dua orang yang meninggal dan 19 orang yang disembuh.

Pada hari yang sama, Italia mengkonfirmasikan orang ke-7 yang meninggal karena Covid-19 di bagian Utara negara ini. Sekarang Italia diangap sebagai negara tempat merebaknya Covid-19 paling cepat di Eropa dengan pusat wabah di daerah Lombardy dan Veneto, jumlah  orang yang terinfeksi mencapai lebih dari 220 orang.

Di Timur Tengah, Iran merupakan negara yang punya jumlah orang yang meninggal karena Covid-19 paling tinggi dengan 12 orang yang meninggal dan 61 orang yang terinfeksi SARS-CoV-2.

Irak, Afghanistan, Bahrain, Kuwait dan Oman juga mengkonfirmasikan ada-nya orang yang terinfeksi Covid-19.

Menghadapi perkembangan yang rumit dari wabah ini, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, pada Senin (24 Februari) berseru kepada semua negara supaya menghindari wabah ini berubah menjadi krisis.

Organisasi Kesehatan Sedunia, pada hari yang sama memberitahukan bahwa Covid-19 tetap  bisa dikontrol dan sekarang masih terlalu dini  untuk menyatakan pandemi. Badan ini juga memberitahukan bahwa prioritas sekarang ialah terus mengontrol laju penularan dan siap menghadapi kemungkinan Covid-19 akan menjadi wabah besar.

Yang bersangkutan dengan Covid-19, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, pada Selasa pagi (25 Februari), memberitahukan bahwa di  Provinsi Hubei sudah ada 499 orang yang baru terinfeksi dan 68 orang yang baru meninggal karena Covid-19 pada tanggal 24/2. Selain itu, ada dua orang yang meninggal di Provinsi Shandong dan satu orang yang meninggal di Provinsi Guangdong. Dengan demikian, jumlah orang yang meninggal di pusat-nya wabah tersebut, Kota Hubei pada tanggal 24/2 telah turun drastis terbanding dengan 149 orang yang meninggal pada tanggal 23/2, namun, jumlah orang yang baru terinfeksi masih lebih tinggi terbanding dengan angka 398 orang yang terinfeksi pada tanggal 23/2. Terhitung sampai dengan tanggal 24/2, di Tiongkok, ada 2.663 orang yang meninggal karena Covid-19.

Komentar

Yang lain