WEF-ASEAN 2018 menyosialisasikan citra tentang satu kawasan ASEAN yang bersolidaritas, makmur dan mandiri

(VOVWORLD) - Konferensi  Forum Ekonomi Dunia tentang ASEAN 2018 (WEF-ASEAN 2018)  dengan tema: “ASEAN 4.0: Semangat badan usaha dan Revolusi Industri generasi keempat” akan berlangsung dari 11-13 September dengan kira-kira 60 sesi perbahasan dan aktivitas.
WEF-ASEAN 2018 menyosialisasikan citra tentang satu kawasan ASEAN yang bersolidaritas, makmur dan mandiri - ảnh 1Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Viet Nam, Bui Thanh Son (kanan) dan Borge Brende, Ketua Forum Ekomnomi Dunia . (Foto: vnplus). Ilustrasi

Pada jumpa pers pada Kamis sore (6 September) di Kota Ha Noi, Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Viet Nam, Bui Thanh Son menekankan: “Ini merupakan forum bagi para pemimpin pemerintah dan badan usaha besar dari negara-negara ASEAN dan dari kawasan untuk  berdiskusi dan berbagi visi, ide dan pengarahan politik bagi  masalah-masalah penting di kawasan. Lima isi utama  yang difokuskan pada forum  kali ini ialah  menetapkan visi baru  ASEAN tentang integrasi regional; menemukan pola-pola ekonomi baru dan manajemen dalam era digital; menemukan dinamika dan pola bisnis  baru dalam zaman industri 4.0; badan usaha dengan cara pendekatan baru terhadap manajemen global; mengembangkan infrastruktur pintar, mendidik kemampuan, lapangan kerja, usaha start-up, pembaruan dan kreativitas”.

Menurut Kementeiran Luar Negeri Viet Nam, sampai sekarang ada Presiden dan Perdana Menteri  (PM) dari 8 negara yang menegaskan akan hadir,  bersama dengan beberapa Deputi PM, Menlu serta diprakirakan ada  kira-kira 50 utusan tingkat Menteri  yang akan menghadiri  WEF-ASEAN 2018.  Selain para pemimpin dari negara-negara dan organisasi-organisasi internasional, juga ada  para wakil dari kira-kira 1000 badan usaha  papan atas di dunia yang menghadiri Konferensi WEF-ASEAN 2018.

Ketika menilai persiapan  Viet Nam, Justin Wood, Direktur Forum Ekonomi Dunia kawasan Asia-Pasifik menegaskan: Ini akan merupakan peluang bagi ASEAN, khususnya Viet Nam untuk menyerap investasi dan kerjasama bisnis dengan mitra-mitra internasional

Berita Terkait

Komentar

Yang lain