WTO mempertahankan vonis terhadap masalah logam tanah langka Tiongkok

(VOVworld) – Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Kamis (7 Agustus) mempertahankan vonis yang menegaskan bahwa Tiongkok melanggar ketentuan-ketentuan perdagangan global dengan cara membatasi ekspor logam tanah langka, jenis bahan mentah yang digunakan secara luas di bidang-bidang seperti energi terbarukan, telekomunikasi, pertahanan dan produk-produk teknologi tinggi lainnya. Dalam pemberitahuan pada Kamis (7 Agustus), Badan kasasi WTO telah menolak permintaan naik banding dari Beijing karena tidak bisa membuktikan bahwa pembatasan-pembatasan ekspor yang dikenakan Tiongkok terhadap logam tanah langka, serta volfram dan molypden adalah pada tempatnya. Badan kasasi ini mengimbau kepada Tiongkok supaya menyesuaikannya sesuai dengan prinsip-prinsip perdagangan internasional. Keputusan Badan kasasi dianggap sebagai keputusan terakhir dan secara prinsipil, semua negara anggota WTO wajib menaati keputusan badan ini.

WTO mempertahankan vonis terhadap masalah logam tanah langka Tiongkok - ảnh 1
Logam tanah langka banyak digunakan di bidang teknologi tinggi
(Foto: petrotimes.vn)

Pada pihaknya, Tiongkok menyatakan “sangat menyayangkan” keputusan tersebut, bersamaan itu berpendapat bahwa mereka “tidak melepaskan haknya ketika masuk WTO guna menegaskan bahwa jaminan pajak ekspor dilakukan di atas dasar perlunya untuk membela lingkungan hidup”.

Tiongkok sekarang memproduksi kira-kira 90% jumlah logam tanah langka di seluruh dunia. Selain logam tanah langka, Tiongkok juga mengenakan pembatasan ekspor terhadap bermacam-macam jenis logam seperti volfram dan molypden. Sejak tahun 2010, Tiongkok mulai mengenakan pembatasan terhadap ekspor logam tanah langka dengan alasan membatasi polusi dan membela sumber daya alam. Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang telah mengutuk pembatasan ekspor tersebut karena perusahaan-perusahaan Tiongkok bisa mendapat lebih banyak keunggulan dalam persaingan dengan lawan-lawannya./.

Komentar

Yang lain