(VOVWORLD) - Dusun Ta So 1, yang terletak di Kelurahan Moc Chau, Provinsi Son La merupakan tempat permukiman masyarakat etnis minoritas Mong. Ini merupakan salah satu dusun primitif yang terletak di pintu langit yang jauhnya sekitar 20 Km dari Subdistrik Moc Chau.
Dari hanya bisa memetik jagung dan menanam padi saja, masyarakat etnis minoritas Mong telah bertransformasi menjadi pelaku wisata berbasis masyarakat. Selain memanfaatkan pemandangan alam, masyarakat etnis minoritas Mong juga fokus melestarikan dan mengembangkan identitas etnisnya untuk menarik minat dan kunjungan wisatawan.
Rumah yang mencerminkan kebiasaan sebuah keluarga masyarakat etnis minoritas Mong (Foto: Huyen Trang/VOV5) |
Memanfaatkan hari-hari luangnya ketika ada sedikit wisawatan, saudara Mua A Nha merenovasi homestay-nya dan merawat kebun plum yang luasnya hampir satu hektare. Ketika proyek pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat dilaksanakan di dusun, saudara Mua A Nha menjadi salah seorang pelopor dalam mengembangkan pariwisata di Dusun Ta So 1. Waktu baru melakukan pariwisata yang berbasis masyarakat, Mua A Nho juga aktif mengikuti beberapa kursus pelatihan, berkunjung dan mempelajari model-model pariwisata berbasis masyarakat yang efektif di Kecamatan Van Ho, Provinsi Lao Cai atau Dusun Sin Suoi Ho yang terkenal di Provinsi Lai Chau. Mengumpulkan pengalaman yang didapat di tempat lain, ditambah eksplorasi dan kreativitas diri sendiri, hingga sekarang, keluarga Mua A Nha telah menjadi salah satu keluarga yang menjalankan pariwisata berbasis masyarakat secara efektif di Dusun Ta So 1. Mua A Nha menyampaikan:
“Saya melakukan pariwisata artinya bisa melestarikan ciri khas budaya masyarakat etnis minoritas Mong. Homestay milik saya dihiasi dengan motif dan sulaman brokat khas etnis minoritas Mong. Sejak menjalankan usaha pariwisata, perekonomian keluarga saya menjadi lebih stabil dibandingkan dengan penanaman jagung dan padi”.
Masyaakat etnis minoritas Mong melestarikan identitasnya untuk melakukan pariwisata berbasis masyarakat (Foto: Huyen Trang/VOV5) |
Tidak jauh dari lokasi tersebut, di dalam rumah kuno yang dibangun sejak tahun 1964, Mua A Pha tengah melaksanakan berbagai ritual spiritual tradisional. Ritual ini merupakan salah satu tradisi unik masyarakat etnis minoritas Mong di Dusun Ta So 1. Sejak dimulainya pariwisata berbasis masyarakat, rumah kuno ini dilestarikan dan difungsikan sebagai destinasi kunjungan bagi wisatawan duntuk mencari tahu serta mencaritahu tentang kehidupan masyarakat etnis minoritas Mong.
Di dalam rumah, Hang Thi Chu menyiapkan dapur kecil, sebuah piring dan beberapa lilin untuk mencetak dengan lilin lebah. Mencetak dengan lilin lebah merupakan seni hiasan pakaian yang membutuhkan ketelitian tinggi dan cangkir dari perempuan etnis minoritas Mong. Saat mengambil peralatan kecil di tangannya, ia dengan hati-hati mencelupkannya ke dalam lilin lebah dan mulai mencetak setiap garis kecil di atas kain putih. Dengan dproses ini, pola hiasan tersebut perlahan-lahan mulai terbentuk.
“Untuk membuat satu garis lurus saja, dibutuhkan waktu sehari. Proses pembuatan satu hiasan sempurna dapat memakan waktu hingga 3 hari . Mencetak dengan lilin lebah memang lebih cepat, tetapi karena proses ini membutuhkan pewarnaan kain, waktu pengerjaannya secara keseluruhan akan lebih lama daripada sulaman. Saat berkunjung ke sana, wisatawan sangat antusias coba mencetak dengan lilin lebah karena mereka belum pernah melakukannya sebelumnya”.
Menghiasi homestay dengan motif dan hiasan brokat khas dari etnis minoritas Mong (Foto: Huyen Trang/VOV5) |
Dulu, Ta So 1 merupakan dusun pegunungan yang terisolasi dari dunia luar. Masyarakat di sana hidup tertutup dan jarang berinteraksi dengan orang asing. Namun sejak dimulainya pariwisata berbasis masyarakat, selain stabilitas ekonomimasyarakat etnis minoritas Mong juga berhasil mengembangkan berbagai keterampilan baru. Mua A Di, Kepala Dusun Ta So 1 mengatakan:
“Saat berkunjung ke Ta So 1, wisatawan dapat menikmati banyak pengalaman dan permaian masyarakat setempat. Khususnya, Dusun Ta So 1 juga melestarikan beberapa keindahan tradisional seperti membuat seruling Khen, membangun ruang kuno dll. Dahulu, masyarakat hanya menanam jagung. Setelah pariwisata berbasis masyarakat diselenggarakan di sana, mereka mulai memperbaiki jalan-jalan dan rumah. Kehidupan mereka jauh lebih baik dibandingkan dengan masa lalu, dan mereka memiliki banyak waktu untuk merawat pohon buah-buahan, menyambut kedatangan wisatawan dan berinteraksi dengan lebih banyak orang”.
Hang Thi Chu mencetak dengan lilin lebah pada kain ikat (Foto: Huyen Trang/VOV5) |
Pengembangan pariwisata yang dikaitkan dengan pelestarian identitas etnis. Demikian ditegaskan masyarakat etnis minoritas Mong di Dusun Ta So 1. Mereka memahami bahwa selain keindahan alam, identitas budaya menjadi faktor penarik utama yang menyerap kunjungan wisatawan. Oleh karena itu, masyarakat etnis minoritas Mong di Dusun Ta So 1 kini aktif mengembangkan nilai-nilai tradisional untuk menceritakan kisah sendiri tentang dusunnya.