Pada pekan lalu, kami menerima laporan hasil pemantauan siaran dari tgl 12 hingga tgl 15 Juni dari saudara Saeful Fami di Lombok. Dari Kalimantan Barat, saudara Thedja Haryanto mengirim laporan pemantauan siaran radio dari tgl 05 hingga tgl 15 Juni, saudara Rudy Hartono mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio pada tgl 13 Juni. Semuanya memberikan penilaian gelombang radio yang baik. Kami juga menerima laporan hasil pemantauan radio dari saudara Fachri di Pekan Baru, di antaranya dia memberitahukan bahwa pada tgl 2 dan tgl 16 Juni, di frekuensi 12020 Khz tidak ada sinyal. Semua masalah tentang gelombang radio, kami sudah mengirim kepada bagian teknisi untuk ditangani secara tepat waktu. Berharap agar para pendengar terus mempertahankan pengiriman laporan hasil pemantauan siaran radio kepada kami agar kami bisa tahu situasi gelombang radio di daerah pemukiman para pendengar. 

Alunan Chapi (Foto: VNA)

Para pendengar yang budiman, pada pekan lalu, rubrik-rubrik kami tetap menerima perhatian dari para pendengar. Di bawah artikel dengan judul: “Agar suara Alunan Chapi terus bergemar”, saudara Idris menulis: “Saya tertarik dengan musik tradisional Chapi, di Indonesia namanya kecapi, di daerah kami namanya bundengan, musik tradisional daerah etnis Raglai di provinsi Ninh Thuan atau Khanh Hoa sekarang perlu dilestarikan karna unik dan mengasyikkan dan ada kesamaan dengan Indonesia,saya teringat waktu kecil suka main ini”. Sementara itu, saudara Subyarno Triyanto mengomentari: “Chapi, salah satu instrumen musik tradisional Vietnam perlu dilestarikan”.

Reportase foto dengan tema: “Festival Cau Ngu di Provinsi Binh Dinh: Keindahan spirituil di tengah ombak laut” membuat saudara Hari Santosa membayangkan Festival “Petik Laut” di kampung halamannya : “Di daerah saya Jawa Timur, ada juga tradisi yang dilakukan para nelayan yaitu Petik Laut yang bertujuan sebagai wujud rasa syukur atas anugerah Tuhan berupa hasil laut yang berlimpah”.

Kopi telur Giang

Di samping itu, banyak pendengar meninggalkan komentar di Fanpage Program Siaran Bahasa Indonesia (VOV5 Indonesia) di bawah video klip yang berjudul: “Merasakan Hanoi kuno melalui aroma kopi” dan menyatakan keinginan dapat mencicipi kopi, minuman khas di Kota Hanoi. Khususnya bagi saudara Idris, seorang yang telah datang ke Hanoi pada tahun lalu menyatakan: “Ini mirip kopi Giang yang terkenal di Hanoi, saya pernah mencoba luar biasa sangat kental”.

Setelah tiga bulan dicanangkan, Sayembara “Apa yang Anda Ketahui tentang Vietnam tahun 2025” telah habis waktu penerimaan karya peserta pada tgl 30 Juni. Program Siaran Bahasa Indonesia dengan hormat menjadi salah satu program yang menerima paling banyak karya peserta, di antaranya, mayoritasnya adalah karya peserta yang dikirim oleh para pendengar di negeri ribuan pulau, Indonesia.

Pada hari terakhir, kami terus menerima karya-karya yang berkualitas dari para pendengar, di antaranya ada dari saudara Sunu Budihardjo dan Eko Endri Wiyono dengan jawaban yang sangat jelas dan terinci. Ketika berbagi tentang persiapan karya pesertanya, saudara Sunu Budihardjo memberitahukan:

Sedangkan, bagi saudara Eko Endri Wiyono, partisipasi pada sayembara bertolak dari rasa cintanya untuk Program Siaran Bahasa  Indonesia  VOV5. Memberikan banyak semangat terhadap karya pesertanya,  saudara  Eko  berbagi pengalaman untuk menyelesaikan karyanya tersebut.

Para pendengar yang budiman, kami sangat gembira ketika Sayembara “Apa yang Anda Ketahui tentang Vietnam tahun 2025” telah semakin mendekatkan para pendengar dengan VOV. Pada hari-hari mendatang, Panitia akan menilai karya peserta melalui babak sementara dan babak final untuk memilih karya-karya yang terkemuka. Hasil sayembara akan cepat diumumkan pada waktu mendatang. Silahkan para pendengar menunggu hasil sayembara dan hadiah-hadiah dari VOV. 

Untuk mendengarkan dan membaca kembali program siaran kami, silahkan Anda mengakses situs web: www.vovworld.vn. Untuk semua pertanyaan mohon bersurat kepada alamat email: Indonesia.vov5@gmail.com, atau alamat pos: Jalan Ba Trieu, Nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Hanoi, Vietnam.