Mengiktisarkan Surat Pendengar dan Memperkenalkan E-sport Vietnam

(VOVWORLD) - Para Pendengar! Sangat gembira dapat bertemu kembali dengan saudara-saudara pendengar dalam acara Kotak Surat Anda. Pada pekan lalu, VOV5 menerima 354 surat dan surel para pendengar dari 38 negara dan wilayah, diantaranya ada 40 surat dari para pendengar Indonesia: M.Sumantri, Rudy Hartono, Hari Santosa, Eddy Setiawan, Fachri, Enko Endri Wiyono dan banyak pendengar yang dekat lainnya. 

Semua pertanyaan mohon bersurat ke alamat email: Indonesia.vov5@gmail.com atau alamat pos: Jalan Ba Trieu, Nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Ha Noi, Vietnam. 

Para pendengar!

Untuk mengawali acara kita hari ini, kami ingin mengiktisarkan laporan pantauan radio dari beberapa pendengar. Pada minggu lalu, kami menerima laporan pantauan radio dari saudara Minlin di Jawa Barat  dari tanggal 19-23 Februari dengan SINPO 3544, 45444. Saudara Enko Endri Wiyono dari Jawa Timur mengirimkan laporan pantauan radio dengan rekaman video yang menilai kualitas gelombang yang baik. Juga dari Jakarta Timur, saudara Eddy Setiawan dan dari Jawa Timur, saudara Hari Santosa mengirimkan laporan pantauan radio dengan SINPO 34443 dan  44444.  Terima kasih atas antusiasme Anda sekalian dalam mengirimkan surat dan mendengarkan siaran program kami. Semoga kualitas gelombang radio VOV selalu stabil. Kalau melewatkan program kami di radio atau mengalami masalah tentang gelombang radio, anda sekalian bisa mendengar kembali di website www.vovworld.vn. Semoga anda sekalian terus mempertahankan pengiriman laporan radio mengupdate semua informasi yang patut diperhatikan di media kami

Mengiktisarkan Surat Pendengar dan Memperkenalkan E-sport Vietnam - ảnh 1Kota Ho Chi Minh (Foto: chinhphu.vn)

 

Pekan lalu, pendengar Hari Santosa mengirim email kepada kami dan bertanya: Sejak kapan kota Saigon berganti nama menjadi "Ho Chi Minh"? Mengapa ada perubahan itu?

Saudara Hari Santosa yang terhormat!

Kota Saigon secara resmi berganti nama menjadi Kota Ho Chi Minh pada tahun 1976, tetapi gagasan ini pertama kali diajukan pada tahun 1946 oleh dokter patriotik Tran Huu Nghiep. Dia adalah salah satu orang Vietnam pertama yang lulus dari Prancis sebagai dokter, tetapi dia tidak ragu untuk memihak negaranya, berpartisipasi dalam perang perlawanan melawan Prancis sejak 1945. Ide untuk mengganti nama dari dokter ini didukung oleh banyak orang dan mereka telah menandatangani dokumen rekomendasi mengubah nama untuk sampaikan kepada Majelis Nasional dan Pemerintah. Sejak saat itu, nama Saigon dan Ho Chi Minh semuanya digunakan oleh masyarakat. Pada Juli 1976, Majelis Nasional ke-6 Republik Sosialis Vietnam secara resmi mengeluarkan resolusi untuk mengubah nama kota Saigon menjadi Kota Ho Chi Minh. Sekarang ini, setelah 48 tahun, Kota Ho Chi Minh telah bangkit menjadi lokomotif ekonomi negara, sesuai dengan nama Paman Ho.

Mengiktisarkan Surat Pendengar dan Memperkenalkan E-sport Vietnam - ảnh 2Tim E-sport Vietnam meraih medali emas dalam Turnamen Dunia tahun 2019 (Foto: cand.vn)

Teman-teman, minggu lalu dalam komentar di fanpage VOV5 Indonesia, pendengar Dwi Budhi Rahardjo mengajukan pertanyaan seputar perkembangan industri eSports di Vietnam.

Saudara Dwi Budhi Rahardjo yang budiman!

Di Vietnam, eSports berkembang dengan kuat dan menciptakan daya tarik yang besar bagi penontonnya tidak kalah dengan olahraga tradisional lainnya. Esports telah diperkenalkan dan dikembangkan di Vietnam selama 20 tahun terakhir. Jika pada awalnya hanya dianggap sebagai gerakan spontan di masyarakat, hingga saat ini eSports di Vietnam sudah memasuki tahap profesionalisasi dan komersialisasi.

Menurut laporan pasar game global 2020 dari NewZoo, penyedia data dan informasi terkemuka dunia tentang game dan e-sports, Vietnam saat ini memiliki sekitar 200 penerbit game dan berada di peringkat ke-7 negara-negara penerbit game seluler di seluruh dunia. Menurut beberapa penelitian, pasar eSports di Vietnam akan mencapai tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 28% dalam 5 tahun ke depan, menjadi pasar eSports dengan pertumbuhan tertinggi di Asia Tenggara.

Menentukan pengembangan eSports secara metodis dan profesional, mulai tahun 2021, Asosiasi E-Sports Vietnam telah memimpin penyelenggaraan dua sistem turnamen tahunan, kejuaraan e-sports nasional (VEC),  e-sports untuk pelajar untuk memilih perwakilan Vietnam untuk berlaga di kancah internasional.

Pada tahun 2022, Esports Vietnam telah meraih banyak prestasi gemilang di kancah regional maupun internasional seperti merebut posisi puncak seluruh tim esports di SEA Games 31, meraih gelar juara.Arena of Valor International Championship 2022 (AIC) (World Mobie League Championship), raih medali emas di Global Esports Games (GEG) 2022 (international PUB G Mobile Championship), raih FIFAe Continental Cup 2022 (International FIFA Online Championship).

  

Komentar

Yang lain