(VOVWORLD) - Para pendengar, kami sangat gembira bertemu kembali dengan para pendengar dalam acara “Kotak Surat Anda”. Pada pekan lalu, VOV5 menerima 389 surat dan email dari 30 negara dan teritori, di antaranya Program siaran bahasa Indonesia menerima 52 surat dan email dari para pendengar.
Untuk mendengar dan membaca kembali program siaran kami, silakan Anda mengakses website: www.vovworld.vn. Untuk semua pertanyaan mohon bersurat ke alamat email: Indonesia.vov5@gmail.com atau alamat pos: Jalan Ba Trieu, Nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Ha Noi, Vietnam.
Pada pekan lalu, kami menerima laporan hasil pemantauan siaran radio dari tanggal 7 sampai 12 Oktober dari saudara Eddy Setiawan di Jakarta Timur dengan SINPO 34443. Dari Kalimantan Barat, saudara Thedja Haryanto mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio dari tanggal 14 sampai 21 September dengan SINPO 44444. Kami juga menerima laporan hasil pemantauan siaran radio dari tgl 14 sampai 24 Oktober dalam file excel dari saudara Fachri di Pekan Baru. Dari India, saudara Rantan Kuma Paul mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio pada tanggal 16 Oktober, dengan SINPO 44444.
Menurut laporan dari para pendengar, secara umum gelombang radio relatif stabil baik pada frekuensi 12020 Khz maupun 9840 Khz. Kami berharap Anda Sekalian terus mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio kepada kami agar kami mengetahui situasi gelombang radio di tempat Anda.
Para pendengar, pada pekan lalu, dalam email yang dikirim kepada kami setelah mendengar reportase dengan judul “Wirausaha Perempuan Ngo Thi Tinh Menjaga Inti Sari Tataboga Vietnam”, saudari Liana Safitri menyatakan: “Menarik sekali mendengar kisah tentang seorang artisan pengrajin manisan dan emping ketan. Dia hampir menggunakan seluruh hidupnya untuk pekerjaan ini. Dedikasinya tidak perlu diragukan lagi. Namun saya jadi penasaran dengan manisan yang dimaksud. Bentuknya seperti apa, warnanya apa? Saya harap VOV5 bisa menampilkan gambarnya di website. Manisan di Indonesia banyak yang berasal dari buah-buahan, sehingga sulit sekali membayangkan makanan manisan dari Vietnam”.
Permen kacang tanah terbuat dari kacang tanah, wijen, malt. Sumber foto: internet |
Manisan tradisional Vietnam terbuat dari bahan-bahan yang sangat sederhana dan beragam. Selain sebagai makanan ringan sehari-hari, manisan tradisional juga menjadi ciri khas yang tidak bisa kurang pada hari-hari raya seperti Tahun Baru Tradisional Imlek, Festival Medio Musim Gugur, acara pernikahan, dll.
Bahan utama dalam manisan tradisional Vietnam adalah gula, bermacam jenis hasil pertanian atau buah-buahan. Misalnya, permen kacang tanah terbuat dari kacang tanah, wijen, malt; kue kacang hijau terbuat dari kacang hijau, gula, santan; kue emping ketan terbuat dari emping ketan, tepung beras ketan, kacang hijau, dll. Di samping itu, bahan-bahan utama dari “mứt” dan “ô mai” ialah buah-buahan atau sayur-sayuran seperti buah aprikot, buah plum, beligo, wortel, dan daging kelapa parut... Manisan tradisional Vietnam sangat disukai wisatawan mancanegara dan dibeli sebagai oleh-oleh.
Kue emping ketan terbuat dari emping ketan, tepung beras ketan, kacang hijau, dll. Sumber foto: internet |
Saudari Liana Safitri yang budiman, ikutilah Rubrik “Kotak Surat Anda” minggu ini di website untuk melihat foto-foto tentang bermacam jenis manisan tradisional Vietnam. Apabila menyukai kuliner Vietnam, Anda bisa menonton video kuliner bulanan kami dalam rubrik “Media”. Mudah-mudahan pada waktu mendatang, Anda akan berpeluang mengunjungi Vietnam untuk langsung menikmati manisan yang khas dari Vietnam.
"Mứt" yang terbuat dari beligo, wortel, dan daging kelapa parut,..., makanan yang tidak bisa kurang dalam Tahun Baru Tradisional Imlek. Sumber foto: internet |
"Ô mai" yang terbuat dari buah-buahan, makanan khas dari Vietnam. Sumber foto: internet |
Demikian kata-kata saudara Susanto dalam email yang dikirim kepada kami. Saudara Susanto yang budiman, bagi masyarakat Vietnam, jamuan makan keluarga merupakan tempat di mana semua anggota seperti kakek nenek, orang tua, dan anak cucu berkumpul. Bisa dikatakan bahwa jamuan makan keluarga Vietnam kental dengan budaya tradisional Asia Timur ketika makanan-makanan disajikan di atas nampan atau meja makan, tidak dibagi menjadi porsi masing-masing orang seperti di beberapa negara lain.
Ilustrasi. Sumber foto: internet |
Bagi orang Vietnam, ada beberapa prinsip dasar dalam jamuan makan yang sudah ada sejak lama dan dilestarikan hingga dewasa ini. Sebelum mulai makan, yang lebih muda harus mengajak yang lebih tua makan dengan ajakan, misalnya “Aku mengajakmu makan, Ayah dan Ibu” dan menunggu yang lebih tua makan terlebih dahulu. Selain itu, anak cucu juga sering duduk di dekat penanak nasi agar bisa mengambilkan nasi untuk para anggota keluarga. Menggunakan sumpit untuk mengambil makanan harus terampil, menghindari makanan tumpah; tidak menimbulkan suara bising saat mengunyah; jangan makan terlalu cepat atau terlalu lambat. Setelah selesai makan, sumpit harus diletakkan di atas nampan atau mangkuk, dengan ujung sumpit menghadap ke dalam nampan. Selain itu, bergantung pada masing-masing keluarga dan daerah, ada prinsip makan yang berbeda-beda.