(VOVWORLD) - Para pendengar, kami sangat gembira bertemu kembali dengan para pendengar dalam acara “Kotak Surat Anda”. Pada pekan lalu, Program siaran bahasa Indonesia menerima 48 surat, email dan komentar dari para pendengar: Hari Santosa, Eddy Setiawan, Fachri, Liana Safitri, Rudy Hartono, C.R.Nurdin, … Dalam acara Kotak Surat Anda hari ini, kami berbincang-bincang dengan para pendengar. Tetapi sebelumnya, seperti biasa, laporan situasi gelombang radio.
Pada pekan lalu, saudara Fachri di Pekan Baru mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio dari tanggal 18 November sampai 1 Desember dengan kualitas gelombang bagus di kedua frekuensi 12020 Khz dan 9840 Khz. Saudara Rudy Hartono di Kalimantan Barat mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio pada tanggal 30 November dan 6 Desember di frekuensi 12020 Khz, SINPO 54544. Juga dari Kalimantan Barat, saudara Thedja Haryanto mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio dari tanggal 23 sampai 29 November dengan kualitas gelombang radio bagus, SINPO 44444. Saudara Eddy Setiawan di Jakarta Timur mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio dari tanggal 13 sampai 18 November dengan penilaian SINPO 34443. Saudara Hari Santosa mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio pada tanggal 3 Desember, di antaranya dia memberitahukan tidak ada sinyal di frekuensi 12020 Khz. Saudara Rantan Kuma Paul di India mengirim laporan hasil pemantauan siaran pada tanggal 20 November, dengan SINPO 44444. Saudara Muhammad Aqeel Bashir di Pakistan mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio pada tanggal 27 November di frekuensi 12020 Khz dengan SINPO 44444.
Kami berterima kasih kepada Anda Sekalian yang telah mengirim email dan laporan hasil pemantauan siaran radio kepada kami!
Pada pekan lalu, kami menerima keberbagian dan beberapa pertanyaan yang menarik dari para pendengar. Saudara Fachri di Pekan Baru berbagi: “Dalam sebuah artikel di Media Sosial, baru-baru ini saya mendapat informasi bahwa di salah satu daerah di Selatan Vietnam, umbut kelapa oleh penduduk setempat dijadikan bahan makanan yangg lezat, bahkan di daerah tersebut, kebun kelapa dibuat bukan untuk diambil buah kelapanya, akan tetapi hanya untuk diambil umbut kelapanya yang baru tumbuh untuk dijadikan bahan makanan. Mohon informasi lebih lanjut tentang hal ini, di daerah manakah di Vietnam dan makanan apa saja yangg dapat dibuat dari umbut kelapa tersebut. Atas jawaban VOV saya ucapkan terima kasih”.
Salad umbut kelapa (Foto: bachoaxanh.com) |
Saudara Fachri yang budiman, umbut kelapa atau disebut juga pucuk kelapa merupakan bahan untuk diolah makanan khas provinsi Ben Tre dan beberapa daerah lain di wilayah Nam Bo Barat (Vietnam Selatan). Ini merupakan inti termuda yang terletak di bagian atas batang pohon kelapa. Umbut kelapa sangat renyah dan memiliki rasa manis yang ringan.
Sebelum diolah, umbut kelapa dipotong atau diiris tipis, kemudian direndam dalam air es yang ditambah sedikit garam atau air jeruk nipis agar umput kelapa tidak kecoklatan dan mempertahankan kerenyahannya lebih lama.
Tergantung pada kesukaan, Anda bisa mengolah umbut kelapa menjadi salad, masakan gorengan, masakan kering atau masakan tumis, semuanya dengan cita rasa khas yang renyah, manis dan menyegarkan.
Dalam email yang dikirim kepada kami, saudara C.R.Nurdin berbagi:
“Saya sedang menulis buku agama dan rumah ibadah. Tulisan saya dulu waktu diantar penyiar Program siaran bhs Indonesia ke masjid Al-Noor mau dimasukkan ke buku. Saya mau tanya apakah di Hanoi hanya ada satu masjid? Mengapa di Hanoi hanya ada satu masjid, sedangkan di Kota Ho Chi Minh banyak. Ada sejarahnya? Tolong dijawab di radio ya?”.
Terima kasih keberbagian dan pertanyaan dari pendengar C.R Nurdin. Dan sudah lama kami tidak menerima email dari Anda. Salam sejahtera kami untuk Anda dan keluarga. Semoga Anda segera menyelesaikan bukunya. Kami berharap Anda terus mengirim surat dan laporan hasil pemantauan siaran radio ke kami!
Untuk menjawab pertanyaan Anda, kami ingin memperkenalkan beberapa detail tentang agama Islam di Vietnam:
Islam di Vietnam dibagi menjadi dua aliran utama: Islam dan Bani Islam. Komunitas Muslim di Vietnam memiliki lebih dari 80.000 penganut dan sekitar 90 tempat ibadah (masjid dan surao). Di antara mereka, umat Islam terkonsentrasi di provinsi-provinsi di Vietnam Selatan. Di Kota Ho Chi Minh saja, komunitas warga etnis Cham yang beragama Islam berjumlah sekitar 10.000 orang, tinggal terkonsentrasi di 15 wilayah di distrik-distrik: Binh Thanh, Phu Nhuan, Distrik 1, Distrik 6, Distrik 8. Dan sekarang, di Kota Ho Chi Minh, ada sekitar 15 masjid yang mengabdi kebutuhan kegiatan agama dari komunitas Muslim di sana, di antaranya ada banyak masjid yang menonjol seperti: Masjid Al Rahman dan Masjid Jamia Al Muslimin.
Masjid Al-noor, masjid satu-satunya di Kota Hanoi dan di Vietnam Utara (Foto: kienthuc.net.vn) |
Sedangkan, komunitas Muslim di Kota Hanoi hanya sekitar 900 orang, di antaranya sekitar 86 orang Muslim dari Kota Hanoi, sekitar 300 orang Muslim adalah warga etnis Cham dan dari Provinsi Tay Ninh; lebih dari 500 umat Muslim yang adalah pegawai kedutaan dan pengusaha negara-negara Muslim yang bekerja di Hanoi. Di Kota Hanoi hanya ada satu masjid Al-noor yang terletak di jalan Hang Luoc, distrik Hoan Kiem. Ini juga satu-satunya masjid di Vietnam Utara.
Kami berharap perkenalan tersebut membantu saudara Nurdin mendapat pengetahuan umum tentang komunitas Muslim di Vietnam dan bisa menjawab pertanyaan Anda di atas.
Untuk mendengar dan membaca kembali program siaran kami, silakan Anda mengakses website: www.vovworld.vn atau www.vov5.vn. Untuk semua pertanyaan mohon bersurat ke alamat email: Indonesia.vov5@gmail.com atau alamat pos : Jalan Ba Trieu, Nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Hanoi, Vietnam.