Ando Katsuhiro, seorang pria Jepang yang mencintai warisan budaya Vietnam

(VOVworld) – Sebelas tahun tinggal dan bekerja di Vietnam adalah jangka waktu yang cukup bagi insinyur Ando Katsuhiro, pakar tentang pengembangan kebudayaan dan pariwisata untuk mengerti dan lebih mencintai negeri ini. Selama sekian waktu, dia berfokus meneliti arsitektur kuno Vietnam dan membantu penduduk mengembangkan pariwisata komunitas. Vietnam telah memberikan kepadanya kegandrungan dalam pekerjaan ini. Dia menginginkan supaya semua warisan budaya dan ciri-ciri indah di semua pedesaan Vietnam dikembangkan dan ditingkatkan daya tariknya, tidak hanya bagi wisatawan domestik saja, melainkan juga bagi wisatawan internasional. 

Ando Katsuhiro, seorang pria Jepang yang mencintai warisan budaya Vietnam - ảnh 1
Ando Katsuhiro
(Foto: dangcongsan.vn)

Ando Katsuhiro masih ingat ketika untuk pertama kalinya dia datang ke Vietnam yaitu di sektor kota kuno Hoi An – provinsi Quang Nam. Dia berpartisipasi pada proyek-proyek memugar rumah kuno di Hoi An. Ini juga merupakan tempat yang menyalakan perasaan cintanya terhadap nilai-nilai kebudayaan tradisional Vietnam. Dia masih ingat akan kesan-kesan pertama tentang bumi ini, yaitu wajah yang cerah meriah dari penduduk beserta suasana yang damai tenteram. Sektor kota kuno Hoi An sekarang sudah mengalami banyak perubahan tetapi bagi dia, senyuman yang manis dari penduduk di sini dan spiritualitas Hoi An tetap masih ada. Dia mengatakan: "Saya telah mengunjungi kira-kira 40 provinsi dan kota dan tempat yang paling saya sukai dan terkesan tetap ialah Hoi An. Hoi An adalah tempat yang saya datangi pertama dan setelah sekian waktu, setiap kali saya datang ke sini masih ada orang yang memanggil nama saya karena saya tinggal di sana cukup lama. Saya fikir hal ini membuat saya paling terkesan karena ia tidak ada di Jepang".

Ando Katsuhiro, seorang pria Jepang yang mencintai warisan budaya Vietnam - ảnh 2
Ando memugar rumah di Hoi An
(Foto: dangcongsan.vn)

Setelah Hoi An, Ando terus menjalankan proyek-proyek memugar rumah kuno di desa Phuoc Tich (di kota Hue), Cai Be (di provinsi Tien Giang) dan desa  Duong Lam (di kota Hanoi) beserta banyak proyek lain yang sedang digelarkan. Duong Lam adalah satu desa kuno, tempat yang dapat menyimpan banyak ciri tipikal dari pedesaan Vietnam Utara. Pada tahun 2005, setelah desa Duong Lam diklasifikasi sebagai cagar nasional, wisatawan datang ke sini semakin banyak. Akan tetapi di desa kuno ini masih ada banyak prospek pariwisata yang belum dikembangkan. Ando dan para kolega Jepang dan Vietnam telah bersama-sama meneliti dan bekerja untuk turut memugar rumah-rumah kuno dan mengembangkan pola “pariwisata komunitas di Duong Lam”.

Ando telah bersama dengan para pemandu di Badan Pengelola melakukan banyak survei untuk menemukan prospek-prospek pariwisata baru di desa ini, menciptakan peta-peta zona wisata yang sudah disurvei. Melalui semua survei tersebut, para pemandu dan kader Badan Pengelola mengatakan bahwa tempat-tempat yang dulu mereka dia tidak perhatikan, tetapi mulai sekarang sudah bisa menjadi destinasi yang atraktif.

Ando Katsuhiro, seorang pria Jepang yang mencintai warisan budaya Vietnam - ảnh 3
Arsitektur kuno dalam bangunan-bangunan
(Foto: baomoi.com)

Berjalan bersama dengan Ando dalam semua survei seperti itu, Nguyen Hang Nga benar-benar mengagumi pria asal negeri sakura ini. Dia mengatakan: "Ketika bekerja bersama dengan Ando saya merasa sangat heran. Saya belajar tentang kepariwisataan di Jepang maka ada banyak hal yang saya tidak tahu tentang pariwisata Vietnam. Dari Ando sendiri saya bisa merasakan dan lebih mengerti masalah pariwisata di Vietnam, khususnya di daerah pedesaan. Saya sangat heran karena sebagai seorang Jepang tetapi mereka bisa menguasai banyak hal seperti itu. Nilai-nilai yang tidak disadari oleh orang Vietnam tetapi sudah dia temukan".

Ando Katsuhiro, seorang pria Jepang yang mencintai warisan budaya Vietnam - ảnh 4
Rumah kuno di desa Duong Lam, kota Hanoi
(Foto: baomoi.com)

Ketika ditanya tentang hal yang disukai Ando selain memugar cagar, dia mengatakan: "Saya suka hari-hari libur dan bisa duduk di warung kopi melihat ke jalan, memandangi kehidupan, melihat arus orang yang berjalan penuh keramaian. Rasanya sangat santai dan nyaman. Saya mencintai nadi kehidupan di sini. Kehidupan di Jepang sangat sibuk sekali maka ketika datang ke Vietnam, ada waktu untuk duduk menimati secangkir kopi dan melihat kehidupan yang benar-benar santai".

Dengan pengetahuan-pengetahuan kejuruan dan kesukaannya akan arsitektur kuno, Ando Katsuhiro benar-benar telah memberikan sumbangan dalam mengkonservasikan dan memugar desa-desa kuno Vietnam. Bagi dia, hal itu adalah makna dari sebagian kehidupan./.

Komentar

Yang lain