Kejuruan membuat topeng kertas di ibukota Hanoi

(VOVworld) – Berbagai topeng Sun Go Kong, topeng dewa Tanah, topeng tokoh-tokoh dalam cerita, topeng singa, kepala naga yang dibuat dari kertas merupakan mainan-mainan yang sangat beken dengan berbagai generasi anak-anak Vietnam. Dengan kegairahan terhadap mainan yang penuh makna pada kesempatan Festival Pertengahan Musim Gugur tiba ini, marilah kita bersama-sama mengunjungi keluarga bapak Nguyen Van Hoa, salah seorang artisan yang terkenal dalam kejuruan membuat topeng kertas untuk mencaritahu tentang tahap-tahap pembuatan bermacam jenis mainan ini


Kejuruan membuat topeng kertas di ibukota Hanoi - ảnh 1
Bapak Hoa sedang mewarnai topeng kertas ini
(Foto: 24h.com.vn)


Terletak jauh di satu gang kecil di jalan Hang Than, nomor 73, kota Hanoi kamar seluas kira-kira 30 m2 di lantai paling atas dari rumah bersusun tiga lantai milik bapak Nguyen Van Hoa membuat semua pengunjung benar-benar terkesan. Setibanya di pintu, hal pertama yang menatap pada mata ialah berbagai topeng kertas dengan bermacam-macam gambar dan berwarna-warni yang terserak di mana-mana. Di samping acuan-acuan dari tanah liat dengan bermacam-macam bentuk, bapak Nguyen Van Hoa tetap dengan giat mengoleskan setiap lapisan lem pada lembar-lembar kertas koran lama dan karton sebelum menyobeknya dan menempelkannya pada acuan agar bisa tepat waktu melayani kebutuhan pada Festival Pertengahan Musim Gugur tahun ini. Di sekitarnya adalah berbagai tumpukan kertas ukuran A4, koran dan karton beserta mangkok lem besar yang dibuat dari tepung tapioka yang masih hangat. Selama 30 tahun mengikuti kejuruan ini, tapi tampaknya tangan bapak Hoa tidak kenal lelah setiap kali membuat topeng-topeng dengan berbagai wajah seperti Sun Go Kong, Tie Pat Kay, topeng singa, kerbau, kelinci, dll.

Dengan tergesa-gesa menempelkan lapisan-lapisan kertas koran terakhir, bapak Hoa menyapu bekas lem di tangannya dan mengatakan: Jika ingin membuat topeng yang indah maka kita harus menempelkan kertas sehingga tebal, lalu melukis secara teliti baru bisa menghasilkan topeng yang hidup-hidup dan berjiwa. Keluarga saya membuat banyak model topeng yang sangat indah dan hidup-hidup, maka anak-anak sangat menyukainya.

Alat untuk membuat topeng milik keluarga bapak Hoa terdiri dari kira-kira 20 acuan dibuat dari tanah liat yang diwariskan pendahulunya beserta bahannya ialah lem yang dibuat dari tepung tapioka yang dimasak dengan air serta kertas koran dan kuas untuk melukis. Bahan sedikit dan juga mudah ditemukan, tapi untuk bisa membuat satu topeng yang “bisa diterima” bukan hal yang sederhana. Untuk bisa membuat topeng polos harus amat teliti dan cermat, khususnya ketika mengambil topeng polos ini dari acuan harus sangat hati-hati karena topeng itu dibuat dari kertas sehingga sangat mudah robek. Setelah itu topeng polos tersebut dijemur sampai kering dalam waktu dari 2 sampai 3 hari lalu baru diwarnai.

Ibu Dang Huong Lan, istri bapak Hoa yang menjual topeng kertas ini di jalan Hang Ma adalah orang yang membantu melukis topeng polos yang sudah kering. Dia memberitahukan bahwa ini merupakan satu tahap yang amat penting karena setiap topeng dilukiskan dengan berbagai warna, harus menunggu lapisan warna kering baru bisa meneruskan pewarnaan dan proses ini juga sangat hati-hati karena jika salah melukis, berarti topeng itu tidak bisa digunakan lagi.

Setiap kali melukis satu topeng, maka kami harus sangat berkonsentrasi dan sepenuhnya memberikan perasaan dan keantusiasan kami pada setiap topeng itu. Dengan demikian, topeng baru kelihatan berjiwa dan menarik bagi pembeli. Kata ibu Lan

Setiap hari, suami-istri bapak Hoa dan ibu Lan rata-rata hanya bisa membuat dari 10 sampai 20 topeng saja. Semua topeng kertas yang sederhana, menarik mata dan unik ini disiapkan sepanjang tahun, tapi juga hanya dijual setiap kali Festival Musim Gugur tiba pada bulan ke delapan menurut kalender imlek. Setiap topeng harganya dari 30.000 sampai 40.000 dong Vietnam. Pendapatan tidak banyak, tapi karena tangannya sudah terbiasa beserta senyuman di wajah anak-anak ketika dapat memegang topeng yang mereka buat sendiri merupakan tenaga pendorong bagi dua suami-istri artisan ini melanjutkan kejuruan nenek moyangnya. Menurut ibu Lan, topeng tidak hanya merupakan sejenis mainan sederhana saja, tapi juga mengandung banyak makna tradisional serta memori-memori tentang Festival Pertengahan Musim Gugur tradisional dengan lentera berbentuk bintang, topeng kertas serta suara lagu-lagu mars, dll. Demikian perasaan saudari Nguyen Thanh Ha ketika mengantar anaknya ke toko topeng kertas milik ibu Lan di jalan Hang Ma. Dia mengatakan: Saya sangat takut bahwa pada suatu hari, jika permainan-permainan rakyat terlupakan maka ini merupakan hal yang sangat disayangkan. Menurut saya, setiap bangsa memiliki ciri budaya sendiri dan hal itu harus dilindungi.

Festival Pertengahan Musim Gugur sedang mendekat. Di tengah-tengah suara hiruk-pikuk dari kendaraan, suara tawar-menawar di jalan Hang Ma, terdengar suara musik untuk anak-anak, suara tawa dari anak-anak dan tidak sedikit pula topeng kertas. Melalui itu, kita bisa merasakan citra para artisan seperti bapak Hoa dan ibu Lan yang sedang dengan giat menempelkan kertas dan melukis topeng dengan harapan terus melestarikan dan mengembangkan ciri-ciri budaya tradisional bangsa.

Komentar

Yang lain