Membawa barang kerajinan tangan dan artistik Indonesia ke Vietnam

(VOVworld) – “Satu desa, satu produk” (atau disebut dengan nama singkat yalah OVOP – One village one product) adalah satu gerakan yang turut memberikan andil dalam mengembangkan ekonomi pedesaan, menciptakan lapangan kerja kepada jutaan tenaga kerja melalui usaha menyosialisasikan dan memasarkan produk-produk unik yang dihasilkan desa-desa kerajinan. Sebagai salah satu diantara negara-negara yang berhasil membina brand OVOP di kawasan dan di dunia, barang kerajinan tangan dan artistik Indonesia pada tahun-tahun belakangan ini terus menerus menyosialisasikan produk-produk kerajinan tangan dan artistiknya ke banyak negara di dunia, diantaranya ada Vietnam. Ikut pada Pameran – Pekan Raya OVOP Vietnam tahun 2014, badan-badan usaha kerajinan tangan dan artistik Indonesia telah membawa jenis-jenis barang kerajinan tangan daur ulang yang unik, tidak hanya sangat bersifat aplikatif saja, tapi juga punya makna dalam melindungi lingkungan hidup, menuju ke satu kehidupan hijau. 

Membawa barang kerajinan tangan dan artistik Indonesia ke Vietnam - ảnh 1
Pekan raya pameran tersebut
(Foto: Huong Tra)


Yang paling menonjol dari gerai-gerai barang kerajinan tangan dan artistik Indonesia pada pameran pekan raya OVOP Vietnam – 2014 ini ialah gerai barang dari kaca dan barang handmade dari kulit dengan berbagai barang interior yang berwarna-warni sehingga menciptakan suasana yang hangat bagi gerai ini. Ini merupakan produk-produk yang sangat bersifat aplikatif untuk kehidupan sehari-hari seperti lampu minyak, kaki lilin, kotak kue, dll yang dibuat dari kaca. Di atas etalase dipamerkan banyak tas, dompet, ikat pinggang dari kulit tradisional. Ibu Yamasari dari Perusahaan Hess Qiva di kota Bandung, Indonesia memberitahukan: “Perusahaan kita adalah Hess Qiva gelas dekoratif jadi intinya kita melukis sama décor kaca, meningkatkan nilai kaca yang harganya murah menjadi lebih mahal dengan sentuhan seni. Fungsinya bisa dipakai sehari-hari. Bebas dari racun dan non-toxik”
Selain barang dari kaca, para pengrajin yang bertalenta dari negara ribuan pulau juga membawa ke OVOP 2014 banyak barang daur ulang dari kayu. Pesan dari produk-produk ini ialah menuju ke satu ruang yang hijau dan akrab lingkungan hidup dan menyelamatkan bumi dari polusi. Berbagai vas bunga dari kaca yang jernih didekorasi secara cerdas di atas batangan-batangan kayu yang dipahat secara teliti dibuat dari pecahan-pecahan kaca, botol atau batangan kayu. Para pengrajin kaca harus sangat berketrampilan untuk bisa menciptakan vas-vas bunga dekorasi yang teliti seperti ini. Tapi khususnya bahkan ketika pecah, dia akan segera didaur-ulang sehingga tidak ada bahan yang terbuang.

Ketika memperkenalkan produknya, ibu Ayu Anggareni dari PT Putri Ayu Bali, Indonesia mengatakan: 
Semua terbuat dari ricycle glas dan ricely kayu. Proses pembuatannya sangat cepat. Cuma 1x24 jam sudah selesai. Semuanya dibuat dengan teknik blowing glas. Kalau untuk clear glas, kita pakai ricycle yang kaca pecah. Sedangkan colour kita pakai botol. The green one kita pakai bir dan coklat, kita pakai botol minuman tradisional. Kita lebih fokus pada green life, semuanya bisa ricycle. Even ini sudah pecah, kita bisa ricycle lagi, kita tidak ada bahan yang terbuang, jadi kita bisa save bumi”

Tapi yang paling mengesankan ialah gerai barang dekorasi interior yang dibuat dari logam. Perusahaan Desain Interior Logam “
Talenta” adalah satu perusahaan yang mengikuti pola keluarga dan sudah 4 kali datang di Vietnam untuk menyosialisasikan produknya. Batangan-batangan logam dirakit menjadi produk-produk yang unik seperti lampu tidur, lonceng angin, patung, lukisan logam. Semuanya adalah produk yang dihasilkan oleh kekreatifan dan imajinasi dari pelukis terkenal Hwiejanto, sekaligus direktur kesenian perusahaan ini. Saudari Huong, pengunjung yang berhenti paling lama di gerai ini telah memutuskan membeli perangkat lonceng angin dari logam untuk menghias rumahnya.


Membawa barang kerajinan tangan dan artistik Indonesia ke Vietnam - ảnh 2
Banyak barang diperkenalkan pada acara ini
(Foto: Huong Tra)

Saya lihat perangkat lonceng angin ini sangat unik, lonceng-lonceng yang panjang dan dibuat secara teliti sangat cocok dengan halaman rumah saya. Khususnya ketika saya tahu bahwa perangkat lonceng ini sama sekali dibuat secara manual dalam waktu sebulan dan datang dari pulau Bali, Indonesia”. Kata Huong

Selain tujuan menyosialisasikan barang kerajinan Indonesia, perusahaan-perusahaan peserta pekan raya kali ini ingin memperluas kerjasama dan bisnis dengan negara-negara ASEAN, khususnya Vietnam, turut mendorong pertumbuhan ekonomi internal ASEAN. Hedy, Direktur Perusahaan Hess Qiva, Bandung memberitahukan: 
Kita menyedari bahwa salah satu kekuatan dari negara-negara ASEAN ialah kekuatan dari pengrajinnya. Jadi yang hadir di sini juga para pengrajin usaha kerajinan dari kota Bandung. Dan ini juga sekaligus melihat perbandingan dengan yang ada di Vietnam ini, di kota Hanoi. Juga sebagian, materiilnya hampir sama karena kita sama-sama ASEAN, yang berbeda hanya caranya. Mungkin kita bisa bekerjasama antara Hanoi city dan kota Bandung”.

Pameran - pekan rakya OVOP kali ini benar-benar menjadi jembatan penghubung bagi bermacam-macam jenis barang kerajinan tangan dan artistik ASEAN pada umumnya dan Indonesia pada khususnya untuk memanifestasikan keunikan dan kekreatifan setiap negara, mengusahakan kesempatan kerjasama bisnis untuk mengembangkan cabang kerajinan tradisional yang khas./. 

Komentar

Yang lain