Membawa Ibukota yang Berbudaya Ribuan Tahun Menjadi Pusat Kreatif di Kawasan

(VOVWORLD) - Salah satu pengarahan pembangunan Ibukota Hanoi ialah berkembang menjadi kota kreatif dengan gelar “kota demi perdamaian”. 
Membawa Ibukota yang Berbudaya Ribuan Tahun Menjadi Pusat Kreatif di Kawasan - ảnh 1Kota Hanoi dipilih menjadi tempat untuk mengadakan pertemuan puncak ke-2 Amerika Serikat - Republik Demokrasi Rakyat Korea (Foto: VNA) 

Ini dianggap sebagai pengungkit dalam pembangunan yang berkelanjutan, berdasarkan fondasi Ibukota berusia ribuan tahun, tidak hanya berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, memancing investasi, tetapi juga berperan dalam menangani masalah-masalah aktual dalam proses urbanisasi dewasa ini.

Sebelas abad sudah lewat sejak musim gugur tahun 1010, Raja Ly Thai To memberlakukan “Dekrit untuk pemindahan ibukota”, memutuskan memindahkan Ibukota negara Dai Viet waktu itu ke bumi “naga terbang” – Thang Long – Hanoi, tetap merupakan bumi suci yang menghimpun banyak orang berbakat dari semua penjuru tanah air untuk membangun Thang Long – Hanoi dengan nilai-nilai tradisi sejarah dan kebudayaan yang kental dengan jati diri bangsa; merupakan tempat perhimpunan, kristalisasi dan pencahayaan dari kebudayaan bangsa. Hanoi dipuji sebagai “Ibukota hati nurani dan harkat manusia”, “Ibukota heroik”, “Ibukota demi perdamaian”.

Pada 10/2019, genap 20 tahun sejak diakui UNESCO menjadi Kota demi perdamaian, Hanoi resmi menjadi anggota Jaringan kota-kota kreatif UNESCO di bidang perancangan kreatif. Keberhasilan ini menunjukkan tekad dan visi strategis Kota Hanoi dalam mengembangkan Ibukota dengan identitas sendiri guna membawa jantungnya kebudayaan dan kreativitas seluruh negeri menjadi pusat kreatif di kawasan dan dunia. Gelar Kota kreatif tentang perancangan serta pengarahan-pengarahan baru bagi strategi pembangunan Ibukota mendapat perhatian besar dari komunitas dan para mitra internasional. Sekretaris Komite Partai Komunis Kota Hanoi, Vuong Dinh Hue menegaskan bahwa bersamaan dengan penetapan sumber-sumber daya internal, Kota Hanoi menetapkan visi dan target strategis untuk membangun Ibukota yang semakin berbudaya dan modern:

“Guna melaksanakan komitmen dengan UNESCO, setelah Hanoi resmi menjadi kota kreatif dalam perancangan, Kota Hanoi akan merealisasikannya melalui program-program dan rencana aksi untuk jangka panjang tentang visi dan konektivitas kebijakan-kebijakan kota, menciptakan iklim yang kondusif dalam meningkatkan level bidang perancangan kreatif, serta meningkatkan pemahaman, mengaitkan komunitas agar selangkah demi selangkah merealisasikan gagasan-gagasan dan membangun citra Hanoi – Ibukota kreatif”.

Pembangunan kota kreatif pada pokoknya berdasarkan fondasi nilai-nilai budaya, pendidikan, sosial-ekonomi guna berangsur-angsur mengurangi polusi karena pembangunan panas di bidang ekonomi. Oleh karena itu, dengan tradisi sejarah kota berbudaya ribuan tahun, para ilmuwan percaya bahwa mereka memilki dasar untuk mengembangkan potensi-potensi perdagangan dan budaya Kota Hanoi. Ratusan tempat kreatif di kota, beserta kerajinan tangan yang bervariasi dari sekitar 1.500 desa kerajinan tradisional dengan sejarah kuno kota Hanoi membuka kesempatan untuk mengembangkan kota kreatif, siap menyerap kedatangan para wisatawan.

Membawa Ibukota yang Berbudaya Ribuan Tahun Menjadi Pusat Kreatif di Kawasan - ảnh 2 Produk pernis Ha Thai, Kota Hanoi, menyerap kedatangan banyak turis (Foto: thanglong.chinhphu.vn)

Menjadi kota kreatif UNESCO, Hanoi tergabung dalam jaringan lebih dari 240 kota dari 84 negara, menganggap kreativitas sebagai faktor strategis untuk pembangunan yang berkesinambungan, membuka kesempatan kerjasama, mendorong pembangunan industri budaya dan kreativitas dengan kota-kota kreatif global seperti Berlin (Jerman), Shanghai (Tiongkok), Singapura... Sekretaris Komite Partai Komunis Kota Hanoi, Vuong Dinh Hue mengatakan:

“Target strategis yang tengah dirancang ialah sampai tahun 2025,  Kota Hanoi berkembang secara cepat dan berkelanjutan menurut arah kota hijau, pintar, modern, punya daya saing tinggi di dalam negeri dan di ASEAN; pengarahan sampai tahun 2030, Hanoi menjadi kota “hijau – pintar – modern”, berkembang secara dinamis, efektif, punya daya saing di kawasan dan di dunia; dan visi pembangunan Ibukota sampai tahun 2045, Hanoi memiliki kehidupan berkualitas tinggi, ekonomi, sosial-budaya berkembang secara komprehensif dan berkelanjutan; menjadi kota konektivitas global, punya daya saing internasional”.

 

Dengan ditetapkannya menjadi kota kreatif, Hanoi akan ikut serta dalam aliran global untuk membawa kreativitas menjadi motivasi utama dalam mendorong pembangunan kota yang berkelanjutan. Masuknya dalam jaringan kota-kota kreatif UNESCO adalah langkah pertama tetapi punya makna penting agar Kota Hanoi melaksanakan target meningkatkan posisi, menetapkan brand, menyosialisasikan citra, tanah air, masyarakat Vietnam dan Ibukota Hanoi, menunjukkan strategi dan visi luas, semangat berinisiatif dalam beradaptasi dengan kecenderungan modern dan peran aktif dalam ikut melakukan konektivitas global dengan sahabat-sahabat dunia, menuju ke target menjadi Pusat kreatif di kawasan.

Komentar

Yang lain