Mengunjungi desa pohon hias Vi Khe, kota Nam Dinh

(VOVworld) – Terletak jauhnya kira-kira 3 Km dari jembatan Do Quan, kota Nam Dinh, desa pohon hias Vi Khe, kecamatan Dien Xa, kabupaten Nam Truc terletak di kaki tanggul sungai Merah tampak tenang tenteram seperti berbagai daerah pedesaan lain di daerah Bac Bo (Vietnam Utara). Satu perbedaan yang mudah kelihatan ketika wisatawan datang mengunjungi desa kerajinan ini ialah kemewahan dan kesuburan di desa ini. Berbagai rumah yang dibangun menurut arsitektur rumah dengan pekarangan beserta puluhan ribu pohon hias yang hijau, segar dan indah. 

Mengunjungi desa pohon hias Vi Khe, kota Nam Dinh - ảnh 1
Pohon hias di desa Vi Khe
(Foto: baomoi.com)

Melewati pintu gerbang desa, wisatawan akan merasa terkesan ketika masuk ke dunia pohon hias. Di kedua sisi jalan ialah berbagai jenis pohon cemara, pohon beringin, dll yang tinggi dan sedang dalam proses pemangkasan daun dan pembuatan wujud; halaman semua keluarga penuh dengan warna hijau dari berbagai jenis pohon. Dulu desa Vi Khe terkenal sebagai satu desa penanam pohon bunga dan pohon hias untuk mensuplai kebutuhan penduduk di provinsi Nam Dinh pada kesempatan Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek (atau Hari Raya Tet), tapi kini, desa ini sudah tidak menanam bunga lagi, tapi hanya khusus menanam pohon hias. Vu Van Hoa, seorang artisan desa kerajinan, anggota Asosiasi Botani Desa Vi Khe, memberitahukan: “Pada kenyataannya, usaha menanam bunga sangat rumit. Dulu ketika belum ada teknologi, maka untuk bisa menghasilkan bunga tepat pada Hari Raya Tet sebagian besar bergantung pada cuaca. Tenaga yang digunakan sepanjang tahun bisa menjadi sia-sia jika bunga mekar secara dini atau lebih lambat dari Hari Raya Tet. Oleh karena itu warga di sini berangsur-angsur tidak menanam bunga lagi”.

Keluarga bapak Vu Van Hoa merupakan salah satu diantara kepala-kepala keluarga yang berhasil menanam pohon bonsai. Sekarang keluarganya memiliki dua lahan penanaman pohon hias dengan luasnya kira-kira 2 Ha beserta satu perumahan yang mewah. Itulah hasil dari upaya dan ketekunannya dalam meneruskan kerajinan yang diwariskan orang tuanya. Bapak Vu Van Hoa memberitahukan: “Menurut kata kakek dan nenek saya, sekarang generasi saya adalah generasi ke-3 yang meneruskan usaha ini. Generasi orang tua saya mewariskan cara memangkas daun dan membuat wujud pohon hias. Sejak kecil saya sudah mengetahui setiap bentuk pohon hias jadi pekerjaan ini sangat sederhana, seperti sudah menjadi darah daging saya sendiri”.

Mengunjungi desa pohon hias Vi Khe, kota Nam Dinh - ảnh 2
Pohon hias di desa ini bisa mencapai nilai sebesar miliaran dong Vietnam
(Foto: baonamdinh.com)

Seperti halnya dengan keluarga bapak Vu Van Hoa, 600 kepala keluarga lain di desa Vi Khe semuanya menanam pohon hias yang paling banyak ialah jenis-jenis pohon seperti: beringin kecil, cemara, sikas, dll yang dirawat secara teliti sehingga memiliki berbagai wujud seperti naga terbang, naga turun, tegak, dll. Setiap pohon membawa keindahan yang berbeda-beda dan masing-masing mengandung filsafat sendiri. Bapak Vu Van Hoa memberitahukan: “Bagi pakar pohon hias, mereka bisa mengetahui karakter pemilik pohon hias melalui pohon yang dirawatnya. Misalnya orang yang terus-terang biasanya suka pohon dengan bentuk tegak lurus. Sedangkan orang yang fleksibel suka pohon yang berbentuk miring. Nilai pohon dipertimbangkan sesuai dengan nilai artistik dan umurnya. Makin tinggi umurnya, maka pohon itu makin mahal. Ada juga pohon kecil yang punya nilai sampai miliaran dong Vietnam, sedangkan ada pohon-pohon besar tapi nilainya lebih rendah”.

Selama 800 tahun ini, pohon hias di desa Vi Khe sudah hadir di semua provinsi dan kota di seluruh negeri, di tempat-tempat yang penting seperti Mousolium Presiden Ho Chi Minh, lapangan Ba Dinh, Kantor Majelis Nasional, Pusat Konferensi Nasional, dll sampai festival-festival besar seperti Karnaval Ha Long, peringatan ultah ke-1.000 hari jadinya kota Thang Long – Ha Noi, dll. Nguyen Dinh Giap, seorang warga desa ini memberitahukan: Sekarang keluarga kami mempunyai satu pohon yang sekarang sedang diletakkan di gedung kantor Komite Rakyat Kecamatan Dien Xa. Dua pohon lain yang sudah ada sejak masa kakek nenek saya. Umurnya kira-kira 200 tahun. Dua pohon ini sudah merebut penghargaan dalam Kontes pohon hias pada tahun 1924 pada zaman dinasti kerajaan Hue. Kami sangat bangga ketika dapat mempertahankan pohon-pohon bernilai warisan pendahulu”.

Mengunjungi desa pohon hias Vi Khe, kota Nam Dinh - ảnh 3
Banyak orang datang ke desa Vi Khe untuk mencari pohon hias
(Foto: baomoi.com)

Tidak hanya di pasar domestik saja, pohon hias desa Vi Khe juga diekspor ke pasar-pasar seperti Dubai, Tiongkok, Jepang, Laos, Kamboja, dll. Dengan penanaman pohon hias ini, kehidupan warga desa Vi Khe tidak henti-hentinya menjadi baik. Pada tahun-tahun belakangan ini, total pendapatan dari penanaman pohon hias kecamatan Dien Xa mencapai kira-kira 45 miliar dong Vietnam saban tahun, diantaranya desa Vi Khe sendiri sudah mencapai kira-kira 35 miliar dong Vietnam. Dari generasi ke generasi, terus berlanjut intisari dan ketrampilan warga desa Vi Khe semakin menjadi terkenal tidak hanya di Vietnam saja, tapi juga diketahui sahabat-sahabat internasional./.

Komentar

Yang lain