Meniupkan jiwa gong dan bonang kepada generasi muda desa Mo H’ra

(VOVworld) – Dalam proses perkembangan sosial-ekonomi, ada banyak nilai kebudayaan dan festival di desa-desa di daerah Tay Nguyen yang telah dan sedang berangsur-angsur menjadi punah. Akan tetapi ketika datang di desa Mo Hra, kecamatan To Tung, kabupaten Kbang, kami sebaliknya mempunyai bermacam-macem kesan, tampaknya arus kebudayaan tetap bergema di tengah-tengah suara gong dan bonang rakyat etnis Ba Na di sini. Para artisan yang umurnya sudah lanjut usia masih sedang dengan giat meniupkan jiwa gong dan bonang kepada generasi muda. Sebagai tanggapannya, generasi muda desa ini juga rajin belajar untuk melestarikan intisari kebudayaan tradisional bangsanya. 

Meniupkan jiwa gong dan bonang kepada generasi muda desa Mo H’ra - ảnh 1
Pesta tradisional di daerah Tay Nguyen
(Foto: cand.com.vn)

Kami mengunjungi rumah gadang tradisional desa Mo HRa, kecamatan To Tung bertepatan dengan saat desa ini sedang mengadakan aktivitas kebudayaan masyarakat. Satu suasana yang bergelora dengan kekhasan desa di daerah Tay Nguyen yang sudah lama tidak dijumpai: Semua orang dalam pakaian tradisional duduk asyik berbincang-bincang seolah-olah melupakan semua kesibukan sehari-hari. Berpadu dengan ruangan yang khas ini ialah lagu-lagu rakyat etnis Ba Na, suara irama-irama instrumen Goong dan Koni tradisional bergema di sana sini, melanda seluruh desa, dll.

Meniupkan jiwa gong dan bonang kepada generasi muda desa Mo H’ra - ảnh 2
Para artisan membeberkan kembali lagu dan irama tradisional
(Foto: saigonintour.com)

Setelah para artisan membeberkan kembali berbagai lagu dan irama tradisional maka disusul dengan kursus main gong, bonang dan instrumen musik Xoang dari tim gong dan bonang muda. Tim ini juga sangat beraneka-ragam dengan partisipasi dari anak-anak yang usianya baru dari 6 sampai 7 tahun sampai pemuda-pemudi dengan usia dari 16 sampai 17 tahun. Kaum laki-laki belajar memainkan gong dan bonang, sedangkan kaum perempuan belajar memainkan instrumen musik Xoang. Anak yang bernama Dinh Lo, 7 tahun, anggota yang paling muda dalam tim musik ini dengan gembira mengatakan bahwa "Dapat belajar memainkan gong dan bonang saya sangat senang. Saya akan berusaha untuk bisa memainkannya secara baik".

Meniupkan jiwa gong dan bonang kepada generasi muda desa Mo H’ra - ảnh 3
Mengajarkan cara memainkan gong dan bonang kepada anak-anak
(Foto: daidoanket.vn)

Artisan Dinh Tran, kepala tim gong dan bonang desa Mo HRa yang sedang dengan cermat mengajarkan setiap gerakan untuk anak-anak kecil, memberitahukan bahwa dia sudah berkaitan dengan pekerjaan ini selama kira-kira lima tahun. Walaupun tanpa upah dan tanpa honorasium, tetapi dia dan barisan artisan di desa ini tetap sangat antusias karena hal ini akan membantu generasi muda di desa menjaga ciri-ciri budaya tradisional rakyat etnis Ba Na. Para pemuda-pemudi di desa ini juga menyedari bahwa hal tersebut oleh karena itu mereka belajar sangat rajin. 

Bapak Dinh Tran mengatakan bahwa "Para pemuda-pemudi belajar sangat baik dan telah menguasai beberapa irama bonang seperti “tusuk kerbau”, “merayakan padi baru”, dll. Mereka punya kesedaran untuk mengkonservasikan budaya gong dan bonang seperti itu adalah hal yang sangat bagus dan kami sangat gembira. Diharapkan mereka akan berusaha lebih banyak lagi supaya kebudayaan tradisional Ba Na kita tidak menjadi punah".

Meniupkan jiwa gong dan bonang kepada generasi muda desa Mo H’ra - ảnh 4
Anak-anak juga ikut memainkan gong dan bonang dalam pesta tradisional
(Foto: cand.com.vn)

Kali ini, irama bonang “Tusuk Kerbau” akan diperiksa untuk terakhir kalinya sebelum tim gong dan bonang muda desa Mo HRa siap melakukan pertunjukan di kabupaten. Suara gong dan bonang mulai bergema di bawah pengarahan yang teliti dari para artisan dengan cara seperti mereka sedang meniupkan jiwa pada setiap gong dan bonang dalam semua pesta desa.

Walaupun tidak mengerti seluruh arti irama bonang ini, tetapi ketika melihat hati dan cara yang diwariskan oleh para artisan kepada anak-cucunya, kami juga mengerti bahwa itulah keinginan sepenuh hati dan daya hidup yang kuat dari kebudayaan tradisional dari rakyat etnis Bana di sini. Usaha yang dilakukan para artisan telah dan sedang memberikan sumbangan yang tidak kecil kepada aktivitas konservasi dan pengembangan nilai budaya gong dan bonang di provinsi Gia Lai, yang selama ini telah digelarkan secara cukup awal, khususnya ketika UNESCO mengakui ruang budaya gong dan bonang Tay Nguyen sebagai warisan budaya bukan kebendaaan umat manusia dan diwariskan dari mulut ke mulut./.

Komentar

Yang lain