Pameran: "Kemban – keindahaan busana Vietnam"

(VOVworld) – Pameran yang bertajuk: “Kemban – Keindahaan busana Vietnam” baru saja diadakan di kota Hanoi. Pameran ini memperkenalkan salah satu diantara busana kuno yang unik dalam khasanah busana tradisional Vietnam, turut menjaga dan melestarikan busana kemban dan kerajinan menenun kain sutra, salah satu diantara kerajinan-kerajinan tangan tradisional yang unik dari orang Vietnam dulu. 

Pameran:
Foto dalam pameran ini
(Foto: vov.vn)

Kalau datang di pameran ini, para pengunjung tidak hanya dapat melihat dan menikmati foto-foto dokumenter tentang para gadis dulu dalam kemban saja, tapi juga dengan mata kepala sendiri melihat peralatan dan bahan untuk menenun kain sutra “kenamaan” di daerah ibukota Hanoi dulu seperti alat memintal benang, menenun kain, dll. Kemban (sejenis baju dalam) merupakan pakaian yang tidak bisa kurang dari kaum wanita Vietnam dulu. Kemban ini bisa membantu kaum wanita mendemonstrasikan keindahan lekuk tubuh dengan bahu yang kuning mempesona dan pinggang yang langsing dan seksi. Pada abad ke-18 dan abad ke-19, kemban adalah sehelai kain yang berbentuk segi empat yang dikenakan di depan dada, pojok atas bundar untuk dijadikan tali ikat pada leher. Bagian leher kemban ini juga bervariasinya bentuk bundar, bentuk huruf V, dll. Dua pojok samping ada tali dan diikatkan pada bagian pinggang. Pada abad ke-20, kemban semakin menjadi populer dengan berbagai model dan desain yang beraneka-ragam. Kemban hadir dalam kehidupan semua lapisan penduduk daerah Vietnam Utara masa dulu.

Saudari Nguyen Thi Thu Thuy, Wakil Badan Pengelola Sektor Kuno kota Hanoi, memberitahukan: “Pada pameran ini, kami menekankan kuat pada busana kemban walaupun ini hanya sejenis baju dalam dari kaum wanita dulu, tapi dia sangat indah dan bisa memanifestasikan semua keindahan alami dari kaum wanita. Melalui warna dan bahan kain, kita juga bisa mengetahui kelas sosial pemakainya. Misalnya wanita dari keluarga-keluarga kaya atau berpendidikan biasanya menggunakan bahan sutra dengan warna seperti kuning atau merah muda. Sedangkan wanita miskin atau pekerja biasa menggunakan bahan atau kain kasar dengan warna-warna yang lebih gelap”.

Pameran:
Kemban dipamerkan di sini
(Foto: vov.vn)


Busana kaum wanita Vietnam dewasa ini sudah mengalami banyak perubahan. Kemban sudah tidak digunakan secara luas, tapi budaya kemban tetap merupakan satu ciri budaya khas Vietnam yang perlu dihormati dan dilestarikan. Saudari Du Ngoc Han, seorang pemudi di kota Hanoi mengatakan: “Setelah mengunjungi pameran ini, saya bisa membayangkan bagaimana busana wanita Vietnam masa dulu. Mereka kelihatan sangat lembut dan saya sangat suka melihat bahan dan peralatan untuk menghasilkan serat kepompong. Menurut saya, pakaian wanita Vietnam masa dulu sangat sederhana, tapi bisa menonjolkan keindahannya. Saya berharap supaya para perancang busana sekarang akan mengambil ide dari kemban untuk menciptakan pakaian-pakaian yang bersifat tradisional sekaligus modern”.

Pameran ini tidak hanya menyerap perhatian pengunjung domestik saja, tapi juga wisatawan manca negara. Saudari Han, seorang wisatawan Singapura, mengatakan: “Saya melihat bahwa pameran ini melestarikan banyak dokumen tentang sejarah Vietnam. Ketika tiba di sini, saya dapat melihat foto-foto tentang sektor kuno kota Hanoi dulu serta aktivitas semua orang di jalan dan citra itu membuat kami terasa seperti kembali kota Hanoi dulu”.

Pameran “Kemban – Keindahan busana Vietnam” membuat para pengunjung lebih mengerti tentang asal-usul dan sejarah dari salah satu diantara busana-busana tradisional bangsa, melalui itu, turut mengkonservasikan nilai kemban serta kerajinan menenun kain sutra Vietnam./. 

Komentar

Yang lain