(VOVWORLD) - Ketika masih hidup, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV), Nguyen Phu Trong pernah berkata : “Jika budaya ada maka bangsa akan bertahan, jika budaya hilang, maka bangsa juga akan hilang”, “Budaya merupakan jiwa dari setiap bangsa”.
Kata-kata nasihat tersebut direalisasikan oleh pemerintahan dan warga etnis-etnis minoritas di daerah Tay Bac (atau Barat Laut), Vietnam Utara dalam usaha mengkonservasikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya tradisional untuk menciptakan kekuatan endogen guna berkembang.
Di Kotamadya Nghia Lo, Provinsi Yen Bai, di berbagai dusun, ada banyak orang lansia yang memahami secara mendalam ciri-ciri budaya etnis minoritas Thai yang unik, dari huruf, sampai lagu rakyat, tarian rakyat, instrumen musik, kuliner, berbagai permainan rakyat tradisional, dan sebagainya. Mereka menyediakan banyak tenaga untuk melestarikan dan mengajarkannya kepada generasi-generasi di kemudian hari dengan keingingan agar ciri-ciri budaya itu hidup abadi.
Seniman Unggul Lo Van Bien (Foto: VOV) |
Seniman Unggul Lo Van Bien, berusia lebih dari 90 tahun, warga etnis minoritas Thai, di Subdistrik Trung Tam, Kotamadya Nghia Lo, Provinsi Yen Bai, setiap hari bergairah mengajarkan huruf Thai kuno dan tarian-tarian Xoe kuno dari warga etnis minoritas Thai kepada pejabat dan warga daerah.
“Menjadi warga etnis minoritas Thai, maka semuanya harus tahu kekhasan yang dimiliki etnisnya. Para lansia, orang-orang yang berpengetahuan perlu mewariskannya supaya dipelajari oleh semua orang”.
Tidak hanya di Kotamadya Nghia Lo saja, melainkan juga di dusun-dusun wisata berbasis masyarakat di enam provinsi di Daerah Tay Bac yaitu: Lao Cai, Lai Chau, Yen Bai, Dien Bien, Son La, dan Hoa Binh, secara rutin diselenggarakan kegiatan-kegiatan silaturahmi kesenian. Ini merupakan kegiatan yang mengkonektivitaskan dan menciptakan suasana yang gembira dalam setiap pertemuan, silaturahmi, sekaligus merupakan pekerjaan yang praktis untuk mengkonservasikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya etnis. Saudari Lo Thi Huong, Kepala Tim kesenian Dusun Him Lam 2, Subdistrik Him Lam, Kota Dien Bien Phu, Provinsi Dien Bien mengatakan: “Para anggota tim kesenian merasa sangat gembira. Bersama-sama mementaskan, dan melatih bagaimana acara-acara kesenian bercorak, memenuhi kebutuhan wisatawan serta menyosialisasikan dan memperkenalkan budaya khas dari Provinsi Dien Bien”.
Di Provinsi Son La, dalam kunjungannya pada tahun 2014, Sekjen KS PKV Nguyen Phu Trong telah memberikan nasehat kepada pemerintahan dan warga di sana supaya perlu memperhatikan pengkonservasian dan pengembangan nilai-nilai budaya dengan berbagai gerakan dan pekerjaan praktis dan konkret. Menggelar nasehat itu, di Kecamatan pegunungan Ngoc Chien, Kabupaten Muong La, daerah yang masih mengalami banyak kesulitan, tapi pemerintahan daerah telah memberlakukan 10/77 haluan tentang bidang kebudayaan, setiap tahun menyelenggarakan sosialisasi di kalangan rakyat dengan mendapatkan jumlah uang senilai lebih dari 200 juta VND (sama dengan 40.000 USD), turut melestarikan dan mengembangkan gerakan, menjamin institusi-institusi budaya, memacu dan menyemangati warga. Bapak Bui Tien Sy, Sekertaris Komite Partai Komunis Kecamatan Ngoc Chien memberitahukan:
“Gerakan kebudayaan dan kesenian rakyat telah menjadi “hidangan spirituil”, merupakan kegiatan yang teramat penting dalam melestarikan identitas, dan tradisi etnis di Kecamatan Ngoc Chien. Fondasi budaya sedang menjadi produk wisata yang khas dan unik untuk melayani wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara serta menciptakan mata pencaharian yang berkesinambungan bagi warga kecamatan”.
Tim kesenian Dusun Him Lam 2 (Foto: VOV) |
Setiap tahun, Provinsi Son La menyediakan sumber modal bantuan bagi kegiatan-kegiatan kebudayaan dan kesenian rakyat di basis. Ibu Quang Thi Xuyen, Kepala Badan Budaya-Sosial, Dewan Rakyat Provinsi Son La memberitahukan:
“Dewan Rakyat Provinsi Son La telah memberlakukan 5 Resolusi yang terkait dengan kebijakan membantu pengkonservasian dan pengembangan nilai-nilai budaya etnis. Di segi lain, kebijakan-kebijakan bantuan bagi pengembangan kebudayaan etnis diselipkan dalam program tujuan nasional tentang pengembangan sosial-ekonomi daerah pemukiman warga etnis minoritas dan daerah pegunungan. Badan Harian Dewan Rakyat provinsi melimpahkan tugas kepada badan-badan Dewan Rakyat provinsi supaya melaksanakan pengawasan secara rutin dan periodik pengalokasian dan pengucuran dana bantuan untuk resolusi-resolusi yang terkait dengan budaya”.
“Jika budaya ada maka bangsa akan bertahan, budaya hilang, maka bangsa juga akan hilang”, “Budaya merupakan jiwa dari setiap bangsa”. Mengerti secara jelas makna penting dari budaya, daerah-daerah Tay Bac telah dan sedang memperkuat pengkonservasian dan pengembangan nilai-nilai budaya, menyelaraskan budaya dengan ekonomi, politik, dan sosial. Dari situ, menciptakan kekuatan endogen untuk berkembang secara cepat dan berkesinambungan.