UNDP Tegaskan Komitmen Dampingi Vietnam dalam Pembangunan

(VOVWORLD) - Pada Februari 2022, Badan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Vietnam (UNDP) menyetujui untuk mengesahkan Dokumen Program Nasional yang baru untuk Vietnam (periode 2022-2026) demi Vietnam yang hijau, makmur, dan tidak ada yang tertinggal. Dalam lima tahun ke depan (2022-2026), UNDP memprioritaskan mendukung Vietnam dalam proses transformasi pola pertumbuhan yang hijau, berkelanjutan, dan inklusif, serta berkomitmen untuk memberi pendampingan terhadap Vietnam dalam pembangunan.
UNDP Tegaskan Komitmen Dampingi Vietnam dalam Pembangunan - ảnh 1 Kepala Perwakilan UNDP di Vietnam Caitlin Wiesen dalam wawancara dengan wartawan (Foto: VOV)

Program target nasional baru yang baru saja dikembangkan oleh PBB dan Vietnam mencakup tiga fokus utama. Pertama, membangun kemakmuran bersama melalui transformasi ekonomi. Kedua, bidang perubahan iklim, termasuk membangun kemampuan menanggapi bencana alam dan lingkungan. Fokus ketiga di bidang tata manajemen publik. Caitlin Wiesen, Penjabat Koordinator Perwakilan UNDP di Vietnam mengatakan:

“Kedua pihak menekankan pada sejumlah bidang untuk memperkuat hubungan kemitraan UNDP dengan Vietnam saat ini. Di antaranya pemulihan ekonomi yang hijau dan inklusif setelah Covid-19 menjadi prioritas utama. Yang kedua adalah transformasi energi – bidang yang sangat penting bagi Vietnam pada tahap ini dan jelaslah bahwa Vietnam banyak berinvestasi dalam proses transformasi, tetapi akan membutuhkan dukungan dari komunitas internasional untuk pelaksanaan yang sukses. Yang ketiga adalah pendanaan iklim, dan yang keempat adalah transformasi digital. Semuanya untuk membangun Vietnam yang hijau dan makmur.”

 
UNDP Tegaskan Komitmen Dampingi Vietnam dalam Pembangunan - ảnh 2Warga di daerah dataran rendah sungai Mekong beradaptasi dengan perubahan iklim

Bagi UNDP, Vietnam selalu menjadi yang terdepan dalam pengentasan kemiskinan. Dalam dokumen Program Target Nasional baru yang dikembangkan oleh PBB dan Vietnam, prestasi ini juga diakui. Menurut Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Vietnam, hal yang paling luar biasa adalah bahwa Vietnam telah mengentaskan kemiskinan dengan cara yang paling adil, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Selain itu, satu bidang lainnya yang membuat Vietnam juga selangkah lebih maju adalah pengentasan kemiskinan multidimensi. Kemiskinan multidimensi berarti bahwa pendapatan bukan satu-satunya ukuran penting, tetapi juga termasuk kemampuan mendapatkan pendidikan dan layanan sosial. Persentase keluarga miskin multidimensi di Vietnam telah menurun dari sekitar 18% pada tahun 2012 menjadi di bawah 4% saat ini. Caitlin Wiesen mengatakan: 

Kami mengapresiasi Vietnam selama periode pandemi Covid-19 yang merajalela selama dua tahun terakhir, masa yang sangat sulit bagi mereka yang paling rentan. Pada saat itu pemerintah Vietnam mengeluarkan ketentuan baru tentang standar kemiskinan multidimensi, memungkinkan sebagian besar penduduk, hingga lebih dari 8 juta orang, untuk mendapatkan manfaat dari kebijakan sosial. Bidang lain yang juga sangat disambut baik adalah kebijakan perlindungan sosial melalui paket-paket jaring pengaman sosial dalam jumlah besar yang sudah didukung oleh pemerintah. Ini sangat bermakna bagi orang-orang yang rentan”. 

Namun di masa mendatang Vietnam memasuki masa yang sangat menantang. Seperti banyak negara saat ini, di dunia ada banyak krisis yang terjadi secara bersamaan, yaitu krisis iklim, krisis harga bahan bakar, gangguan rantai pasokan, dan dampak konflik Rusia-Ukraina. Semua ini sangat mengganggu. Dalam konteks seperti itu, perlu mempertimbangkan pertumbuhan, tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga dengan memperhatikan Target Pembangunan Berkelanjutan. Oleh karena itu, tantangan nyata saat ini adalah bergerak menuju ke pertumbuhan inklusif, pertumbuhan hijau, dan pertumbuhan agar tidak ada yang tertinggal, terutama mereka yang rentan dan paling terkena dampak pandemi Covid-19. Dalam proses tersebut, UNDP berkomitmen untuk terus mendampingi dan mendukung Vietnam dalam mengatasi tantangan dan berkembang. Penjabat Koordinator, Kepala Perwakilan UNDP di Vietnam Caitlin Wiesen menegaskan: 

“Area yang ingin kami sarankan saat ini adalah bahwa Vietnam perlu mempertimbangkan untuk memperkokoh pasar domestik dan sektor domestik. Menjamin pertumbuhan akan menguntungkan badan usaha domestik. Dan menurut saya itu sangat penting untuk membangun daya saing nasional. Pembangunan masa depan adalah pertumbuhan hijau, pertumbuhan inklusif dan pertumbuhan agar tidak ada yang ditinggalkan di belakang. Kami percaya bahwa Vietnam memiliki posisi kepemimpinan dalam mengembangkan pola ini dan akan menjadi pola bagi seluruh dunia”.

Tahun 2022 memiliki makna khusus, menandai 45 tahun sejak Vietnam bergabung dengan PBB – mitra tepercaya terkemuka demi perdamaian, kerja sama, dan pembangunan di dunia, dan teman tepercaya untuk jangka panjang Vietnam di semua bidang pembangunan tanah air. Program target nasional 2022-2026 yang menjadi komitmen UNDP untuk mendukung Vietnam dalam tahap pembangunan baru sangat penting, demi satu Vietnam yang hijau, sejahtera, gigih dan tidak ada yang tertinggal./ .

Sebagai lembaga donor PBB, UNDP telah melaksanakan program bantuan di Vietnam sejak tahun 1978. Melalui program dan proyeknya, UNDP telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan inovasi, terutama di bidang ekonomi, hukum, administrasi dan lingkungan untuk Vietnam.

Komentar

Yang lain