Hubungan Vietnam-Indonesia Tahun 2022: Titik Cerah bagi Perdamaian dan Stabilitas ASEAN

(VOVWORLD) - Kunjungan kenegaraan Presiden Vietnam, Nguyen Xuan Phuc di Indonesia baru-baru ini telah mengakhiri satu tahun kerja sama dengan banyak prestasi menonjol yang dicapai oleh Vietnam dan Indonesia. Hubungan Kemitraan Strategis yang fondasinya diletakkan oleh Presiden Vietnam, Ho Chi Minh dan Presiden Indonesia, Soekarno telah dipupuk dan dikembangkan oleh generasi-generasi pemimpin kedua belah pihak kini kian berbunga dan berbuah, mengabdi kepentingan yang praksis dari rakyat dua negeri, sekaligus memberikan sumbangsih bagi perdamaian, stabilitas, dan perkembangan di kawasan, lebih meningkatkan  keterkaitan antar-anggota ASEAN. 
Hubungan Vietnam-Indonesia Tahun 2022: Titik Cerah bagi Perdamaian dan Stabilitas ASEAN - ảnh 1Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc (Kiri) dan Presiden Indonesia Joko Widodo (Foto : VOV)

Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara pertama yang menggalang hubungan diplomatik dengan Vietnam sejak tahun 1955 dan Vietnam menjadi Mitra strategis Indonesia satu-satunya di kawasan sejak tahun 2013. Meskipun mengalami tahapan sulit akibat perang dulu, wabah penyakit kini atau periode perkembangan integrasi internasional, semuanya menunjukkan dengan jelas upaya-upaya para pemimpin kedua negara dalam usaha terus-menerus memperkokoh dan meningkatkan hubungan melalui pertemuan-pertemua tingkat tinggi.

Kerja Sama Kemitraan Strategis yang Intensif dan Ekstensif dengan Perdagangan Menjadi Titik Cerah

Yang terkini, kunjungan kenegaraan Presiden Nguyen Xuan Phuc di Indonesia dari tanggal 21 hingga tanggal 23 Desember merupakan kunjungan kenegaraan pertama dari seorang Presiden Vietnam di Indonesia setelah 9 tahun dan dalam konteks kedua negara menuju ke peringatan genap 10 tahun penggalangan hubungan Kemitraan Strategis (2013-2023).
Dalam kunjungan ini, kedua pemimpin telah menyatakan kegembiraan atas perkembangan hubungan Kemitraan Strategis Vietnam-Indonesia di semua bidang utama, dari politik, keamanan, pertahanan, hingga ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata, transportasi, pendidikan, pelatihan, dan kebudayaan. Terutama, kerja sama perdagangan telah mencapai kemajuan besar, yaitu nilai bilateral selama sebelas bulan pada paruh pertama tahun 2022 mencapai hampir 13 miliar USD, melampaui angka 10 miliar USD pada tahun 2021 sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Program Aksi untuk menggelar hubungan Kemitraan Strategis periode 2019 - 2023.
Hubungan Vietnam-Indonesia Tahun 2022: Titik Cerah bagi Perdamaian dan Stabilitas ASEAN - ảnh 2Badan usaha Vietnam dan Indonesia mencari peluang kerjsama (Foto : VNA)

Kedua pemimpin juga menyatakan keinginan bersama-sama mendorong hubungan kemitraan strategis yang kian menjadi intensif, ekstensif, dan substantif di semua bidang, menegaskan peranan dua anggota ASEAN yang aktif, bersama-sama bekerja sama untuk membina perdamaian dan pengembangan di kawasan dan di dunia.

Pada tahun 2021, sehubungan dengan kunjungan di Indonesia untuk menghadiri Konferensi Para Pemimpin ASEAN, PM Vietnam, Pham minh Chinh menekankan, Vietnam secara konsisten dengan politik luar negeri yang independen, mandiri, multilateralisasi, diversifikasi, dan integrasi yang intensif dan ekstensif, di antaranya terus memperkokoh dan memperluas kerja sama dengan Indonesia.

Sementara itu, Presiden Indonesia, Joko Widodo mengatakan,  kedua belah pihak perlu mengusahakan langkah-langkah untuk mendorong kerja sama bilateral, terutama memangkas rintangan perdagangan, mengatasi kesulitan untuk membantu badan usaha dua negara mencapai target-target yang ditetapkan. Dewasa ini, Indonesia menjadi mitra dagang terbesar ketiga Vietnam di ASEAN, sedangkan Vietnam merupakan mitra dagang keempat dari Indonesia di ASEAN. Kedua pihak sedang menuju ke nilai perdagangan sebanyak 15 miliar USD pada tahun 2028.

Kerja Sama Keamanan-Pertahanan Menjadi Pilar dalam Hubungan Kemitraan Strategis

Hubungan Vietnam-Indonesia Tahun 2022: Titik Cerah bagi Perdamaian dan Stabilitas ASEAN - ảnh 3Acara peringatan HUT ke-77 Tentara Nasional Indonesia di KBRI Hanoi (Foto : VOV)

Tentang kerja sama hankam, pada bulan Juli 2022, dalam rangka kunjungan dan bersama memimpin Persidangan ke-4 Komite Kerja Sama Bilateral Vietnam-Indonesia (JCBC-4), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Bui Thanh Son dan timpalannya dari Indonesia, Menlu RI, Retno Marsudi sepakat bahwa kerja sama keamanan-pertahanan telah berkembang secara positif, merupakan pilar hubungan kemitraan strategis kedua negara.

Kedua belah pihak menggelar dengan baik Pernyataan Visi Bersama tentang kerja sama pertahanan untuk periode 2017 - 2022 dan dengan reguler mempertahankan mekanisme-mekanisme kerja sama antara Kementerian Pertahanan kedua negara.

Kedua belah pihak menegaskan akan terus bekerja sama secara erat dan efektif di forum-forum regional dan internasional, terutama ASEAN dan PBB. Kedua pihak juga sepakat menjaga pendirian bersama ASEAN dalam masalah Laut Timur, termasuk menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan, serta keselamatan maritim dan penerbangan, melaksanakan secara efektif DOC dan cepat menyelesaikan perundingan COC secara berdaya guna dan berhasil guna, sesuai dengan Hukum Internasional, termasuk UNCLOS 1982.

Memperhebat Kerja Sama Parlementer

Hubungan Vietnam-Indonesia Tahun 2022: Titik Cerah bagi Perdamaian dan Stabilitas ASEAN - ảnh 4Wakil Ketua Harian MN Tran Thanh Man menerima delegasi Badan Kerja Sama Antarparlemen DPR Indonesia pada tanggal 14 Desember 2022 (Foto: daibieunhandan.vn)

Sementara itu, dalam temu kerja dengan Delegasi Komisi Kerja Sama Antar-Parlemen DPR RI yang dikepalai oleh dikepalai  Fadli Zon yang sedang melakukan kunjungan kerja di Vietnam pada tgl 14 Desember lalu, Wakil Ketua MN Vietnam, Tran Thanh Man menegaskan, Vietnam selalu ingin lebih memperkuat dan mengembangkan lebih lanjut lagi hubungan kemitraan strategis dengan Indonesia, terutama memperkuat kerja sama melalui kanal kerja sama Parlemen.

Parlemen kedua pihak harus memperhatikan dan mengawasi semua kementerian dan instansi untuk terus melaksanakan Program Aksi 2019-2023 secara baik; menggelar hubungan Kemitraan Strategis menuju ke pembangunan Program Aksi periode 2024-2028; meninjau dan tukar-menukar langkah-langkah mendorong hubungan Kemitraan Strategis, memperkuat kerja sama menuju ke pemulihan dan perkembangan. Untuk melakukan hal itu, di waktu mendatang, kanal hubungan antara Partemen dan Pemerintah kedua negara perlu terus dipertahankan, bersamaan itu, memperkuat pertukaran delegasi dan kontak tingkat tinggi dan berbagai tingkat.

Komentar

Yang lain