(VOVworld) - Koleksi yang memakan banyak waktu terdiri dari 600 prangko yang ditempatkan dalam lima pigura prangko tentang sejarah dan kebudayaan yang khas dari negara-negara ASEAN dan proses integrasi ASEAN. Koleksi prangko dengan tema: “Menyambut pembentukan Komunitas ASEAN” - salah satu diantara tiga tema besar di sayembara Vietstampex - tahun 2015 yang berlangsung di kota Hanoi, pada akhir pekan lalu telah merebut hadiah emas.
Vo Si Dai – pencipta koleksi prangko: “Komunitas ASEAN dalam proses integrasi” yang telah meraih hadiah kali ini
Pada pukul 16.30, dalam ruang yamg memamerkan jutaan prangko yang ditempatkan dalam ratusan pigura prangko, bapak Vo Si Dai tampaknya lebih kecil dalam pigura-pigura ini. Sebagai seorang guru yang sudah pensiun, dia punya nada suara yang bergema dan cara bicara cukup femiliar. Dia mengatakan bahwa lahir dan dibesarkan di kota Da Lat, provinsi Lam Dong (Vietnam Tengah), dia sudahsuka mengumpulkan prangko sejak masih belajar di sekolah umum. Dia memberitahukan: “Saya mengoleksi prangko ketika saya masih pelajar SMP yaitu pada tahun 1966. Pada saat itu, mengumpulkan prangko dalam rezim boneka Republik Vietnam, setelah hari pembebasan dan penyatuan Tanah Air, saya terus mengumpulkan perangko dalam rezim Republik Demokrasi Vietnam dan Republik Vietnam Selatan. Pada waktu itu, sebagai pelajar, maka supaya tidak punya uang untuk membelinya, saya biasanya mengganti prangko dengan teman-teman atau menyurati teman-teman untuk memiliki prangko-prangko yang saya sukai. Setelah belajar tingkat SMA, saya dikirim ke Filipina untuk menempuh kuliah, saya telah berpartisipasi pada proyek dari satu organisasi Katolik di sana dan menyurati mereka dengan tujuan mengumpulkan prangko-prangko”.
Prangko ASEAN diedarkan pada tahun 2007
Ide mengumpulkan koleksi prangko: Komunitas ASEAN dalam proses integrasi telah datang kepada Vo Si Dai secara di luar dugaan, ketika Vietnam meluncurkan prangko ASEAN pada tahun 2007, sehubungan dengan peringatan ultah ke-40 berdirinya ASEAN. Di atas tiap-tiap prangko, ada satu gambar ibukota masing-masing negara dan perangkat prangko yang semuanya meliputi 10 prangko. Ide ini sudah ada, tapi proses pengumpulan juga memakan banyak waktu dan tenaganya. Dia harus mengakses di jaringan untuk membeli prangko- prangko dari setiap negara dan amplop-amplop untuk membuktikan koleksi prangko-nya, tapi kadang-kadang tidak bisa membeli-nya, karena ada banyak orang yang tidak mau menjual”. Kolektor prangko Vo Si Dai memberitahukan: “Untuk sungguh-sungguh memiliki koleksi prangko ini, maka akan memakan banyak waktu karena di Vietnam, prangko ASEAN tidak banyak diedarkan, hanya ada 2-3 perangkat saja, kalau ingin memiliki 5 pigura prangko ini, harus mengumpulkan beberapa ratusan perangko. Diantara negara-negara ASEAN, prangko yang paling mahal dan paling sulit dikumpulkan ialah dari Brunei Darussalam, menyusul kemudian ialah Myanmar dan Filipina karena negara-negara ini sedikit mengedarkan prangko, oleh karena itu, sulit membeli-nya”.
Prangko ASEAN diedarkan pada tahun 2015
Dalam koleksi prangko-nya, juga ada satu perangkat prangko yang cukup istimewa. Yaitu perangkat prangko: “Menyambut Komunitas ASEAN” yang diedarkan pada 8/8/2015. Ini merupakan perangkat prangko yang diluncurkan di 10 negara ASEAN. Mereka sepenuhnya sama baik di simbol maupun di cap pos yang dirancangkan oleh Vietnam. Ada perbedaan yang satu-satunya ialah nama negara dan harganya.
Setiap hari, bapak Vo Si Dai menyediakan waktu dari 20 sampai 60 menit untuk mempelajari dan mencari tahu tentang prangko-prangko secara lebih mendalam. Karena bagi dia, mereka memberikan pengetahuan-pengetahuan yang tak ternilaikan harganya kepada dia. Bapak Vo Si Dai memberitahukan: “Prangko merupakan gambar in-miniatur, melihat prangko artinya melihat satu gambar ciptaan seorang pelukis. Ada prangko yang bicara tentang sejarah. Ia membantu saya mengenangkan kembali dan lebih mengerti tentang sejarahnya atau ada prangko yang bicara tentang pakaian tradisional dari negara-negara lain, hanya tinggal melihat pakaian itu, segera bisa tahu orang itu dari negeri mana atau melihat kerajinan tangan, juga segera tahu negeri itu melakukan apa. Hal ini berarti bahwa saya tidak perlu pergi ke mana, tapi tetap bisa berwisata dan tahu tentang negara lain”.
Selama lebih dari 40 tahun mengumpulkan prangko, sekarang bapak Vo Si Dai memiliki jutaan prangko dengan lebih dari 20 tema. Dia mengatakan bahwa ini merupakan harta benda paling bernilai yang dia miliki dan berharap akan berupaya lebih keras lagi untuk bisa merebut hadiah yang lebih tinggi dalam sayembara Vietstampex mendatang.