Menemui penyanyi Thailand, Manuthilda Boonmongkol dalam kontes “Nyanyian ASEAN plus 3“

(VOVWORLD) - Setelah menerima hadiah perikat “Penyanyi Akrab” dalam kontes “Nyanyian ASEAN plus 3” yang diadakan oleh Radio Suara Vietnam (VOV), di Kota Sam Son, Provinsi Thanh Hoa, Manuthilda Boonmongkol (Jen), penyanyi muda yang datang dari Bangkok, ibu kota Thailand  kembali ke kehidupan sehari-hari di Departemen Musik Radio Nasional Thailand. Walaupun prestasinya belum tinggi, tapi kontes ini telah membantu dia mendapatkan banyak pengalaman dan lebih mencintai jalan kesenian yang dia pilih.
Menemui penyanyi Thailand, Manuthilda Boonmongkol dalam kontes “Nyanyian ASEAN plus 3“ - ảnh 1Penyanyi Thailand, Manuthilda  Boonmongkol   (Foto: vov.vn) 

Manuthilda  mengikuti kuliah jurusan sendranyanyi. Pada tahun ini, dia berusia 31 tahun, tapi telah mulai merintis usaha menyanyi dari usia 14-15 tahun. Dalam keluarganya tidak ada siapa yang menjadi seniman, hanya ada ayahnya yang gemar menyanyi dan tahu memetik gitar. “Saya mulai menyanyi ketika saya belajar di sekolah menengah pertama dalam satu pesta sekolah dan kemudian belajar menyanyi secara sistmatik dan profesional di Akademi Musik Yamaha, ini adalah akademi yang khusus memberikan pendidikan tentang musik. Kemudian, saya terus belajar di akademi kesenian. Di situ ada bermacam-macam jurusan dan saya telah mengikuti jurusan musik klasik”.

Sebelum dipilih menjadi salah seorang di antara dua penyanyi yang mewaliki Thailand mengikuti kontes “Nyanyian ASEAN plus 3”, Manuthilda Boonmongkol telah melakukan pertunjukan di banyak peristiwa di dalam dan luar negeri. Dia pernah melakukan pertunjukan dalam konser musik bersama Thailand-Brunei Darusalam, Thailand-Tiongkok, adalah salah seorang di antara 6 penyanyi Thailand yang mengikuti paduan suara ASEAN di peristiwa Asian Youth Choir For One tahun 2014 di Republik Korea, sebagai wakil yang memperkenalkan kebudayaan dan menyanyikan lagu-lagu Thailand dalam peristiwa The One Asia Cultural Ambassador 2015 di Filipina dan adalah salah seorang diantara 4 penyanyi Thailand yang ikut pertunjukan dalam paduan suara Indonesia Youth Choir di Indonesia dan lain-lain. Dan hadiah paling tinggi yang dia capai hingga sekarang ini ialah hadiah pertama kontes paduan suara kali pertama di Tiongkok pada  5-6 tahun lalu.Hasil-hasil permulaan itu merupakan satu proses latihan selama bertahun-tahun. Akan tetapi, juga ada saat dia merasa bosan: “Menyanyi dalam orkes simfoni sangat sulit, saya harus berusaha melakukan koordinasi dengan para penyanyi yang lain untuk menjadi satu paduan suara. Kadang-kadang sangat sulit menyanyi, khususnya teknik dalam setiap lagu tidak sama, oleh karena itu, ada saatnya saya berpikir bahwa saya  tidak akan bisa menyanyikan lagu ini”.

Dalam malam final kontes “Nyanyian ASEAN plus 3”, setiap kontestan hanya bisa memilih satu lagu untuk dibawakan, Manuthilda telah memilih lagu yang berjudul “Still on my mind” dengan satu alasan yang sangat istimewa: “Ini adalah lagu dengan lirik yang diciptakan oleh Raja Rama IX dalam bahasa Inggris. Lagu ini berbicara tentang perasaan dari orang yang masih hidup terhadap orang yang sudah meninggal, seperti halnya juga dengan citra warga Thailand yang baru saja menderita satu kehilangan besar yaitu wafatnya Raja Rama IX. Saya juga ingin menyanyikan lagu ini dalam kontes untuk mengenangkan Almarhum. Lagu ini mengganti kata-kata kami yang ingin menyatakan: Baginda selalu berada dalam hati warga Thailand”.

Lagu ini telah mendapat sambutan positif dari pihak publik Vietnam. Saudari Mai Phuong, seorang penonton asal Kota Hanoi menilai: “Saya melihat  penyanyi Manuthilda sangat punya gaya dalam melakukan pertunjukan. Lagu yang dia bawakan sangat penuh perasaan dan mendalam. Cara dia membawakan lagu bagaikan dia sedang menceritakan suatu kisah, tapi meninggalkan perasaan-perasaan yang sangat khas dalam hati para pendengarnya. Gaya pertunjukan dan busananya juga cukup mengesankan. Saya pikir bahwa itulah alasan di memperoleh hadiah perikat “Penyanyi akrab”.

Selalu berusaha terus-menerus untuk memberikan lagu-lagu yang paling baik kepada publik. Manuthilda menyatakan bahwa dia ingin mengembangkan diri sendiri lebih lanjut lagi dan ingin menempuh kuliah pendidikan tinggi tentang musik klasik. Terpilihnya dia untuk ikut serta dalam kontes “Nyanyian ASEAN plus 3” kali ini merukan kesempatan bagi dia untuk mengumpulkan pengalaman dan belajar lagi untuk menyempurnakan kemampuannya di atas jalan musik.  

Komentar

Yang lain