(VOVWORLD) - Kota Siem Reap dikenal sebagai ibu kota dari arsitektur candi menara yang besar di Kamboja, dengan kompleks situs peninggalan Angkor yang terkenal. Apabila pernah menginjakkan kaki di Siem Reap, Anda akan melihat bahwa tempat ini juga memiliki banyak daya tarik lainnya. Selain candi-candi yang klasik, kota ini juga merupakan pusat perdagangan, kebudayaan dan kuliner dengan pasar-pasar malam yang ramai dan meninggalkan banyak kesan istimewa di hati pengunjung.
Suara yang meriah dan merdu dari orkestra instrumen musik tradisional Kamboja berpadu dengan aroma minyak atsiri yang lembut di ruang satu panti pijat kaki yang terletak di tengah pasar malam Angkor, kota Siem Reap. Panti-panti pijat di dalam pasar malam banyak didatangi wisatawan untuk menghilangkan keletihan setelah sehari bertamasya dan menjelajahi situs peninggalan candi Angkor. Saudari Nguyen Hong Ngoc, seorang wisatawan dari Kota Hanoi (Vietnam), mengatakan:
Saya mengunjungi kompleks candi Angkor sejak dini hari hingga sore hari sehingga cukup melelahkan. Oleh karena itu, pada malam hari kelompok saya memutuskan datang ke pasar malam untuk makan dan pijat. Saya merasa sangat nyaman, harganya juga terjangkau, hanya 6 USD untuk pijat tradisional selama 30 menit. Sedangkan bagi yang menyukai pijat dengan ikan, hanya 3 USD saja.
Wisatawan tertarik dengan pijat kaki dengan ikan |
Berbeda dengan ruang klasik dan sepi dari candi Angkor, pasar malam Siem Reap yang terletak di jantungnya kota selalu ramai dan bergelora. Pasar malam di sini didirikan pada tahun 2007, meliputi dua zona yaitu Pasar Noon dan Pasar Angkor, yang menjual bermacam suvenir seperti patung Buddha, patung Bayon, dewi Apsara dan produk-produk dari perak. Di antara kios-kios suvenir terdapat berbagai panti pijat dan spa kecil, warung, kios lukisan pasir, buku, dll.
Di pasar ini juga dijual berbagai jenis pakaian orang Khmer dari yang tradisional hingga yang modern, di antaranya barang yang paling disukai wisatawan barangkali merupakan selendang Krama yang dibuat secara manual, motifnya indah tetapi harganya hanya beberapa USD. Saudari Chhan Thida, seorang pedagang di pasar malam Siem Reap, memberitahukan:
Toko saya menjual produk-produk tekstil tradisional yang diproduksi dalam negeri seperti selimut, selendang... Saya membeli produk langsung dari basis-basis tekstil dalam negeri. Saat ini, situasi perdagangan juga cukup baik karena jumlah wisatawan sedang kembali meningkat, terutama wisatawan asal Eropa pada musim panas.
Di antara kios-kios suvenir terdapat berbagai panti pijat dan spa kecil, warung, kios lukisan pasir, buku, dll. |
Akan menjadi satu kekurangan jika pergi ke pasar malam Siem Reap tanpa mampir ke Pub Street. Saat malam tiba, jalan hiburan yang sibuk ini dipenuhi cahaya lampu dari berbagai bar, restoran dan kafe. Di sini ada cukup macam restoran yang menyajikan masakan Khmer, Tiongkok, Vietnam, Thailand hingga Italia, Meksiko... Semua orang bersama-sama menikmati “seruputan” bir Angkor yang sejuk, mengobrol dan menari dalam suasana musik yang bergelora.
-Pub Street memiliki banyak kesamaan dengan Jalan Khao San di Thailand atau Jalan Bui Vien di Vietnam. Ada sangat banyak bar di sini, harganya tidak mahal. Orang Khmer juga sangat ramah. Mereka menyambut saya seperti salah satu anggota dalam keluarga.
-Semakin larut, semakin banyak orang yang datang ke sini. Suasananya luar biasa. Es krim dan bir di sini juga sangat enak.
Pub Street berwarna-warni |
Siem Reap merupakan destinasi wisata terkemuka di Kamboja, menyerap jutaan wisatawan setiap tahun dengan keindahan sejarah dan kebudayaan. Tempat yang paling menonjol dari kota ini merupakan Kompleks situs peninggalan sejarah Angkor, salah satu pusaka budaya dunia yang diakui oleh UNESCO. Selain itu, pasar malam Siem Reap juga menjadi destinasi yang tidak bisa dilewatkan, di mana Anda dapat menikmati kuliner daerah, membeli produk-produk khas dan menjelajahi kehidupan sehari-hari dari masyarakat lokal./.