Vietnam dan Thailand Bekerja Sama dan Saling Membantu dalam Mengembangkan Investasi dan Perdagangan

(VOVWORLD) -Badan usaha Thailand “mendarat” di Vietnam pada 30 tahun lalu. Asosiasi Badan Usaha Thailand juga didirikan pada 25 tahun yang lalu, dan telah memberikan banyak kontribusi penting dalam menyerap investasi ke Vietnam.
 
Vietnam dan Thailand Bekerja Sama dan Saling Membantu dalam Mengembangkan Investasi dan Perdagangan - ảnh 1CP dan SCG adalah dua Grup besar Thailand yang “memasuki” Vietnam pada tahap awal setelah kebijakan buka pintu

 Bersama dengan proyek-proyek investasi yang bernilai miliaran dolar di Vietnam, hal yang para pejabat dan badan usaha usaha Thailand ingin membawa ke negeri berbentuk S yang indah ini adalah menciptakan standar-standar dalam manajemen dan penyelenggaraan proyek dan badan usaha, serta membantu masyarakat Vietnam mengetahui tentang standar produk yang semakin tinggi.

CP dan SCG adalah dua Grup besar Thailand yang “memasuki” Vietnam pada tahap awal setelah kebijakan buka pintu. Hingga saat ini, setelah lebih dari 30 tahun "berjuang" di pasar Vietnam, CP memegang pangsa pasar yang penting dan berkontribusi pada pengembangan industri peternakan, akuakultur, dan pengolahan hasil perikanan ekspor di Vietnam. Super Proyek Kompleks Petrokimia Long Son senilai lebih dari 5 miliar USD, yang diinvestasikan oleh Grup SCG, telah menjalankan pengujian untuk memproduksi resin poliolefin untuk dipasok ke pasar Vietnam. Keberhasilan-keberhasilan ini menunjukkan kepercayaan investor Thailand terhadap potensi pembangunan, lingkungan investasi bisnis yang terbuka dan dukungan efektif dari pemerintah Vietnam. Bapak Amnat Chulajata, Konselor Ministri urusan investasi, Direktur Kantor Badan Promosi Investasi Thailand di Hanoi, menilai

“Long Son adalah supra proyek yang menyediakan 50% bahan input untuk industri plastik Vietnam. Hal ini membantu mengurangi biaya impor bahan baku input dan rantai pasokan, membuka peluang untuk mengembangkan banyak bidang industri Vietnam lainnya, seperti industri semikonduktor dan otomotif, dan membantu meningkatkan standar produksi di wilayah Vietnam.”

Dalam hal investasi, laju investasi Thailand di Vietnam selalu berada di taraf tertinggi di Asia Tenggara dan sekarang menempati peringkat ke-9 dari 144 negara dan wilayah yang berinvestasi di Vietnam dengan kapasitas 715 proyek yang masih berlaku, total modal terdaftar sebesar 13,7 miliar USD. Selain industri manufaktur dan pengolahan, Thailand juga “agresif” berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur kawasan industri dan energi. Ini juga merupakan proyek-proyek “terobosan” menurut Bapak Amnat Chulajata:

 “Titik terobosan tercermin dalam dua bidang, pertama, mendorong kualitas dan kebijakan pembangunan Tanah Air Vietnam, khususnya infrastruktur. Grup Amata dan WHA adalah perusahaan-perusahaan tipikal Thailand yang membantu Vietnam meningkatkan kualitas pengelolaan dan pengoperasian infrastruktur kawasan industri. Yang kedua, mengembangkan energi. Segera setelah pemerintah Vietnam mengajukan kebijakan tentang energi, Thailand menjadi salah satu investor yang "tiba" paling awal dan menanam investasi "dalam jumlah besar".

Vietnam dan Thailand Bekerja Sama dan Saling Membantu dalam Mengembangkan Investasi dan Perdagangan - ảnh 2ThaiCham mendapat kehormatan untuk menerima surat pujuan dari Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam atas kontribusinya dalam menyerap investasi asing ke Vietnam

 Dalam 10 tahun ini, nilai perdagangan bilateral antara Vietnam dan Thailand telah meningkat dari 10,4 miliar USD pada tahun 2013 menjadi hampir 19 miliar USD pada tahun 2023. Khusus pada tahun 2022, total nilai perdagangan ekspor-impor kedua negara mencapai 21,6 miliar USD, melebihi nilai perdagangan bilateral antara Vietnam dan Thailand. Thailand terus menjadi mitra dagang terbesar Vietnam di ASEAN. Berkontribusi pada pencapaian "luar biasa" ini, tidak mungkin untuk tidak menyebutkan peranan "katalis" dan "jembatan penghubung" dari Kamar Dagang dan Industri Thailand (ThaiCham), yang sebelumnya dikenal sebagai Asosiasi Bisnis Thailand di Vietnam (TBA). Saat ini, organisasi ini mempunyai sekitar 150 anggota, termasuk badan usaha dan pengusaha Thailand di Vietnam, dan para  investor Thailand di luar negeri yang memiliki hubungan ekonomi atau tertarik untuk berinvestasi di Vietnam. Ibu Phayom Nahorkham, Asisten Deputi Direktur Jenderal Opportunity and Challenge Company Limited (CAC), Wakil Presiden ThaiCham, mengatakan:

“Kami berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Thailand dan Konsulat Jenderal Thailand di Kota Ho Chi Minh dalam mengupdate informasi mengenai haluan dan kebijakan Vietnam. Pemerintah Vietnam juga secara rutin mengundang ThaiCham untuk berpartisipasi pada event tentang investasi. Oleh karena itu, kami mendapat banyak kesempatan, informasi dan rutin berbagi pengalaman dengan para anggotanya. Baru-baru ini, ThaiCham mendapat kehormatan untuk menerima surat pujuan dari Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam atas kontribusinya dalam menyerap investasi asing ke Vietnam."

 Pada pertemuan di sela-sela KTT ASEAN - Jepang di Tokyo pada akhir tahun lalu, Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan mantan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin sepakat untuk segera membawa nilai perdagangan bilateral mencapai target 25 miliar USD melalui menciptakan syarat yang kondusif kepada  pasar komoditas; Memperkuat kerja sama di bidang-bidang potensial dan unggulan dari dua pihak.

Yang patut disebut bahwa pemerintah Vietnam saat ini sedang mendorong tujuan Net zero pada tahun 2050. Thailand adalah negara yang “berjalan duluan” dan memiliki pengalaman dalam mengembangkan bisnis hijau dan penanganan lingkungan hidup. Hal ini sepenuhnya sesuai dengan tren investasi dan bisnis yang telah dan akan diperkuat oleh Vietnam pada masa depan./.

Komentar

Yang lain