Ekonomi: Tujuan dari kunjungan kerja di Eropa dari Perdana Menteri Tiongkok

(VOVworld) - Perdana Menteri (PM) Tiongkok Wen Jia-bao sedang melakukan kunjungan kerja selama 7 hari (dari tanggal 20sampai 27 April) di 4 negara Eropa, yaitu Jerman, Islandia, Swedia dan Polandia. Kunjungan tersebut dinilai  mempunyai arti besar dalam memperkuat kerjasama ekonomi dan investasi antara Tiongkok dengan semua negara Uni Eropa.

Ekonomi:  Tujuan dari kunjungan kerja di Eropa  dari Perdana Menteri  Tiongkok  - ảnh 1
Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao.
(Foto: internet).


  Bisa mudah dilihat, 4 negara  yang dipilih PM Tiongkok Wen Jia-bao untuk melakukan kunjungan kerja kali ini semuanya memainkan peranan penting bagi  Tiongkok, khususnya bidang ekonomi. Kalau Jerman dikenal sebagai perekonomian paling besar di Eropa, Polandia  sebagai  salah satu diantara para mitra dagang paling besar  Tiongkok di Eropa Timur, maka Islandia dan Swedia  adalah dua negara Eropa Utara yang mempunyai cadangan  minyak dan gas  bakar besar. Justru karena itu, Deputy Menteri Luar Negeri  Tiongkok Shung Quo Thao menyatakan dengan jelas bahwa selain semua pembicaraan dengan pimpinan semua negara tersebut  tentang penguatan  hubungan bilateral, diantaranya ada pertemuan dengan pimpinan Uni Eropa di Warsawa, PM Wen Jia-bao juga menghadiri Pekan Raya Industri Hannover di Jerman untuk menemui kalangan wirausaha Jerman, bersamaan itu mencari tahu  kemungkinan partisipasi Tiongkok dalam mengeksploitasi minyak tanah di Kutub Utara dan membuka jalan pelayaran  guna mengangkut minyak kasar dari Islandia ke Shanghai.

Ekonomi:  Tujuan dari kunjungan kerja di Eropa  dari Perdana Menteri  Tiongkok  - ảnh 2
Perdana Menteri Wen Jiabao dan Kanselir Angela Merkel.
( Foto: vov.vn)


Pada kenyataan-nya, hasil kunjungan di Jerman dan Islandia telah berlangsung  sesuai dengan rencana dari wakil Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Dalam kegiatan pertama dari  kunjungan di Jerman, ketika menghadiri acara pembukaan Pameran Industri Hanover, PM Tiongkok menegaskan kembali  politik negara yang fundamental yaitu  buka pintu  hubungan luar negeri dari Tiongkok akan tidak berubah. Semua perusahaan peserta Pekan Raya Hanover semuanya adalah poros atau wajah baru dari industri global dan Tiongkok ingin mengundang semua perusahaan ini berpartisipasi pada proses reformasi di Tiongkok. Dalam kunjungan di Jerman kali ini, dua fihak telah membahas izin terhadap korporasi Volkswagen dari Jerman  membuka satu pabrik produksi mobil baru di Xinjiang  (Tiongkok). Kalau kunjungan di Jerman hanya untuk memperkuat kerjasama ekonomi  saja, maka di negara Eropa Utara Islandia ini, masalah titik berat yang khusus diperhatikan para pemimpin Tiongkok yalah mencapai permufakatan-permufakatan penting yang bersangkutan dengan panas bumi dan Kutub Utara. Dalam kunjungan pada  20 April, para pemimpin dua fihak telah menandatangani 6 perjanjian kerjasama  di bidang-bidang ilmu pengetahuan, teknologi pelayaran dan panas bumi. Khususnya, diantara perjanjian-perjanjian yang sudah ditandatangani ada perjanjian kerangka tentang Kutub Utara. Ini bisa dianggap sebagai hasil-hasil yang patut diperhatikan dalam kunjungan itu, karena mudah dimengerti bahwa Islandia terletak di jalur antara Eropa dan Kutub Utara.     

Ekonomi:  Tujuan dari kunjungan kerja di Eropa  dari Perdana Menteri  Tiongkok  - ảnh 3
Kota Reykjavik-Ibu kota Islandia.
( Foto: baomoi.com)

      Kecepatan mencairnya es 30 persen  selama 30 tahun ini  di kawasan ini  telah membuka  jalan pelayaran baru, membantu  pengurangan secara  semaksimal mungkin  waktu  pengangkutan barang-barang  dari Tiongkok ke  Eropa, bahkan kalangan ilmuwan  menilai  bahwa kutub Utara  mungkin akan menjadi jalan komersial paling penting di dunia dalam masa depan. Jika memanfaatkan secara berhasil jalan pelayaran yang menyambungkan Shanghai dengan Eropa, dengan melintasi Kutub Utara akan mengurangi jarak kira-kira 6400 Km terbanding dengan jalan dengan melintasi kanal Suez sekarang.  Selain kepentingan pelayaran, kerjasama  eksploitasi minyak tambang juga mendapat perhatian khusus dari pimpinan Tiongkok.  Menurut perhitungan Badan  Survei Geografi Amerika Serikat, kawasan  Kutub Utara  menduduki 13 persen deposit  minyak di dunia dan 30 persen  volume gas bakar  yang belum dieksploitasi.         
 Sedang berada dalam   peta jalan  kunjungan resmi di Swedia, salah satu  alasan  yang dituju oleh pimpinan Tiongkok ialah mengusahakan status sebagai  negara pengamat  tetap dalam Dewan Kutub Utara - satu forum  antar pemerintah yang dibentuk pada tahun 1996 untuk mendorong kerjasama  antara 8 negara yang punya garis perbatasan di Kutub Utara  yaitu Islandia,  Swedia, Kanada,  Amerika Serikat,  Rusia, Norwegia, Finlandia dan Denmark. Semua masalah seperti eksploitasi minyak dan gas bakar, jalan pengangkutan  adalah faktor-faktor dan juga adalah pekerjaan utama Dewan. Dan Swedia   - negara angota  Dewan Kutub Utara, telah mendukung Tiongkok  masuk ke dalam organisasi ini  selaku  pengamat  untuk selama-lamanya.  Oleh karena itu,  mengetatkan hubungan dengan Swedia untuk mengusahakan dukungan negara ini  dianggap sangat  penting  bagi Tiongkok pada latar belakang  sekarang.     

     Negara terakhir  dalam kunjungan PM Tiongkok Wen Jia-bao di Eropa  ialah Polandia- salah satu diantara mitra-mitra  komersial paling besar  Tiongkok di Eropa Timur.  Direncanakan, dua pihak akan  mengadakan perbahasan-perbahasan untuk memperkuat lebih lanjut lagi  nilai perdagangan bilateral  dalam waktu mendatang.  Kunjungan 7 hari yang dilakukan PM Wen Jia-bao di beberapa negara Eropa  semakin  menunjukkan keinginan memperkuat  kerjasama  ekonomi Tiongkok  dengan laju perdagangan-nya yang  paling besar sekarang, melalui itu memperkokoh  lagi posisi perekonomian yang besarnya nomor dua di dunia./. 

Komentar

Yang lain