Kerjasama Mekong-Lancang demi perdamaian dan perkembangan yang berkesinambungan

(VOVWORLD) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang ke-2 Kerjasama Mekong-Lancang (MLC) dibuka pada Rabu (10 Januari) di Phnom Penh, Ibukota Kamboja dengan hadirnya para pemimpin dari 6 negara yaitu Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand dan Tiongkok. Dengan tema: “Sungai yang damai dan perkembangan yang berkesinambungan milik kita”, konferensi ini menuju ke target mendorong kerjasama komprehensif untuk membangun komunitas yang bertanggung jawab dan kepentingan bersama di subkawasan. Yang menghadiri peristiwa ini,  delegasi Vietnam yang dikepalai oleh Perdana Menteri (PM) Nguyen Xuan Phuc memberikan sumbangan-sumbangan positif agar kerjasama Mekong-Lancang menjadi substantif.
Kerjasama Mekong-Lancang demi perdamaian dan perkembangan yang berkesinambungan - ảnh 1Para Kepala delegasi peserta Konferensi yang ke-3 Menteri Luar Negeri Kerjasama Mekong-Lancang  (MLC pada 12/2017 di provinsi Yunnan, Tiongkok. (foto: Luong Anh/Kantor Berita Vietnam)

Konferensi Mekong-Lancang diadakan secara bergilir dua tahun sekali antara negara-negara anggota-nya. Konferensi tahun ini  dipimpin dan diselenggarakan oleh Kamboja dan  Tiongkok. Kerjasama Mekong-Lancang menitik-beratkan pengelolaan sumber daya air, konektivitas, kerjasama kemampuan produksi, kerjasama ekonomi lintas batas, pertanian dan usaha mengentas dari kelaparan dan kemiskinan.

 Dengan tema: Sungai yang damai dan perkembangan yang berkesinambungan milik kita”, KTT kali ini memeriksa situasi kerjasama sejak KTT MLC yang pertama, membahas orientasi kerjasama pada waktu mendatang, mengesahkan dokumen-dokumen, di antaranya ada Pernyataan Phnom Penh, Rencana Aksi Kerjasama Mekong-Lancang tahap 2018-2022.

Bersama-sama menggunakan sumber air sungai Mekong secara ilmiah dan berkesinambungan.

Sub-kawasan Mekong punya banyak peluang untuk terus menggeliat kuat, tapi juga menangani banyak tantangan besar tentang keamanan dan perkembangan, khususnya  kemerosotan lingkungan  hidup, sumber air dan perubahan iklim. Pada latar belakang itu, kerjasama Mekong-Lancang bisa memainkan peranan penting untuk mendorong perkembangan yang berkesinambungan di subkawasan Mekong, memperkokoh hubungan tetangga yang baik antara 6 negara tersebut, membantu negara-negara melaksanakan Agenda 2030 dan lebih  memperdalam  hubungan kemitraan strategis ASEAN-Tiongkok.

Di depan KTT MLC yang pertama pada bulan Maret 2016, enam negara tersebut menyepakati semua arah besar bagi mekanisme kerjasama. Dari saat itu sampai  sekarang, kerjasama Mekong-Lancang telah mencapai banyak prospek. Negara-negara ini telah membuat mekanisme dialog dari KTT, pertemuan antara para Menteri Luar Negeri,  pertemuan SOM. Selain itu, pusat-pusat kerjasama sumber daya air, kerjasama lingkungan sungai Mekong-Lancang, pusat penelitian sungai Mekong global telah dibentuk.  Beberapa  proyek juga telah digelarkan seperti Forum Kerjasama Kaum Wanita, Forum Kerjasama  kota-kota wisata Mekong-Lancang, mengoperasikan penggunaan Dana Kerjasama  Istimewa Mekong-Lancang.

Namun, untuk benar-benar mengembangkan potensi, kerjasama Mekong-Lancang  memerlukan cara pendekatan yang substantif, bertitik-berat, memberikan kepentingan yang praksisdan koordinasi yang harmonis dengan semua mekanisme, kerangka kerjasama  yang lain untuk menciptakan gema dan pengaruh yang menyebar. Selain itu, perlu memperhatikan  pengelolaan dan penggunaan sumber air sungai Mekong secara ilmiah dan berkesinambungan; mendorong kemudahan bagi perukaran perdagangan, investasi dan pariwisata lintas batas.

Partisipasi  yang bertanggung jawab  dari Vietnam.

Memahami secara jelas peranan dan makna kerjasama Mekong-Lancang terhadap perkembangan yang berkesinambungan dan kemakmuran di subkawasan Mekong, Vienam selalu berinisiatif dan aktif bertisipasi sudah sejak tahap awal proses terbentuknya mekanisme kerjasama ini. Vietnam  menghadiri dan memberikan sumbangan penting di depan semua Konferensi Menteri dan Konferensi Para Pejabat Tinggi. Sumbangan-sumbangan Vietnam, di antaranya ada rekomendasi-rekomendasi tentang kerjasama sumber air dan konektivitas ekonomi, telah  mendapatkan dukungan dari semua negara  tersebut yang ditegaskan dalam Pernyataan Sanya dan dokumen-dokumen yang bersangkutan tentang kerjasama Mekong-Lancang.

Vietnam juga aktif merekomendasikan proyek-proyek yang memberikan kepentingan  praksis dan sesuai dengan prioritas kerjasama Mekong-Lancang, terutama proyek  memperkuat koordinasi mengelola banjir dan bencana kekeringan di daerah aliran sungai Mekong-Lancang dan proyek mengharmoniskan standar dan prosedur antara negara-negara di subkawasan.

Vietnam juga siap melakukan koordinasi dengan Tiongkok dan negara-negara subkawasan sungai Mekong untuk menggelarkan proyek bersama tentang pembentukan Pusat  Kerjasama sungai Mekong-Lancang guna berbagi informasi, meningkatkan kemampuan tentang pengelolaan sumber air sungai Mekong secara berkesinambungan, di antaranya ada  pemberian  keuangan dan pakar  bagi pusat ini.

Sebagai anggota yang bertanggung jawab, Vietnam bersedia memperkuat kerjasama dengan semua negara Mekong-Lancang melalui usaha memperhebat aplikasi teknologi baru, meningkatkan produktivitas dan membentuk rantai nilai pertanian di subkawasan untuk mengarah ke satu  pertanian yang berkesinambungan, menjamin secara harmonis  ketahanan bahan pangan dan ketahanan sumber air.

Kerjasama  Mekong-Lancang  meruakan satu mekanisme  kerjasama yang terbuka, akan menciptakan banyak kepentingan bagi negara-negara anggota-nya. Kehadiran Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc pada KTT MLC yang ke-2 memanifestasikan penghargaan Vietnam terhadap kerjasama Mekong-Lancang, mendorong isi-isi sesuai dengan kepentingan Vietnam, memperkokoh hubungan solidaritas dan kerjasama komprehensif  Vietnam-Kamboja serta hubungan kerjasama strategis dan komprehensif Vietnam-Tiongkok.

Komentar

Yang lain