Kunjungan Presiden Vietnam Truong Tan Sang di Indonesia yang meningkatkan hubungan Vietnam –Indonesia

(VOVworld) - Presiden Vietnam Truong Tan Sang memulai kunjungan kenegaraan di Indonesia pada Kamis (27 Juni), atas undangan Presiden  Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Kunjungan ini menandai tonggak penting dalam penggalan masa hampir 60 tahun  penggalangan hubungan diplomatik antara dua negara, resmi meningkatkan hubungan menjadi kemitraan strategis, membuka  satu periode baru dalam hubungan Vietnam-Indonesia. 

Kunjungan Presiden Vietnam Truong Tan Sang di Indonesia yang meningkatkan hubungan Vietnam –Indonesia - ảnh 1
Presiden Vietnam Truong Tan Sang melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia dari 27-28 Juni 2013
(Foto:nciec.gov.vn)

Vietnam dan Indonesia telah menggalang hubungan diplomatik dari tahun 1955dan dalam  masa 10 tahun sesudah itu, hubungan politik antara dua negara berkembang dengan sangat baik. Yang mencuat ialah hubungan akrab antara Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno. Hubungan persahabatan tradisional dan kerjasama komprehensif yang menuju ke kemitraan strategis antara dua negara selama bertahun-tahun ini tidak henti-hentinya didorong kuat. Dua negara  mempertahankan pertukaran delegasi-delegasi, pertemuan tingkat tinggi, yang mencuat ialah  kunjungan resmi yang dilakukan Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung di Indonesia  pada September 2011,  dan kunjungan  kenegaraan yang dilakukan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Vietnam pada Oktober 2010. 

Menurut penilaian  Konferensi  Diplomatik Indonesia pada Februari 2012, Vietnam  tergolong dalam 14 negara  “mitra komprehensif” dan “mitra  strategis” yang diprioritaskan oleh Indonesia dalam  pengembangan hubungan.  Vietnam dan Indonesia  dengan aktif mendorong  pembinaan hubungan kemitraan strategis, telah dua kali mengadakan  lokakarya  (yang pertama diadakan pada Juli 2012 di kota Hanoi dan yang kedua diadakan pada Agustus di Indonesia) untuk membina intensi hubungan kemitraan strategis.  Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh menilai: “Dengan taraf-taraf hubungan Vietnam-Indonesia sekarang, maka kita punya cukup dasar untuk meningkatkan hubungan dua negara ke satu ketinggian baru, kemitraan strategis. Hal itu mempunyai arti yang penting. Sekarang  kita baru menggalang hubungan kemitraan  strategis  dengan beberapa negara, Indonesia dengan peranan dan posisi-nya di kawasan dan di gelanggang internasional, maka membina satu kemitraan strategis merupakan kepentingan strategis kedua negara, sekaligus demi perdamaian, kerjasama, perkembangan dan kestabilan di kawasan”.

Kunjungan Presiden Vietnam Truong Tan Sang di Indonesia yang meningkatkan hubungan Vietnam –Indonesia - ảnh 2
Monas di malam hari 

          Mekanisme-mekanisme kerjasama  bilateral dipertahankan secara cukup teratur.  Dua negara telah menandatangani Program Aksi tahap 2012-2015. Komite  Kerjasama Bilateral  tingkat Menteri Luar Negeri yang baru dibentuk  telah mengadakan sidang pertama  di kota Hanoi pada Juli 2012 dan Komite Gabungan tentang Kerjasama  Ekonomi, Ilmu Pengetahuan-Teknik  telah mengadakan sidang ke-6 di Indonesia pada September 2012. Daerah – daerah di dua negara berinisiatif membina hubungan kerjasama untuk memanfaatkan keunggulan dan saling melengkapi. Kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi antara dua negara terus berkembang secara stabil. Nilai perdagangan bilateral meningkat secara teratur, khususnya dalam masa beberapa tahun belakangan ini, telah mencapai kira-kira USD 3,3 miliar pada 2010, kira-kira USD 4,6 miliar pada 2011 dan kira-kira USD 4,605 miliar pada  2012 dan dua  pihak berupaya  akan mencapai kira-kira USD 5 miliar  atau lebih tinggi  sebelum tahun 2015.


Di bidang kerjasama pertahanan dan keamanan, dua negara telah menandatangani naskah MoU kerjasamaa pertahanan pada Oktober 2010 dan sedang mendorong penandatanganan Permufakatan tentang patroli bersama di wilayah laut dekat perbatasan  dan membentuk kanal informasi angkatan laut; Perjanjian  Ekstradiksi dan Perjanjian Bantuan Hukum tentang pidana.  Indonesia sedang membantu Vietnam mendidik perwira. Kerjasama di bidang-bidang  pendidikan - pelatihan, pertanian, kehutanan, perikanan, energi, kebudayaan, pariwisata, temu pertukaran masyarakat juga didorong. Dua pihak sedang mengadakan pembicaraan untuk menandatangani lagi naskah MoU tentang kerjasama pendidikan yang telah ditandatangani pada 2005. Saban tahun, Indonesia memberikan ratusan  beasiswa jangka pendek, menengah dan panjang  kepada Vietnam . Bambang Tarsanto, Konsul Jenderal  Republik Indonesia di kota Ho Chi Minh memberitahukan: “
Jumlah mahasiswa Vietnam yang mendapatkan beasiswa pemberian Pemerintah Indonesia  meningkat  terbanding dengan beberapa tahun lalu, khususnya di kota Ho Chi Minh. Di samping itu,  juga diadakan aktivitas-aktivitas yang memanifestasikan semangat  saling membantu dan solidaritas satu sama lain antara dua negara yang diberikan oleh rakyat Indonesia kepada Vietnam melalui aktivitas-aktivitas amal, penyumbangan darah kemanusiaan. Banyak program seperti memperkenalkan kebudayaan Indonesia , melakukan pertandingan persahabatan pingpong ASEAN  telah membantu rakyat dua negeri  pada khususnya dan negara-negara anggota ASEAN  pada umumnya  lebih mengerti dan lebih  dekat satu sama lain”.

Dalam kerangka multilateral, Vietnam dan Indonesia  selalu merupakan mitra tepercaya untuk bersama-sama memecahkan masalah-masalah bersama di kawasan, khususnya masalah Laut Timur. Dua negara juga bersama-sama berupaya  untuk membangun ASEAN  tidak hanya menjadi  entitas politik, ekonomi yang penting di kawasan Asia Tenggara, melainkan juga punya peranan  dan posisi  di kawasan Asia-Pasifik  dan di dunia.

Kunjungan Presiden Vietnam, Truong Tan Sang di Indonesia kali ini  bertujuan untuk menegaskan politik konsisten Vietnam ialah menghargai dan memperkuat hubungan persahabatan serta kerjasama komprehensif dengan Indonesia -  mitra tradisional dan penting bagi Vietnam dalam ASEAN dan di kawasan. Kunjungan ini juga resmi meningkatkan hubungan dua negara ke kemitraan strategis, tukar menukar orientasi  membawa kerjasama dua negara menjadi intensif,  tukar-menukar pandangan tentang masalah-masalah regional dan internasional  yang menjadi minat bersama, diantaranya ada  masalah tentang Laut Timur dan kerjasama dalam ASEAN./.
 


Komentar

Yang lain